Pernikahan Yang Dilarang Untuk Dapat Diajukan Pembatalan

d. Perkawinan yang melanggar batas umur perkawinan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7 Undang-undang No.1 Tahun 1974. e. Perkawinan dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak. f. Perkawinan yang dilaksanakan dengan paksaan Seorang. Dalam hal pengajuan pembatalan perkawinan terdapat pula hal-hal yang membatalkannya gugur. Maksud gugurnya pembatalan ialah menghindari hak penuntutan kedua kalinya karena satu perbuatan juga. 27 Hak mengajukan pembatalan gugur, disebabkan : a. Dalam hal pelanggaran prosedural jika mereka telah hidup bersama sebagai suami isteri dan mempelai dapat memperlihatkan akta perkawinan dibuat oleh pegawai pencatat pihak yan berwenang yang telah diperbaharui. b. Dalam hal pelanggaran materiil jika ancaman telah berhenti atau jika salah sangka diantara suami isteri telah disadari keadaannya, tetapi dalam tempo 6 enam bulan setelah perkawinan itu ternyata masih tetap sebagai suami isteri.

F. Pernikahan Yang Dilarang Untuk Dapat Diajukan Pembatalan

Perspektif Fikih, UU No.1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam KHI Secara garis besar larangan perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita menurut syara’ terdiri dari dua halangan, yaitu halangan abadi dan halangan 27 Mr Martiman Prodjohamidjojo, Mr Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta, Indonesia Legal Center Publishing, 2001, hal. 39. Universitas Sumatera Utara sementara yang mana di dalam hukum islam dan juga perundang-undangan perkawinan telah diatur di dalamnya, diantaranya sebagai berikut: a. Pelanggaran larangan nikah mut’ah. 28 b. Pelanggaran larangan nikah syighar. 29 c. Pelanggaran larangan nikah muhrim. 30 d. Nikah wanita yang sedang iddah, nikah seperti itu jika sempat berhubungan intim setelah masing-masing mengetahui bahwa nikahnya batal, maka perbuatannya dianggap zina. e. Nikah wanita muslim dengan laki-laki non-muslim, wanita muslimah tidak halal menikah dengan laki-laki non-muslim. f. Derajat mempelai laki-laki lebih rendah daripada derajat mempelai wanita. g. Seorang suami yang telah beristeri empat nikah dengan istri kelima. h. Seorang isteri bersuami nikah lagi dengan laki-laki lain. i. Oleh agama atau peraturan lain yang berlaku dilarang kawin. Bila salah satu dari larangan tersebut dilanggar, maka perkawinan batal sejak semula atau perkawinan fasid. Bilamana ada salah satu pelanggaran perkawinan, maka perkawinannya merupakan perkawinan batal atau perkawinan difasidkan. Perkawinan yang batal dianggap tidak ada perkawinan dari 28 Nikah Mut’ah ialah nikah kontrak sementara waktu sampai waktu yang ditentukan menurut kesepakatan. Adanya penegasan bahwa nikah itu sampai waktu tertentu, membuat akad nikah itu tidak sah karena bertentangan dengan tujuan syariat nikah. 29 Nikah syighar ialah nikah dimana seseorang laki-laki menikahkan anak perempuannya kepada seseorang dengan syarat imbalan, ia harus dikawinkan dengan anak perempuan orang tersebut, dan keduanya tanpa mahar. 30 Nikah Muhrim ialah perkawinan yang dilaksanakan dimana kedua calon suami isteri atau salah satunya sedang keadaan ihram baik untuk melaksanakan haji, maupun melaksanakan umroh. Universitas Sumatera Utara permulaannya, yakni mulai akad nikah, sedangkan perkawinan fasid dianggap putus mulai hari diputus oleh pengadilan.

G. Pihak Yang Berhak Melakukan Pembatalan Perkawinan

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Perkawinan Antar Agama Menurut Perspektif Undang- Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam

0 85 104

Akibat Pembatalan Perkawinan Karena Adanya Pemalsuan Identitas dan Kaitannya Dengan Kedudukan Anak Menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Pada Pengadilan Agama Medan Kelas-IA)

3 26 124

PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM FAKTOR PENYEBAB SERTA AKIBAT HUKUMNYA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Klaten ).

0 0 18

PERBANDINGAN HUKUM TENTANG AKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 12

Perkawinan Anak Dibawah Umur Tanpa Izin Orang Tua Menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

0 0 14

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN A. Pengertian Perkawinan Dan Asas Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam 1. Pengertian Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 - Pelaksanaa

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Aspek Hukum Perkawinan Antar Agama Menurut Perspektif Undang- Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam

0 0 8

Aspek Hukum Perkawinan Antar Agama Menurut Perspektif Undang- Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam

0 0 10

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN A. Pengertian Pembatalan Perkawinan A.1. Pengertian Pembatalan Perkawinan menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 - Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawina

0 0 19

Kedudukan Perkawinan Beda Agama Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Surakarta Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan - UNS Institutional Repository

0 0 11