32 § Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
AGFI merupakan perkembangan dari GFI, yang disesuaikan dengan ratio antara degree of freedom untuk model yang diusulkan dengan degree of freedom
dari model awal Sharma 1996. Nilai AGFI berkisar antara 0 poor fit sampai 1 perfect fit. AGFI
9 ,
≥
menunjukkan bahwa model good fit, sedangkan
90 ,
80 ,
≤ AGFI
menunjukkan bahwa model marginal fit Wijanto 2008. § Root Mean Square Error of Approximation RMSEA
Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang diharapkan bila model diestimasikan dalam populasi. RMSEA merupakan alternatif ukuran kesesuaian
model yang diperuntukkan untuk mengurangi kesensitifan X
2
terhadap ukuran sampel Steiger Lind dalam Wijanto 2008. Nilai
05 ,
≤ RMSEA
menunjukkan bahwa model close fit, sedangkan
08 ,
05 ,
≤ RMSEA
menunjukkan bahwa model good fit Brown dan Cudeck dalam Wijanto 2008.
7. Interpretasi dan Modifikasi Model
Interpretasi model pada prinsipnya adalah melakukan pembahasan statistik terhadap hasil yang telah diperoleh yang bertujuan untuk menjawab masalah
penelitian yang diajukan. Setelah melakukan evaluasi kesesuaian model, apabila model yang dihasilkan cukup baik model fit maka interpretasi dapat dilakukan,
namun bila model yang dihasilkan tidak cukup baik maka dapat dilakukan modifikasi model.
Modifikasi model bertujuan untuk mencari model yang sesederhana mungkin atau mendapatkan model yang benar-benar sesuai dengan data
MacCallum dalam Bachrudin 2008. Modifikasi model dapat dilakukan dalam dua hal, diantaranya :
1 Menghilangkan koefisien jalur yang tidak berarti nonsignifikan dari model melalui “theory-trimming” Pedhazur dalam Bachrudin 2008.
2 Menambah jalur pada model yang didasarkan kepada hasil empiris.
33
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas telah ditentukan sampel sebanyak 10 responden dengan instrumen kuesioner sebanyak 32. Teknik
pengujian validitas menggunakan korelasi Bivariate Pearson dimana nilai r
tabel
untuk n=10 pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 0,632. Dari hasil pengolahan data terdapat beberapa instrumen yang tidak valid karena r hitung r tabel uji 2
sisi dengan sig. 0,05 pada tabel 5, data lengkap uji validitas dan reliabilitas kuesioner disajikan pada Lampiran 3.
Tabel 5 Hasil uji validitas instrumen
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan uji validasi dan telah ditentukan beberapa instrumen yang valid maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, dimana menurut Zulganef 2006
yang menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha Cronbach ≥ 0.7. Sementara hasil
uji ini menunjukan koefisien cronbach alpha sebesar 0.900. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang terdapat pada tabel 6 adalah reliabel
sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Hasil data lengkap uji validitas dan reliabilitas kuesioner disajikan pada Lampiran 4.
Tabel 6 Hasil uji reliabilitas instrumen
Kode Reliability Statistics
Kode Reliability Statistics
Instrumen N of
Items Cronbachs
Alpha Instrumen
N of Items
Cronbachs Alpha
PEOU1 1
.955 ATU1
17 .955
PEOU2 2
.955 ATU2
18 951
PEOU4 4
.954 ATU3
19 .955
PEOU5 5
.955 ATU5
21 .953
PEOU6 6
.956 ATU6
22 .955
PEOU7 7
.955 BITU3
25 .955
PU4 11
.954 BITU5
27 .955
PU5 12
.955 AU1
29 .954
PU7 14
.954 AU2
30 .954
PU8 15
.954 AU4
32 .953
Kode Instrumen
No Item
r Hitung
Interpretasi Kode
Instrumen No
Item r
Hitung Interpretasi
PEOU3 3
0.252 Tidak Valid
BITU1 23
0.609 Tidak Valid
PU1 8
0.339 Tidak Valid
BITU2 24
0.378 Tidak Valid
PU2 9
0.252 Tidak Valid
BITU4 26
0.427 Tidak Valid
PU3 10
0.548 Tidak Valid
BITU6 28
-0.347 Tidak Valid PU6
13 0.472
Tidak Valid AU3
31 0.570
Tidak Valid ATU4
20 0.448
Tidak Valid