Kostum dan Tata Rias

4.4 Kostum dan Tata Rias

Kostum (tata pakaian) dan tata rias yang tepat berguna memperjelas sesuai dengan tema tari yang disajikan dan akan dinikmati oleh penonton (Soetedjo, 1983:4 dalam Laporan Penelitian ASKI oleh Risnawati). Persiapan kostum dan tata rias yang digunakan sangat diperlukan oleh penari dan pemusik untuk mendukung pertunjukan yang mereka sajikan di lapangan.

Dari hasil pengamatan di lapangan yang penulis lakukan dan wawancara dengan ibu Riza, selaku pengelola dan penari juga di sanggar Tigo Sapilin sekarang ini untuk kostum tari Galombang memiliki lumayan banyak kostum, jadi tiap pemilihan pemakaian tiap pertunjukan disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama. Walaupun tidak begitu lengkap inventaris kostum dan aksesoris, namun para anggota sanggar berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap penampilannya.

Kostum yang mereka miliki walau tidak didatangkan dari tempat asalnya, tetapi dibuat menyerupai dengan yang ada di Minangkabau sehingga tidak mengurangi ciri khasnya. Seperti yang dikemukakan oleh Soedarsono dalam Laporan Penelitian ASKI oleh Risnawati, bahwa tari-tarian tradisional yang harus dipertahankan adalah desainnya dan warna simbolisnya. Warna kostum tersebutnya pada dasarnya berwarna hitam, merah, dan kuning, seperti warna khasnya orang Minangkabau, dimana warna hitam sendiri memiliki simbol kebijaksanaan, merah memiliki simbol keberanian, sedangkan warna kuning memiliki simbol kesan keagungan dan penuh kegembiraan. Akan tetapi pada perkembangan sekarang kostum dikreasikan di tambah dengan warna biru dan merah muda, agar nampak lebih banyak warna dan indah dalam penyajiannya.

4.4.1 Kostum dan Properti

Adapun kostum yang dikenakan saat penyajian tari Galombang, yaitu kostum penari perempuan, dan kostum penari laki-laki. Kostum ini juga adalah kostum adat Minangkabau. Namun penggunaannya cenderung untuk seni pertunjukan dalam hal ini.

4.4.1.1 Kostum dan Asesori Penari Perempuan

Berdasarkan pengamatan lapangan dan keterlibatan penulis sebagai penari tarian Galombang selama ini, maka paling tidak ada 7 perlengkapan seorang penari perempuan,, termasuk di dalamnya busana (kostum) dan asesori. Ketujuhnya adalah: baju kuruang, kain saruang, teratai, bending, tengkuluk, magek, dan anting. Selengkapnya dideskripsikan sebagai berikut.

1. Baju kuruang (baju kurung), selayaknya busana tradisional Minangkabau, berlengan panjang, longgar, tanpa saku, dan ada yg berwarna hitam, merah, kuning, dan biru. Lengan yang longgar melambangkan sifat yang ringan

tangan dalam membantu kesukaran orang lain. Baju kuruang yang dihiasi dengan benang emas dan tepi bawahnya diberi minsai bermakna bahwa seorang wanita Minangkabau harus mematuhi batas-batas adat dan tidak boleh melanggarnya.

2. Kain saruang, kain ini merupakan rok panjang yang longgar juga. Biasanya warnanya disesuaikan dengan warna baju kuruang yang dikenakan. Sarung

ini untuk menutup bagian tertentu sehingga sopan dan tertib dipandang mata. Susunan belahannya ada yg berbelah di belakang dan ada yang berbelah disamping.

3. Teratai, ini merupakan hiasan pada bahu. Berwarna hitam, dan diberi manik-manik hiasan berwarna emas. Jika tidak mengenakan teratai ini,

biasanya diganti dengan menggenakan kalung yang ukuran lingkarnya seleher. Sehingga ketika kalung itu dikenakan akan terlihat seakan-akan mencekik leher. Makna yang terkandung dalam kalung tersebut adalah bahwa orang hidup mesti disiplin.

4. Bending atau ikat pinggang, pada bagian pinggang diikatkan kain atau bending, dimana kain ini ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna hitam. Ikat pinggang ini biasanya di beri tambahan bending yang

merupakan bahan kaleng yang berwarna emas, ini dibuat agar lebih terlihat indah.

5. Tengkuluk, yaitu hiasan kepala yang berbentuk seperti tanduk runcing dan bercabang, yang berumai benang warna emas. Tengkuluk dari perlengkapan ini bermakna kepemilikan rumah gadang.

6. Magek, merupakan hiasan kepala juga yang terbuat dari hiasan kain sejenis sarung yang dibentuk seperti bunga pada bagian depannya.

7. Anting, adalah bagian telinga diberi hiasan berupa anting. Biasanya bentuk anting yang dikenakan adalah bentuk bunga. Ketujuh unsur busana dan properti bagi penari Galombang itu dapat dilihat

tampilan visualnya pada gambar-gambar berikut ini.

Tengkuluk Anting

Magek

Baju Kuruang kain sarung teratai bending

Gambar 4.1:

Kostum dan Properti Penari Perempuan

untuk Tari Galombang (Dokumentasi: Reny Yulyati, 2013)

4.4.1.2 Kostum dan Asesori Penari Laki-laki

Untuk penari laki kostum dan asesorinya adalah terdiri dari: baju guntiang Cino, sarawa galembong, deta sabang-sabang, cawek, dan kain songket. Kelima unsure kostum dan asesori penari laki-laki untuk tari Galombang Minangkabau ini dideskripsikan sebagai berikut.

1. Guntiang Cino, bentuknya selayaknya baju tradisional Minangkabau berwarna biru, berlengan panjang dan longgar. Lengan longgar

melambangkan sifat orang Minangkabau yang ringan tangan dalam membantu kesukaran orang lain.

2. Sarawa galembong, yang merupakan celana panjang hitam dan longgar, yang melambangkan kemampuan dalam mengambil lankah yang bijaksana.

3. Deta sabang-sabang, merupakan kat kepala, yang terbuat dari kain batik yang dilipat segitiga kemudian dilipat rata ke atas dengan bentuk segitiganya ditengah dilajurkan ke depan lalu diikat ke kepala.

4. Cawek atau cawat, yaitu kain yang dililitkan ke pinggang, dengan kata lain ikat pinggang. Melambangkan kekukuhan, kekuatan, atau pegangan yang

dapat menyatukan kaum masyarakat.

5. Songket, kain songket yang di kenakan pada bagian pinggul. Kain ini hanya tambahan sebagai kreasi.

Tampilan visual untuk kostum dan asesori penari Galombang laki-laki adalah seperti pada gambar berikut ini.

Guntiang Cino Deta Sabang-sabang

Songket Sarawa Galembong Cawek

Gambar 4.2: Kostum dan Properti Penari Laki-laki untuk Tari Galombang (Dokumentasi: Reny Yulyati, 2013)

4.4.2 Tata Rias

Sesuai dengan pendapat Soetedjo (1983:4) dalam Laporan Penelitian ASKI oleh Risnawati tadi bahwa tata rias yang tepat juga berguna memperjelas sesuai tema tari yang disajikan dan akan dinikmati penonton. Persiapan tata rias yang digunakan juga sangat diperlukan oleh penari dan pemusik untuk mendukung pertunjukan yang mereka sajikan di lapangan.

Begitu pula pada pertunjukan tari Galombang ini, dalam persiapannya penari harus memperhatikan tata rias mereka. Biasanya yang menjadi tata rias mereka lebih dipercayakan mereka pada diri mereka masing-masing. Mereka tidak perlu ke salon, karena menurut ibu Riza yang namanya penari harus bisa merias diri sendiri. Akan tetapi warna make up dan segala perlengkapannya disesuaikan dengan kesepakatan bersama agar seragam. Tata rias ini terbagi 2, yaitu sebagai berikut.

(a) Tata rias wajah atau make-up, biasanya dalam keseragamannya, tiap-tiap pasangan dalam kesemaan pakaiannya warna make-upnya disesuaikan dengan kecocokan warna pakaian yang dikenakannya. Dalam tata rias wajah yang

digunakan ada foundation / alas bedak, bedak, eye shadow, shading, blush on, celak, bulu mata palsu, lipstick.

Foundation yang digunakan penari adalah foundation yang bisa tahan lama. Bergerak banyak dan terkena sinar matahari akan menghasilkan keringat yang berlebihan, agar polesan make-up tidak luntur makanya menggunakan foundation yang tahan lama.

Bedak yang dipilih penari untuk digunakan biasanya warna bedak yang masuk dengan warna kulit. Eye shadow yang digunakan biasanya ada 3 tingkatan warna, pada tingkat pertama warna yang dipilih adalah warna yang serupa dengan warna Bedak yang dipilih penari untuk digunakan biasanya warna bedak yang masuk dengan warna kulit. Eye shadow yang digunakan biasanya ada 3 tingkatan warna, pada tingkat pertama warna yang dipilih adalah warna yang serupa dengan warna

Pada eye shadow tingkat kedua biasanya menggunakan warna gelap, seperti hitam dan coklat, posisi ini dibuat di bagian sudut mata agar nampak pertegasan pada mata. Tingkat ke-3 atau paling atas di buat warna putih. Setelah 3 tingkatan tersebut ditempelkan bulu mata palsu agar terlihat lebih indah.

Shading yang digunakan untuk penegasan pada hidung, dan blush on digunakan untik penegasan pada bagian pipi. Sedangkan celak digunakan untuk penegasan pada alis mata. Begitu juga pada bibir, dalam penegasannya digunakan lipstick yang berwarna merah.

Tatanan make up pada penari laki-laki lebih sederhana daripada penari perempuan. Pada penari laki-laki hanya menggunakan foundation, bedak, dan celak pada alis dan lingkar mata bawah sebagai penajaman mata.

(b) Tata rias rambut, pada penataan rambut, masing-masing penari mengikat rambutnya menjadi satu. Setelah diikat dipasangkan sanggul, dan diberi pernak-

pernik hiasan seperti bunga dan sunting agar terlihat indah. Kemudian tiap pasangan penari mengenakan tengkuluk ataupun magek.

Aspek gerak, ragam tarian, pola gerak, pola lantai, pakaian dan asesori untuk para penari tarian Galombnag ini menjadi bahagian yang integral dalam konteks penyajiannya di dalam upacara perkawinan adat Minangkabau, termasuk di Kota Medan. Unsur-unsur tarian ini harus disadari dan difahami oleh setiap penari tarian ini. apalagi jika ia seorang penari profesional. Namun demikian, selain aspek tarian, yang juga penting adalah aspek musik pengiring, seperti uraoan berikut.