89
= 5 persen dan degree of freedom df = 135 n-k =140-5, maka diperoleh nilai t- tabel sebesar 1,657 dan dengan α = 10 persen diperoleh nilai t-tabel sebesar
1,288.
Tabel 4.8 Nilai T-Statistik Pengaruh Jumlah Penduduk, Pdrb, Pendidikan Dan
Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2005 - 2008 Variabel
t-statistik t-tabel
α = 5 t-tabel
α = 10
LOG PDRBPDRB 1,406
1,657 1,288
LOG MH Melek Huruf 2,209
1,657 1,288
LOG PG Pengangguran 2,017
1,657 1,288
Sumber : Lampiran B
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model dapat dilakukan dengan uji simultan uji F. Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dari regresi pengaruh jumlah penduduk, PDRB, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2005 - 2008 yang
menggunakan taraf keyakinan 95 persen α = 5 persen, dengan degree of freedom for numerator dfn = 2 k-1 = 3-1 dan degree of freedom for denominator
dfd = 135 n-k = 140-5, maka diperoleh F-tabel sebesar 3,07. Dari hasil regresi pengaruh PDRB, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di Jawa
Tengah tahun 2005 - 2008 diperoleh F-statistik sebesar 83,77 dan nilai probabilitas F-statistik 0,00000. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
90
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen F- hitung F-tabel.
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi Uji R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Dari hasil regresi pengaruh PDRB, pendidikan dan pengangguran terhadap
kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2005 - 2008 pada Tabel 4.9 diperoleh nilai R
2
sebesar 0,968. Hal ini berarti sebesar 96,8 persen variasi kemiskinan kabupatenkota di Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh variasi tiga variabel
independennya yakni PDRB PDRB, MH Melek hurufPendidikan, PG Pengangguran. Sedangkan sisanya sebesar 3,2 persen dijelaskan oleh variabel
lain di luar model.