17
283. Dari pandangan dan tafsiran masing-masing ahli, yang agak berbeda-beda, dapat ditarik suatu kesejajaran pengertian bahwa yang dimaksud dengan konsesif
adalah hubungan klausa sematan dengan klausa induk yang menyatakan makna perlawanan dan tidak mengubah pernyataan yang ada pada klausa utamanya.
Sebagian besar ahli tersebut hanya menyebut istilah konsesif secara sekilas. Pembicaraan tentang konsesif hanya terbatas pada hubungan antarklausa
dalam kalimat majemuk bertingkat yang didasarkan pada jenis konjungsi walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, dan kendatipun. Namun, para ahli
tersebut tidak membahas bentuk konsesif yang lain, misalkan yang menggunakan disjungsi atau pemisahan p atau tidak p. Masih terdapat beberapa bentuk kalimat
lain yang dapat digunakan untuk menyatakan relasi konsesif. Kalimat majemuk bertingkat bentuk lain dapat digolongkan ke dalam konsesif berdasarkan kriteria
semantis. Untuk itulah peneliti bermaksud untuk menganalisis bentuk konsesif, baik yang menggunakan pemarkah konsesif maupun kriteria semantis, secara
mendalam. Selanjutnya untuk memperdalam tentang relasi konsesif, perilaku
sintaksisnya, dan ciri- ciri semantisnya, maka peneliti tertarik untuk menjadikannya sebuah penelitian dengan judul Relasi Konsesif Bahasa Indonesia.
B. Pembatasan Masalah
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Berarti dalam kalimat majemuk dimungkinkan terdapat tiga atau bahkan empat
klausa atau lebih. Kalimat majemuk yang demikian itu tentu memerlukan analisis
18
yang lebih luas. Untuk itulah dalam penelitian ini peneliti membatasi analisisnya pada kalimat majemuk bertingkat yang hanya terdiri atas dua klausa dan tiga
klausa saja. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas relasi konsesif dengan pemarkah konjungsi walaupun, meskipun, kendatipun biarpun, betapapun,
bentuk ke mana pun, di mana pun, sekalipun, apa pun, siapa pun, dan bentuk disjungsi.
C. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang pemilihan masalah, agar pembahasan masalah menjadi jelas, terarah, dan terperinci, maka peneliti
merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1.
Bagaimana gramatika dasar kalimat tunggal? 2.
Bagaimana ciri-ciri sintaksis relasi konsesif bahasa Indonesia? 3.
Bagaimana ciri-ciri semantis relasi konsesif bahasa Indonesia?
D. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut.
a. Untuk mendeskripsikan gramatika dasar kalimat tunggal.
b. Untuk mendeskripsikan ciri- ciri sintaksis relasi konsesif bahasa Indonesia.
c. Untuk mendeskripsikan ciri-ciri semantis relasi konsesif bahasa Indonesia.
19
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Ilmu linguistik bukanlah ilmu praktis seperti ilmu
kedokteran, pertanian, maupun teknik sehingga hasilnya tidak dapat langsung digunakan oleh masyarakat penggunanya. Untuk itulah dalam penelitian bahasa
hanya terdapat manfaat secara teoretis. Manfaat teoretis dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut.
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi
perkembangan studi bahasa Indonesia, khususnya mengenai relasi konsesif bahasa Indonesia.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kerangka berpikir bagi penegasan
teori yang telah ada terutama dalam bidang sintaksis.
F. Sistematika Penulisan