Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen

4.6.3 Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen

Hasil analisis faktor konfirmatori dari konstruk endogen yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu Customer Delight dan Kepercayaan Pelanggan dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini.

Gambar 4.9

Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen

,72 CFA KONSTRUK ENDOGEN

Customer Delight

chi square=5,995 df=8 Probabilitas=,648 GFI=,983 AGFI=,957

TLI=1,010 RMSEA=,000 CFI=1,000 CMIN/df=,749

Sumber : Data primer yang diolah, 2010.

Berpijak pada gambar 4.9 diketahui bahwa korelasi antara variabel Customer Delight dengan Kepercayaan pelanggan cukup besar yaitu 0,88, sedangkan layak tidaknya model digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan melalui uji kesesuaian model dan uji signifikansi bobot factor.

a. Uji Kesesuaian Model Hasil pengujian kesesuaian model pada konstruk endogen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.32 Hasil Pengujian Kelayakan Model

Konstruk Endogen

Goodness of Fit Cut-off Value Hasil Olah Evaluasi Index

Data

model

Chi-Square, df=8

Baik Probability

Baik RMSEA

Baik GFI

0,983 Baik AGFI

0,90 ≤ GFI <1,0

0,957 Baik CMIN/DF

0,90 ≤ AGFI <1,0

Baik TLI

0,95 ≤ TLI <1,0

Marginal

CFI

Baik Sumber: data primer yang diolah, 2010.

0,95 ≤ CFI <1,0

Dari tabel pengujian kelayakan model konstruk endogen diketahui bahwa sebagian besar hasil olah data telah memenuhi syarat fit sebuah model. Hanya satu nilai hasil olah data yaitu TLI yang tidak memenuhi syarat index goodness of fit. Oleh karena itu model ini dapat dikatakan memenuhi syarat sebagai model yang fit.

b. Uji signifikansi Bobot factor Uji signifikansi bobot factor dapat dilihat pada nilai faktor loading dari indikator pembentuk konstruk endogen tersebut. Seluruh indikator pembentuk kedua konstruk endogen dalam penelitian ini memiliki nilai CR > 1,96 dan tingkat P (signifikansi) < 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa indikator tersebut signifikan sebagai dimensi dari konstruk-konstruk endogen. Kondisi ini ditunjukkan dalam tabel hasil uji regression weight berikut ini.

Tabel 4.33 Hasil Uji Regression Weights Pada Analisis Faktor Konfirmatori

Konstruk Endogen

Std.

Estimate S.E. C.R. P Label

X12 <---

Delight X13 <--- Customer

1,115 ,119 9,391 *** par_1

Std.

Estimate S.E. C.R. P Label

Estimate

Delight Customer

X14 <--- 1,071 ,112 9,535 *** par_2 Delight

X17 <-- Kepercayaan

X16 <--- Kepercayaan

1,388 ,166 8,378 *** par_3 X15 <--- Kepercayaan

,894 ,152 5,883 *** par_4 Sumber : Data primer yang diolah, 2010.

Peran masing-masing dimensi dalam mencerminkan konstruk endogen pada penelitian ini dapat dilihat melalui hasil penilaian model pengukuran konstruk endogen yang disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.34 Penilaian Model Pengukuran

Konstruk Endogen

Variabel

Customer Delight Kepercayaan Pelanggan X12 = 0,76 + e12

X15 = 0,56 + e15

X13 = 0,85 + e13

X16 = 0,96 + e16

X14 = 0,85 + e14

X17 = 0,67 + e17

Sumber : Data primer yang diolah, 2010.

Berdasarkan tabel 4.34 diketahui bahwa variabel Customer Delight dibentuk oleh tiga indikator. Variabel tersebut dicerminkan oleh indikator X12 (Senang berbelanja pada ritel) sebesar 0,76 ; X13 (memiliki kesan positif terhadap pelayanan ritel) sebesar 0,85 dan X14 (Senang menjadi pelanggan tetap ritel) sebesar 0,85. Dari hasil tersebut diketahui bahwa ada dua indikator yang memiliki kemampuan mencerminkan variabel laten tersebut secara sama, yaitu X13 dan X14 .

Variabel Kepercayaan Pelanggan dibentuk oleh tiga indikator. Variabel tersebut dicerminkan oleh indikator X15 (Kepercayaan terhadap kesungguhan ritel melaksanakan kewajiban) sebesar 0,56; X16 (Kepercayaan terhadap kemampuan ritel melayani kebutuhan pelanggan ) sebesar 0,96 dan X17 ( Kepercayaan akan kesungguhan ritel melakukan perbaikan di masa datang) sebesar 0,67. Dari hasil tersebut diketahui bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan mencerminkan variabel Kepercayaan Pelanggan tersebut. Indikator yang mencerminkan Kepercayaan Pelanggan terbesar adalah X16 yaitu kepercayaan terhadap kemampuan ritel melayani kebutuhan pelanggan.