Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Interaksi Sosial

20 menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan. Kesemuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota- anggotanya.

2.2.2 Macam-macam Bentuk Interaksi Sosial

Menurut Maryati dan Suryawati 2003:23 interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Interaksi Antara Individu dengan Individu Ketika dua orang bertemu, saling menegur, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Saling bertemu muka tanpa berbicara pun juga disebut dengan interaksi sosial antara individu. Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya bermusuhan. 2. Interaksi Antara Individu Dengan Kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam – macam sesuai situasi dan kondisinya. 3. Interaksi Antara Kelompok Dengan Kelompok Interaksi sosial kelompok dengan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.

2.2.3 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

21 Gillin dan Gillin dalam Philipus dan Nurul Aini 2004:23-28 mengadakan penggolongan yang luas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial. Menurut mereka dua macam proses yang timbul akibat adanya interaksi sosial yaitu : 1. Proses Asosiatif Processes of association a. Kerja sama Coorperation Kerja sama terjadi dalam kelompok masyarakat manapun di dunia ini. Masyarakat itu sendiri terbentuk karena adanya keinginan dari individu- individu untuk bekerja sama. Begitu pentingnya kerja sama dalam kehidupan masyarakat, sehingga banyak orang menganggap kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang penting dan utama. Walaupun pada kenyataannya kita tidak dapat menghindari adanya suasana pertentangan atau konflik dalam masyarakat b. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses yang menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk menyelesaikan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. c. Asimilasi Suatu usaha-usaha yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk mengurangi perbedaan antara mereka.Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama. 22 d. Akulturasi Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur – unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur – unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri. 2. Proses Disasosiatif Oppositional Process a. Persaingan Persaingan adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok- kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang menjadi perhatian umum. b. Kontravensi Kontravensi merupakan suatu proses yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi terutama ditandai oleh gejala- gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan, baik dalam bentuk sesuatu yang disembunyikan, maupun kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Dalam bentuk murni konversi merupakan kebencian terhadap seseorang atau kelompok orang walau tidak sampai pada sikap pertentangan atau pertikaian. c. Pertentangan Pertentangan terjadi karena menyadari adanya perbedaan-perbedaan tertentu antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok 23 masyarakat lain. Perbedaan itu meliputi perbedaan ciri-ciri badaniah,emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola perilaku, perbedaan dalam tingka ekonomi, perbedaan agama, dan perbedaan lainnya.

2.2.4 Syarat – syarat Interaksi Sosial