BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker payudara Carcinoma mammae adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Kanker payudara
merupakan salah satu tumor ganas paling sering ditemukan pada wanita, kanker payudara pada pria hanya sekitar 1 dari sekian banyak kasus kanker payudara.
Di Eropa Barat, Amerika Utara dan negara maju lain, insiden kanker payudara menempati posisi pertama dari kanker yang sering menjangkiti kaum wanita.
RRC walaupun tergolong negara berinsiden rendah, tapi insidennya menunjukkan tren meningkat jelas, di Beijing, Shanghai, Tianjin, dan kota besar lain insiden
kanker payudara telah melonjak menempati posisi pertama dari berbagai kanker wanita. Menurut statistik, setiap tahun di RRC terdapat 40.000 lebih wanita
meninggal karenanya, maka kanker payudara telah menjadi salah satu penyakit serius yang mengancam negara kita. Desen, Wan. 2008
Sejak 1988 sampai 1992, keganasan tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua sesudah kanker
leher rahim di Indonesia. Selain jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70 penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut. Data dari Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa Case Fatality Rate CFR akibat kanker payudara menurut golongan penyebab sakit
menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu dari 3,9 menjadi 7,8.
1
Berdasarkan hasil penelitian dari Simanjuntak T.M 1977 yang telah melakukan penelitiannya di bagian bedah FKUIRSCM periode 1971-1973,
menemukan beberapa faktor resiko pada kanker payudara yang sudah diterima secara luas oleh kalangan pakar kanker oncologist di dunia adalah sebagai berikut:
1. Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan kanker payudara dan resiko ini akan bertambah
samapi umur 50 tahun. 2. Wanita yang tidak menikah resikonya 2-4 kali ebih tinggi daripada wanita yang
menikah dan mempunyai anak. 3. Wanita yang melahirkan anak pertama setelah berumur 35 tahun resikonya 2 kali
lebih besar. 4. Wanita yang mengalami menstruasi pertama menarche yang usianya kurang
dari 12 tahun resikonya 1,7 – 3,4 kali lebih tinggi daripada wanita dengan
menarche yang datang pada usia normal atau lebih dari 12 tahun. 5. Wanita yang mengalami masa menopousenya terlambat lebih dari 55 tahun,
resikonya 2,5 hingga 5 kali lebih tinggi. 6. Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma atau tumor jinak payudara,
resikonya 3-9 kali lebih besar. 7. Wanita dengan kanker pada payudara kontralateral, resikonya 3-9 kali lebih
besar. 8. Wanita yang pernah mengalami operasi tumor ovarium resikonya 3-4 kali lebih
besar. 9. Wanita yang mengalami penyinaran radiasi di dinding dada, resikonya 2-3 kali
lebih tinggi. 10. Wanitapuan, dengan riwayat keluarga ada yang menderita kaner payudara pada
ibu, saudara perempuan, adikkakak, resikonya 2-3 kali lebih tinggi.
Di tengah masyarakat kita yang belum sepenuhnya mengerti tentang faktor risiko kanker payudara tersebut di atas yang dapat meningkatkan angka kejadian
kanker payudara, oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang bagaimanakah tingkat pengetahuan wanita usia 15-55 tahun di Rw. 02 Kompleks Taman Rempoa
Indah. Mengingat saat ini kanker payudara telah menduduki urutan ke-2 jenis kanker tersering pada wanita setelah kanker serviks.
Status social ekonomi, walaupun tidak secara langsung berhubungan dengan terjadinya kanker payudara namun dapat mempengaruhi penderita kanker
payudara, karena berdasarkan tinjauan pustaka dan studi epidemiolgi status sosioekonomi menengah ke atas merupakan salah satu factor risiko untuk
terjadinya insidens kanker payudaraPrice, SA. 2006. Begitu pula dengan tingkat pengetahuannya, biasanya seseorang dengan tingkat social ekonomi yang lebih
tinggi memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dimana tingkat pendidikan sering sekali dihubungkan dengan tingkat penghetahuan individu. Status sosio-
ekonomi di kawasan Kompleks Taman Rempoa Indah sebagian besar adalah berada pada tingkat sosio-ekonomi menengah ke atas, dan sebagian kecil berada
pada tingkat sosioekonomi rendah dan menengah ke bawah. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin banyak informasi yang di dapat sehingga semakin tinggi pengetahuannya Notoatmodjo, 2001. Individu yang mempunyai banyak
pengetahuan cenderung bersikap dan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan
anatara tingkat pendidikan dengan pengetahuan wanita tentang kanker payudara dan factor risikonya di Rw.02 Kompleks Taman Rempoa Indah.
1.2. Rumusan Masalah