Sifat-Sifat Tanah

5.1. Sifat-Sifat Tanah

5.1.1 Sifat Fisik Tanah

Dari hasil pemeriksaan bahan dasar di Laboratorium diperoleh suatu hasil yang berkaitan dengan karakteristik tanah sebagai berikut: Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran.

a. Analisa Distribusi Saringan. Tanah yang di ambil di jalan Kaliurang Km 12 pada kedalaman ± 1 meter dibawah permukaan jalan sebanyak ± 20 Kg merupakan tanah yang berkerikil bila diamati sepintas. Berdasarkan hasil pengujian di Laboratorium dengan analisis granuler pada tanah tersebut di dapatkan data seperti pada Tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1. Analisis distribusi saringan Sieve

% finer No

Diameter butiran

( mm )

by mass

GRAIN SIZE ANALYSIS ASTM D1140-54

Medium Fine

Silt Clay

Graind diameter, mm

Gambar 5.1. Analisis distribusi saringan.

Tabel 5.2. Persen butiran tanah

Finer # 200

D10 (mm) D30 (mm)

Gravel

D60 (mm) Sand

Cu = D60/D10 Silt

Cc = D30² / (D10xD60)

Dari Tabel 3.1. sistem klasifikasi Unified di dapatkan simbol kelompoknya SP dan nama jenis, pasir gradasi buruk, pasir berkerikil dan sedikit atau tidak mengandung butiran halus .

Dari pengujian kadar air di laboratorium, didapat kadar air seperti pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Kadar air tanah

1 No Pengujian

abc

2 Berat Container (W1) (gram)

3 Berat Container + Tanah Basah (W2) (gram)

4 Berat Container + Tanah Kering (W3) (gram)

5 Berat Air (Wa) (gram)

6 Berat Tanah Kering (Wt) (gram)

7 Kadar Air (Wa/Wt) x 100% ( % )

8 Kadar Air rata-rata (%)

c. Pengujian Berat Jenis Tanah.

Dari pengujian di Laboratorium didapat berat jenis tanah seperti pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Berat jenis tanah

1 No. Pengujian

ab

2 Berat Piknometer (W1) (gram)

3 Berat Piknometer + tanah kering (W2) (gram)

4 Berat piknometer + tanah basah (W3) (gram)

5 Berat piknometer + air (W4) (gram)

6 Temperatur o (C ) 28 29 7 Berat Jenis Gs (C o ) 2.65 2.69

Gs pada 27.5 oc = Gs (to).[Bj air ot/Bj air t 8 27.5] 2.690 2.830

9 Berat jenis rata-rata, Gs

Dari pengujian di Laboratorium didapat berat volume tanah seperti pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Berat volume tanah

1 No Pengujian 1 2 2 Diameter ring (d) (cm)

3 Tinggi cincin (t) (cm)

4 Volume ring (V) (cm³)

5 Berat ring (W1) (gram)

6 Berat ring + tanah basah (W2) (gram)

7 Berat tanah basah (W2-W1) (gram)

8 Berat volume tanah ( γ) (gr/cm³)

9 Berat volume rata-rata (gr/cm³)

5.1.2. Sifat – Sifat Mekanik Tanah

a. Uji Kepadatan Tanah ( Uji Proktor Standar ).

Uji proktor dilakukan untuk mencari kadar air optimum yang menjadi acuan kepadatan tanah maksimum. Untuk menghitungnya digunakan rumus: W

γ b=

V Keterangan : W

= Berat tanah yang dipadatkan pada cetakan

V = Volume cetakan ( cm ³ ) Pada setiap percobaan besarnya kadar air dalam tanah yang dipadatkan dapat ditentukan dilaboratorium. Bila kadar air diketahui, maka berat volume kering

( γ d ) dari tanah tersebut dapat dihitung dengan persamaan : γ b

1 + w Keterangan w ( % ) = persentase kadar air Harga γ d dari persamaan diatas tersebut dapat digambarkan terhadap kadar air dengan γ d sebagai ordinat dan kadar air sebagai absis. Dengan demikian titik

Tabel 5.6. Hasil Uji Proktor Standar

No pengujian

1 2 3 4 5 Volume silinder ( cm ³ )

939,70 939,70 939,70 939,70 939,70 Berat tanah basah ( gram )

2000 2000 Kadar Air mula – mula ( % )

1.94 1.94 1.94 1.94 1.94 Penambahan air ( % )

7 10 13 16 19 Penambahan air ( ml )

Berat silinder + tanah padat ( gram )

49 38 57 10 40 15 30 60 05 10

35 35 36 36 37 37 37 37 37 37 Berat Slinder + tanah rata-rata

3633,5 3727,5 3745 3707,5 Berat tanah padat ( gram )

3543,5

1903,5 1997,5 2015 1977,5 Berat volume tanah

1813,5

2,157 2,117 Kadar air ( % )

15,81 18,86 Berat volume tanah kering ( gram/cm ³) 1,804 1,847 1,879 1,863 1,781

Contoh hitungan γ W

b=

V 1813 . 5 γ gram

b=

3 = 1,942 gr/cm ³ 933 , 96 cm

1 + w 1,942 3 gr / cm

γ d = = 1,804 gr/cm ³

1 + 0 . 0766

43

Kadar air, w (%)

Gambar. 5.2. Hasil uji kepadatan tanah ( Uji proktor standar )

Dari Gambar 5.2. didapatkan berat volume kering maksimum ( γd maks ) adalah sebesar 1,88 gr/cm ³ dan kadar air optimum sebesar 13,51 %.

b Uji CBR ( California Bearing Ratio )

Harga CBR ( California Bearing Ratio ) adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR 100 % dalam memikul beban lalu lintas.( Djatmiko Soedarmo, 1993 ).

Pada percobaan ini dikehendaki nilai CBR pada berat volume kering tertentu, dicari dengan mengunakan grafik hubungan antara nilai CBR berat volume kering, dan CBR dengan kadar air optimum dari pangujian proktor standar. Untuk menentukan nilai CBR rencana maka dipakai cara AASHTO T – 193.

Setelah dilakukan pengujian CBR di laboratorium didapat nilai CBR pada penetrasi 0,2” lebih besar, kemudian dilakukan pengujian kembali untuk sampel

Tabel 5.7 Nilai CBR yang digunakan

No Percobaan Nilai CBR 0,1” Nilai CBR 0,2” Nilai CBR

Yang digunakan

1 Tanah asli ( 5 kg )

2 Tanah asli ( 5 kg )

28 37 37 Rata-rata

3 Tanah asli ( 5 kg )

Perhitungan harga CBR terkoreksi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.7, nilai CBR yang digunakan untuk perhitungan tebal perkerasan lentur jalan Kaliurang adalah 38 %.