Pondasi Dinding KAJIAN TEORI KEAMANAN LAHAN

2.2.3.1 Luas Minimum Ruang

Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah. Aktivitas seseorang tersebut meliputi aktivitas tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci dan masak, serta ruang gerak lainnya. Dari hasil kajian, kebutuhan ruang per orang adalah 9 m 2 dengan perhitungan ketinggian rata-rata langit-langit adalah 2.80 m.

2.2.3.2 Kebutuhan Minimal Keamanan dan Keselamatan

Pada dasarnya bagian-bagian struktur pokok untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah: pondasi, dinding, rangka bangunan, dan kuda-kuda. Talang dan sebagainya merupakan estetika struktur bangunan saja.

a. Pondasi

Secara umum sistem pondasi yang memikul beban kurang dari dua ton beban kecil, yang biasa digunakan untuk rumah sederhana dapat dikelompokan kedalam tiga sistem pondasi, yaitu: pondasi langsung; pondasi setempat; dan pondasi tidak langsung. Sistem pondasi yang digunakan pada lokasi penelitian ini adalah sistem pondasi setempat dari bahan pasangan batu kali atau pasangan beton tanpa tulangan dan sistem pondasi langsung, terdiri dari pondasi batu bata dan pondasi balok sloof Ariestadi, 2008. - Pondasi SetempatUmpak Pondasi setempat umpak ini dipergunakan bila tanah dasar pondasi berupa tanah keras atau beban yang diterima oleh kolom cukup kecil. Kolom yang dipergunakan dengan sistem pondasi ini biasanya adalah kolom kayu dan besi berlubang. - Pondasi Menerus dengan Rolag Pondasi mempergunakan pondasi batu belah di bawah pasangan batu bata disusun berdirirow lockrolag. Pondasi ini sering dipergunakan 30 30 karena kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi. Kelemahan dari sistem pondasi ini adalah hanya mampu menahan beban untuk rumah 1 lantai. - Pondasi Menerus dengan Sloof Pondasi mempergunakan pondasi batu belah di bawah balok bawah sloof yang terbuat dari beton bertulang dengan pemasangan angkur setiap 15 cm ke pondasi batu belah. Sistem pondasi ini kuat menahan beban bangunan 2 lantai dan biasanya dipergunakan bersama dengan sistem rangka rigid.

b. Dinding

Dinding sebagai salah satu elemen rumah yang berfungsi sebagai pemisah ruang, dipersyaratkan memenuhi faktor keamanan, kesehatan, dan kenyamanan. - Dinding Bambu Dinding yang dipasang dari bahan bambu tidak mempunyai daya tahan yang lama dan sama sekali tidak mampu menahan beban. Dinding bambu berfungsi hanya sebagai penghalang visual. - Dinding Kayu Bahan yang direkomendasikan untuk dinding kayu adalah kayu ulin dan jati, karena mempunyai daya tahan terhadap hujan dan panas yang lebih dibanding dengan jenis kayu lainnya. Sistem pemasangan dinding kayu yang sering dijumpai adalah pemasangan papan vertikal dan horisontal. Dinding kayu tidak dapat meneruskan beban dari atasnya, tetapi memiliki bobot yang lebih ringan dibanding dinding tembok. - Dinding Tembok Bahan yang direkomendasikan untuk dinding di wilayah Jawa adalah dinding tembok. Dinding tembok yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan sekaligus juga kesehatan adalah tembok 31 31 yang berada minimal 25 cm di atas sloof menggunakan spesi trasram agar air tidak merembes ke dinding atas. Agar debu tidak menempel ke dinding, tembok harus diplester dengan semen. Di lapangan, bila air tetap merembes ke atas dan merusak plesteran, seringkali pada permukaan dinding dilakukan pemasangan keramik. Dinding tembok juga mempunyai peran untuk meneruskan beban.

c. Rangka Bangunan