Kromatografi lapis tipis Kromatografi

19

2.4.1 Kromatografi lapis tipis

Kromatografi lapis tipis KLT merupakan bentuk kromatografi planar, dimana fase diamnnya berupa lapisan yang seragam uniform pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, lempeng aluminium atau lempeng plastik Gandjar dan Rohman, 2007. Campuran yang akan dipisah berupa larutan yang ditotolkan baik berupa bercak ataupun pita. Setelah plat atau lapisan dimasukkan ke dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak, pemisahan terjadi selama perambatan kapiler pengembangan. Selanjutnya senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan Sthal, 1985. a. Fase diam lapisan penyerap Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya. Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yang utama pada KLT adalah partisi dan adsorpsi. Lapisan tipis yang digunakan sebagai penjerap juga dapat dibuat dari silika yang telah dimodifikasi, resin penukar ion, gel ekslusi dan siklodekstrin Gandjar dan Rohman, 2007. b. Fase gerak pelarut pengembang Fase gerak yang digunakan pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan mencoba-coba. Biasanya fase gerak yang digunakan berisi dua campuran pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal. 20 Fase gerak yang digunakan harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi sehingga dapat memberikan pemisahan yang baik Gandjar dan Rohman, 2007. c. Harga Rf Rf atau faktor retardasi didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak yang ditempuh solut dengan jarak yang ditempuh oleh fase gerak. Nilai Rf ini terkait dengan faktor perlambatan dan nilai ini bukanlah suatu nilai fisika absolut untuk suatu komponen, meskipun demikian dengan pengendalian kondisi KLT secara hati-hati, nilai Rf dapat digunakan sebagai cara identifikasi untuk kualitatif. Nilai maksimum Rf adalah 1 dan nilai minimumnya adalah 0 Sastrohamidjojo, 1985. �� = ����� ���� �������ℎ ����� ����� ���� �������ℎ ���� ����� Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf yaitu struktur kimia dari senyawa yang dipisahkan, sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya, tebal dan keterataan dari lapisan penyerap, pelarut dan derajat kemurniannya, derajat kejenuhan uap pengembang dalam bejana, teknik percobaan, jumlah cuplikan yang digunakan, suhu dan kesetimbangan Sastrohamidjojo, 1985.

2.4.2 Kromatografi lapis tipis preparatif