Norma Sosial
B. Norma Sosial
Secara sosiologis, norma sosial itu tumbuh dari proses kemasya-
Dinamika Sosial
rakatan dan hasil dari kehidupan
Tempat yang paling mudah melihat
bermasyarakat. Individu dilahirkan salah pengertian dalam suatu isyarat di dalam suatu masyarakat dan luar negeri adalah dalam rumah seseorang. disosialisasikan untuk menerima Di Jepang, memberikan hadiah adalah
aturan-aturan dari masyarakat yang sikap yang diharapkan, tetapi di Rusia hal
ini dapat dianggap sogokan. Orang-orang
sudah ada sebelumnya. Oleh karena Portugis dan Brasil suka membawa tamu itu, norma sosial itu adalah sesuatu asing ke rumah untuk makan siang, tetapi yang berada di luar individu, kalau sudah waktunya Anda pulang, sopan membatasi mereka, dan mengen- santun bisa memaksa mereka untuk
dalikan tingkah laku mereka. Bagi bersikeras menahan Anda tinggal.
Dalam beberapa negara, ketepatan
siapapun yang melakukan pelang- waktu sangat diharapkan dan dipenuhi. garan terhadap norma sosial akan Namun, dalam negara lain, sangat sulit ada sanksi atau hukuman dari diharapkan apalagi dipenuhi. Ke manapun masyarakat. Misalnya, ketika kalian Anda berkunjung, baik di luar negeri
ketahuan merokok di dalam sekolah maupun dalam negeri, asumsi bahwa cara
Anda bersopan santun di meja makan sudah
apa yang akan terjadi? Saya yakin benar, bukan lagi jadi jaminan. kalian dapat membayangkannya.
Sumber: Kompas, 11 Januari 2006
Oleh karena itu, keberadaan norma sosial dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk.
Norma sosial dibuat oleh manusia agar nilai-nilai sosial yang ada dapat dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua warga masyarakat. Apabila di dalam masyarakat telah menjalankan norma yang berisi nilai-nilai maka
Sosiologi Kontekstual X SMA/MA Sosiologi Kontekstual X SMA/MA
Jadi, dapat ditegaskan bahwa norma sosial adalah aturan-aturan dengan sanksi-sanksi sebagai pedoman untuk melangsungkan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamaian dalam bermasyarakat.
Dalam memberikan sanksi bagi pelanggaran terhadap norma, ada berbagai cara tergantung pada tingkatan norma mana yang dilanggar.
1. Tingkatan Norma Sosial dalam Masyarakat
Tingkatan norma sosial yang ada di masyarakat dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Cara (Usage)
Proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola tertentu yang disebut cara (usage). Cara (usage) adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Sanksi yang diberikan hanya berupa celaan. Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah dibanding norma lain. Misalnya, bersendawa dengan keras di kelas, berpakaian seragam yang seksi ke sekolah, dan lain-lain.
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang- ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan itu. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa teguran, sindiran, dan dipergunjingkan. Sebagai contoh: berpamitan kepada orang tua ketika keluar rumah, memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang dikenal, dan lain-lain.
c. Tata kelakuan (Mores)
Mores adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap folkways (norma kebiasaan) akan dianggap aneh tetapi pelanggaran terhadap mores akan dikucilkan atau dikutuk oleh
Nilai dan Norma Nilai dan Norma
Fungsi mores adalah:
1) Memberikan batasan pada perilaku individu dalam masyarakat tertentu.
2) Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakan- tindakannya dengan tata kelakukan yang berlaku di dalam kelompoknya.
3) Membentuk solidaritas antara anggota-anggota masyarakat dan sekaligus memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerja sama antara anggota yang bergaul di dalam masyarakat.
d. Adat istiadat (Customs)
Tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat dapat mengikat menjadi adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap adat istiadat ini akan menerima sanksi yang keras dari anggota lainnya. Misalnya tradisi upacara adat tentang siklus hidup yang berhubungan pada suku- suku tertentu di Indonesia, ketika anak baru lahir, mulai menginjak tanah, mulai berjalan
Sumber: www.tempophoto.com
dna seterusnya sampai ia dewasa dan mati Gambar 2.3 Tradisi di
Indonesia menjadi adat istiadat
maka akan selalu diadakan upacara-upacara
yang perlu dilestarikan.
tertentu yang bersifat khusus. Tetapi kadang-kadang pelanggaran terhadap norma adat tidak
mempunyai akibat apa-apa misalnya upacara adat perkawinan suku Jawa seperti siraman tidak banyak masyarakat sekarang yang melakukannya karena biaya yang mahal dan telah bercampurnya dengan kebudayaan lain.
Sosiologi Kontekstual X SMA/MA
Analisis Sosial
“Ayo kembangkan wawasan kontekstual kalian!”
Dari beberapa gambaran tentang tingkatan norma dalam masyarakat, coba berikan contoh-contoh lain di dalam masyarakat di lingkungan sekitar kalian. Apakah sanksi-sanksi bagi pelanggaran terhadap norma tersebut telah dilakukan? Ataukah sekarang ini norma-norma yang ada di masyarakat telah banyak mengalami kemunduran sehingga sanksi yang diberikan tidak seketat dulu. Jelaskan menurut pendapat kalian!
2. Macam Norma Sosial dalam Masyarakat
Norma sosial dalam masyarakat dibedakan menjadi beberapa aspek yang saling berkaitan satu sama dengan yang lain. Adapun macam-macam norma sosial yang ada di masyarakat adalah:
a. Norma Agama
Merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan. Pelanggaran terhadap norma ini mendapatkan sanksi dosa dan di masukkan ke dalam neraka ketika di akhirat nanti.
b. Sumber: www.tempophoto.com Norma Hukum
Gambar 2.4 Orang yang melakukan
Adalah suatu rangkaian aturan
ibadah agama sebagai bukti ketaatan
yang ditunjukkan kepada anggota
terhadap norma agama yang dianut
masyarakat yang berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh lembaga tertentu. Aturan ini lazimnya tertulis yang diklasifikasikan dalam berbagai bentuk kitab undang-undang atau tidak tertulis berupa keputusan hukum pengadilan adat. Karena sebagian besar norma hukum adalah tertulis maka sanksinya adalah yang paling tegas jika dibandingkan dengan norma lain dari mulai denda sampai hukuman fisik (penjara atau hukuman mati).
Nilai dan Norma Nilai dan Norma
Adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Pada dasarnya norma ini merupakan norma untuk melaksanakan nilai moral yaitu dalam rangka menghargai harkat dan martabat orang lain. Sebagai contoh: telanjang di depan umum atau berpakaian minim.
d. Norma Kesopanan
Adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat. Sebagai contoh: meludah di depan orang, menyerobot antrean, membuang sampah sembarangan, dan lain- lain.
e. Norma Kebiasaan
Adalah sekumpulan peraturan yang dibuat bersama secara sadar atau tidak menjadi sebuah kebiasaan. Sebagai contoh: menengok teman yang sakit, melayat, menghadiri undangan pernikahan, dan lain-lain.
Fakta Sosial