Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kota Pangkalpinang

masyarakat dikenal dengan sebutan kolong. Kolong yang tidak dimanfaatkan dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles. Angka kasus penyakit malaria di Pangkalpinang pada tahun 2007 adalah 20.74 per 1000 penduduk. Angka kasus penyakit malaria ini mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 1.02 per 1000 penduduk Dinkes 2011. Penyakit malaria masih terdapat di daerah ini dengan annual parrasite incidence API yang bervariasi, meskipun mengalami penurunan jumlah kasus. Keberadaan habitat potensial dapat mengakibatkan meningkatnya populasi dan kejadian penyakit malaria sehingga studi habitat potensial tersebut penting dilakukan untuk menentukan tindakan pengendalian yang tepat.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur karakteristik habitat potensial yang menjadi tempat perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles spp. di areal bekas galian timah kolong di Kota Pangkalpinang.

1.3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi karakteristik habitat perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles di Kota Pangkalpinang yang kelak berguna sebagai informasi dasar dalam melakukan tindakan pengendalian yang tepat. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kota Pangkalpinang

Kota Pangkalpinang merupakan daerah otonomi yang letaknya di bagian timur Pulau Bangka. Secara astronomi, daerah ini berada pada garis 106° 4´ sampai dengan 106° 7´ Bujur Timur dan garis 2° 4´ sampai dengan 2° 10´ Lintang Selatan dengan luas daerah seluruhnya 118.40 km² berdasarkan PP No.79 Tahun 2007. Berdasarkan luas wilayah Kota Pangkalpinang dapat dirinci penggunaan tanahnya. Lahan kering pekarangan, kebun, ladang, padang rumput, hutan, lahan sementara yang tidak diusahakan luasnya mencapai 9.746 hektar, selanjutnya lahan lainnya rawa-rawa tidak ditanami, tambak dan kolam luasnya mencapai 2.049 hektar. Banyaknya lahan yang sementara tidak diusahakan, serta ditunjang dengan kandungan timah di dalamnya membuat masyarakat membuka lahan tambang secara ilegal. Dampak kegiatan penambangan timah ini adalah terbentuknya lobang bekas penambangan timah kolong. Tambang inkonvensional TI sudah sangat dikenal di kalangan rakyat Kepulauan Bangka Belitung yang memanfaatkan peralatan sederhana. Skala penambangan yang lebih kecil biasanya disebut tambang rakyat TR. TI merupakan usaha yang dimodali dan dikerjakan oleh rakyat. Secara legal formal TI adalah kegiatan penambangan yang melanggar hukum karena umumnya tidak memiliki izin penambangan. Kerusakan yang ditimbulkan TI tidak hanya terjadi di lokasi penambangan wilayah daratan, namun juga terjadi di pantai dan muara sungai yang membawa air dan lumpur dari lokasi TI. Banyak kolong yang belum dimanfaatkan secara optimal, dan banyak ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan liar, antara lain ilalang, sungkai seperti cendana dan semak belukar. Kolong yang keberadaannya berdekatan dengan pemukiman penduduk dan berair jernih sebesar 15.9 atau sebanyak 141 kolong telah dimanfaatkan sebagai sumber air, mandi dan mencuci. Sebesar 4.28 atau sebanyak 38 kolong yang dimanfaatkan untuk usaha perikanan, pertanian, sumber air dan rekreasi. Selain itu kolong bisa menjadi tempat perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles. Nyamuk An. pilipinensis, An. peditaeniatus, An. nigerrimus dan An. barbirostris terdapat pada habitat bekas galian timah Kolong Ijo di Kota Pangkalpinang Qomariah 2004. Saat ini kolong tersebut sudah ditimbun dan hanya sedikit tersisa serta telah terkena limbah dari masyarakat sehingga tidak ditemukan lagi nyamuk Anopheles.

2.2. Kasus Malaria

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp dan Kondisi Lingkungan Rumah oleh Kepala Keluarga terhadap Kejadian Malaria di Kota Sabang Tahun 2011.

4 92 101

Karakteristik Habitat Larva Anopheles maculatus & Anopheles balabacencis Di daerah Endemik Malaria Kecamatan Kokap Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta

0 7 12

Studi Karakteristik Habitat Larva Nyamuk Anopheles maculatus Theobald dan Anopheles balabacensis Baisas serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Populasi Larva di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY

0 9 172

Model Peningkatan Stok Cumi Cumi (Photololigo Chinensis) Di Perairan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

5 59 150

Karakteristik Habitat Larva Anopheles sundaicus dan Kaitannya dengan Malaria di Lokasi Wisata Desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat

0 4 70

Studi Karakteristik Habitat Larva Nyamuk Anopheles maculatus Theobald dan Anopheles balabacensis Baisas serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Populasi Larva di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DI

0 6 81

Keanekaragaman Jenis Vektor Malaria (Anopheles Spp.) Dan Karakteristik Habitat Larva Di Desa Tunggulo Kabupaten Gorontalo

2 25 75

Karakteristik Habitat Larva Anopheles sundaicus dan Kaitannya dengan Malaria di Lokasi Wisata Desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat

0 4 60

Hubungan Iklim, Kepadatan Nyamuk Anopheles dan Kejadian Penyakit Malaria

0 0 12

Karakteristik Habitat Larva Anopheles spp. di Desa Sungai Nyamuk, Daerah Endemik Malaria di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

0 0 8