MUSLIM PRENEUR
MUSLIM PRENEUR
Sandy Febrian
(Owner Cafe Sandy’s)
Ketika Cafe
Menjadi Posko Bencana
dok.alhikmah
... segala kemudahan dalam menggawangi bisnis, satu tipsnya: ikhlas dalam menjalankan bisnis, ikhlas dalam membantu sesama.
ekelompok pemuda tengah sibuk me-
ini butuh wadah yang menjembatani
masak di sebuah dapur umum daru-
aspirasi antar masyarakat juga pejabat,”
rat. Ada yang sedang memasak bubur, ungkap Sandy. merebus mie, dan menguliti telur rebus.
Karena itu, sejak berdiri enam bulan
Kesemuanya itu dimasak dalam skala besar. Ada
yang lalu, Sandy’s Cafe ini getol mel-
apakah gerangan? Untuk apa mereka memasak sebanyak itu?
ancarkan konsep dan kegiatan sosial
dok.alhikmah
untuk membangun Dayeuh Kolot leb-
Rupanya itu adalah aksi sosial yang dilakukan
ih baik lagi. “Kita mengadakan kegiatan positif, di
memulai kembali dengan semangat baru dan
sekelompok pemuda di bilangan Dayeuh Kolot Ka-
antaranya event untuk Dayeuh Kolot Membangun,
niat yang tetap tak sekadar profit oriented. Saya
bupaten Bandung di posko darurat Sinergi Founda-
kita optimalkan potensi pemuda, dan akhirnya ter-
juga tak lupa meminta pendapat dari karyawan-
tion, saat terjadi musibah banjir di Bandung Selatan
bentuk talkshow bersama kepala camat, kapolsek,
karyawan dalam membangun bisnis ini. Dan al-
di pengujung 2014 kemarin.
dan pemangku kebijakan lainnya,” papar Sandy.
hamdulillah hasilnya kentara. Belum purna satu bulan, kita sudah bisa membangun tenan atau
Namun bukan itu saja yang menarik perhatian,
Baginya ada kepuasan tersendiri menjadi bagian
tempat lainnya dengan uang hasil penjualan,” un-
pembaca. Tempat keberadaan posko tersebut bu-
dari perubahan Dayeuh Kolot. Masih ingat dibenak-
gkap Sandy mengenang.
kan di lapang, bukan pula di tanah tak bertuan, me-
nya, kala tempat yang ia sewa saat ini malah digu-
lainkan di sebuah cafe bernama Cafe Sandy’s. Food-
nakan pebisnis amoral yang mendirikan warung
“Ke depannya kita juga sedang membuat per-
court yang menjajakan pelbagai makanan yang remang-remang. Saat itu, kurang dari setahun lalu,
pustakaan dan warung kopi gratis. Tapi kita juga
dikonsep bak cafe ternama.
ia mendapati tempat ini di demo warga yang resah
sediakan kencleng bila ada masyarakat yang ingin
akan aktivitas yang tak jelas dari warung tersebut.
infak, nantinya dana itu kita akan digunakan kegia-
“Ya, ini sih bisa dikatakan sebagai bukti keingi-
tan sosial lainnya,” lanjutnya.
nan kami bermanfaat untuk sekeliling, khususnya
“Sebetulnya perjalanan dunia bisnis saya itu
saya sebagai putra daerah,” ungkap Owner Sandy’s
sudah lama. Saat menggantikan ibu berbisnis
Untuk karyawannya sendiri, Sandy mengaku
Cafe, Sandy Febrian pada Alhikmah di sela aksi te-
katering awalnya. Lalu saya melebarkan sayap,
diambil dari koneksi saudara, kolega yang lebih
bar makanan untuk pengungsi, saat jarum jam ber-
melihat lokasi ini yang menurut saya cukup strat-
diutamakan putus sekolah. Agar tidak menjadi
tengger di angka sepuluh malam.
egis,” papar Sandy.
beban nantinya, Sandy mengajak mereka untuk bergabung, menyamakan persepsi dalam memba-
Bagaimanapun juga, Sandy sendiri tidak bisa
Ternyata untuk mendapatkan lokasi ini pun ngun bisnisnya.
menutup mata, melihat musibah dekat di hadapan-
Sandy mengakui tidak mudah. Karena sebenarn-
nya. Melihat korban-korban mengungsi dari satu
ya, lahan yang berlokasi di Kamp. Babakan Leuwi
Sebagai owner, Sandy tidak pernah memo-
tempat ke tempat lainnya. Tidak bisa berdiam diri,
Bandung Kel. Citerep Kec. Dayeuh Kolot ini milik
sisikan diri sebagai atasan, walaupun itu adalah
ketika mengetahui banyak masyarakat yang men-
pejabat berwenang dan proses birokrasi untuk kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Ia mendidik
ahan lapar dan gatal karena belum mendapatkan
bisa menyewa lokasi ini cukup lama. Namun ia
dan menjadikan karyawan sebagai keluarga. Hanya
pelbagai akses bantuan. Apalagi, rumahnya juga tetap melalui segala prosesnya sesuai aturan, ia tak
dua hal yang diminta oleh Sandy bila ingin bekerja
turut digenangi banjir sedalam 70 cm.
ingin ada masalah yang muncul kala menjalankan
dengannya. Jujur dan tanggung jawab. Istilahnya itu adalah moto Sandy dalam berbisnis ini.
Kendati penghasilan akan sangat turun dras-
roda bisnis sosialnya.
tis, ia tak keberatan harus melakukan ini semua.
Semenjak bulan pertama, ia telah mengala-
“Alhamdulillah hasilnya sesuai harapan, kita
Bagaimana tidak, tiga tenan yang seharusnya mi kerugian. Sebabnya saat memarkirkan mobil juga tidak pernah berganti-ganti karyawan, malah disewakan masing-masing diangka satu juta, ia su-
ternyata karyawannya tidak bisa menyetir. Alhasil,
bertambah. Awalnya tiga kemudian masuk lima
lap dulu menjadi dapur umum dan tempat meny-
lepas dari pengawasannya, alih-alih terparkir den-
orang, semua menjadi delapan, itu sudah termasuk
impan bantuan. Karyawan-karyawan yang seharus-
gan benar, ada beberapa tenan yang baru ia diri-
tim manajemen, “ lanjut Sandy tersenyum.
nya bekerja, harus tersedot tenaga dan waktunya
kan rusak tertabrak. Bukan saja harus membangun
Bagi Sandy, segala kemudahan dalam meng-
memikirkan bagaimana bantuan bisa disebar ke kembali tenan, tapi ia juga harus mengganti biaya
gawangi bisnisnya, satu tipsnya : ikhlas dalam
lokasi yang tidak terjangkau.
service mobil yang rusak itu.
menjalankan bisnis, ikhlas dalam membantu
Namun di balik itu semua, Sandy mengungkap-
Sandy mengelus dada. Namun ia tetap berpikir
sesama.
kan memang sedari awal saat merintis bisnis kulin-
positif, pasti ada hikmah di balik kejadian ini, walau-
(Pipin Nurullah/Alhikmah)
ernya ini bukan sekadar meraup untung. Harus ada
pun saat itu ia belum mengetahui apa hikmahnya.
sesuatu manfaat sosial yang ditebarnya.
Ketika itu ia berusaha untuk menerima apa yang tel-
“Kita gak ingin terlalu memusatkan perhatian
ah terjadi, berusaha untuk tidak menggerutu apala- gi sampai menyalahkanNya.
ke segi bisnisnya semata. Saya melihat dari kaca- mata yang lebih besar lagi, bahwa Dayeuh Kolot
“Saya mencoba belajar ikhlas. Akhirnya saya
FEBRUARI 2015 | RABIUL AKHIR 1436 H
FEBRUARI 2015 | RABIUL AKHIR 1435 H 33