Metode Penelitian
E. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Burhan Bungin merupakan “keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, data dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian.” 69 Jadi, populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Pada penelitian ini, populasinya adalah guru Bimbingan dan
Konseling yang aktif pada kegiatan MGBK SMA di Tanah Datar yang berjumlah 20 orang.
Sampel adalah 70 “sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Pengambilan sampel suatu subjek penelitian dapat dilakukan dengan
cara “apabila subjek/ populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil total sampling, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, jika
populasi lebih dari 100 maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 25- 30%.” 71 Berdasarkan uraian tersebut, dipahami bahwa jika populasi
kurang dari 100 maka digunakan total sampling sehingga menjadi penelitian populasi. Maka dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah 20 orang guru Bimbingan dan Konseling yang aktif pada kegiatan MGBK SMA di Tanah Datar.
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penelii gunakan dalam penelitian ini adalah tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
69 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kua ntita tif: Komunika si, Ekonomi, dan Kebijaka n Publik, serta Ilmu-Ilmu Sosia l La innya , (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2005),
h. 109 70 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 174 71 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendeka tan Pra ktek , (Jaka rta: Rineka h. 109 70 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 174 71 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendeka tan Pra ktek , (Jaka rta: Rineka
Kemampuan yang dimaksud dapat berupa keterampilan, pengetahuan, intelegensi, bakat, dan lain- lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes benar-salah untuk mengukur pemahaman guru Bimbingan dan Konseling terhadap pelayanan arah peminatan. Tes dengan tipe benar-salah memiliki beberapa keunggulan yaitu:
1. Komprehensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat memuat lebih banyak item.
2. Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat.
3. Penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan.
4. Kualitas item dapat dianalisis secara empirik.
5. Objektivitasnya tinggi.
6. 73 Mudah dibuat.
Pengumpulan data penelitian tidak bisa dilakukan tanpa instrument penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument penelitian untuk pengumpulan data berupa soal tes pemahaman.
Instrument penelitian adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian.” 74 Jumlah instrumen penelitian tergantung jumlah variabel pe nelitian yang telah ditetapkan
untuk diteliti. Oleh karena penulis meneliti tentang pemahaman guru Bimbingan dan Konseling terhadap pelayanan arah peminatan, maka hanya ada satu variabel dalam penelitian ini sehingga peneliti hanya membutuhkan satu instrumen penelitian.
Adapun cara menyusun instrumen penelitian menurut Sugiyono adalah:
72 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 193 73 Saifuddin Azwar, Tes Presta si Fungsi da n Pengemba nga n Pengukuran Presta si
Bela ja r , (Yogyakarta: Pustaka Pe laja r, 2003), h. 76
Titik tolak penyusunan instrumen adalah variabel- variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel- variabel tersebut diberikan defenisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian
dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. 75
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penyusunan instrument bertolak dari variabel penelitian yang hendak diteliti. Oleh karena itu, untuk mempermudah penyusunan instrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen penelitian. “Kisi-kisi bermanfaat sebagai gambaran yang jelas, lengkap dan mempermudah peneliti untuk mengembangkan instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai
pedoman dalam penulisan butir.” 76 Uraian di atas dapat dipahami bahwa kisi-kisi sangat bermanfaat
dalam penyusunan sebuah instrumen penelitian. Kisi-kisi dapat mempermudah penyusunan instrumen, karena kisi-kisi merupakan gambaran yang jelas, lengkap, dan terperinci mengenai sebuah variabel yang disertai dengan sub variabel beserta indikator- indikatornya. Kisi- kisi menjadi pedoman dalam penyusunan sebuah intrumen penelitian. Table di bawah ini merupakan kisi-kisi instrument penelitian yang penulis buat.
Tabel III.I
Kisi-Kisi Instrume n Tes Pemahaman
Sub
Variabel
No Item Jumlah Variabel
Indikator
Pemahaman Pengetahuan Konsep Dasar
14 Guru
10, 14, 15, 25, 26, Bimbingan dan
PAP
Konseling terhadap
6 Pelayanan
Aspek Arah
Langkah Pokok
PAP
75 Sugiyono, Metode Penelitian Kua ntita tif..., h. 103
Pelaksana PAP
Konsep Dasar
Aspek Arah
Langkah Pokok
Pelaksana PAP