Perlengkapan Pertunjukan

3.7 Perlengkapan Pertunjukan

Sebelum dimulainya pertunjukan tari Galombang, ada beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan. Dimana perlengkapan yang dipersiapkan nantinya akan mendukung jalannya pertunjukan, serta dapat menambah daya tarik pertunjukannya. Persiapan harus maksimal dalam penyusunan dan penataannya, agar dapat menghasilkan pertunjukan yang terbaik.

Perlengkapan dalam pertunjukan tari Galombang ini tidak menggunankan properti, hanya memerlukan lapangan, serta alat musik yang digunakan dalam kebutuhannya. Antara perlengkapan ini saling melengkapi. Segala perlengkapan ini harus diperhatikan dengan teliti, agar dapat berjalan lancar nantinya.

3.7.1 Lapangan

Lapangan untuk pertunjukan tari Galombang ini biasanya berupa area jalan yang dikosongkan, karena tari ini bersifat pada penyambutan jalannya marapulai ke rumah anak daro, dan selalu di lakukan di luar ruangan. Dari penelitian, luas lapangannya tergantung pada area jalan di daerah rumah anak daro yang disediakan. Hal ini karena acara dilakukan di rumah anak daro.

Luas jalan yang disediakan dapat memposisikan penari sebanyak 9 penari dan

7 pemusik. Sepanjang area jalan tersebut biasanya sudah diminta ijin oleh pihak anak daro kepada kepala daerah dan masyarakat setempat didaerah tersebut. Disepanjang jalan yang digunakan itu biasanya ditandai dengan papan bunga yang dijajarkan.

Gambar 3.8: Area Jalan yang Digunakan (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

3.7.2 Alat Musik yang Digunakan

3.7.2.1 Tasa

Alat musik tasa ini merupakan alat musik membranophone, yang berfungsi sebagai pembawa tempo yang paling penting. Dibuat dari kayu yang keras (biasanya dari batang nangka) yang dibentuk seperti kuali, dan dibagian atasnya ditutup dengan kulit kambing. Dimainkan oleh 1 orang pemain dengan alat pukul, dimana alat pukul ini berupa sejenis rotan sebesar jari kelingking. Rotan tersebut dipegang dengan kedua masing-masing tangan yakni tangan kanan dan tangan kiri. Tasa ini dikaitkan dengan tali untuk dapat digantungkan pada leher belakang pemain.

Tasa ini bisa dikatakan mirip dengan rebana, namun bedanya dapat dilihat dari bentuk dan cara memainkannya. Kalau rebana dimainkan dengan cara dipegang dan Tasa ini bisa dikatakan mirip dengan rebana, namun bedanya dapat dilihat dari bentuk dan cara memainkannya. Kalau rebana dimainkan dengan cara dipegang dan

Gambar 3.9 Tasa dan Cara Memainkannya (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

3.7.2.2 Gandang Tambua

Alat musik ini termasuk dalam klasifikasi membranophone, tergolong dalam barreldrums (gendang berbentuk silinder) dua sisi. Gandang ini berfungsi sebagai pembawa ritem dasar untuk tarian. Dimainkan oleh 2 orang atau lebih, tapi dalam sanggar Tigo Sapilin hanya menggunakan 2 gandang. Dalam mengiringi tari Galombang, gandang ini dimainkan dengan cara berdiri, digantungkan disekitaran leher sampai dibagian bawah lengan. Serta dimainkan dengan alat pukul oleh kedua Alat musik ini termasuk dalam klasifikasi membranophone, tergolong dalam barreldrums (gendang berbentuk silinder) dua sisi. Gandang ini berfungsi sebagai pembawa ritem dasar untuk tarian. Dimainkan oleh 2 orang atau lebih, tapi dalam sanggar Tigo Sapilin hanya menggunakan 2 gandang. Dalam mengiringi tari Galombang, gandang ini dimainkan dengan cara berdiri, digantungkan disekitaran leher sampai dibagian bawah lengan. Serta dimainkan dengan alat pukul oleh kedua

Biasanya gandang ini terbuat dari kayu cempedak, rotan dan paku. Bagian penutup kedua sisinya di tutupi dengan kulit kambing. Berukuran ±60cm, garis tengahnya 55 – 60cm. Dibagian tengah badannya diberi lubang kecil, dimana lubang kecil ini berfungsi untuk dapat menghasilkan suara yang lebih nyaring oleh adanya pukulan stik ke gedangnya.

Gambar 3.10: Gandang Tambua (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

Gambar 3.11: Cara Memainkan Gandang Tambua (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

3.7.2.3 Puput Serunai

Alat musik tiup tradisional Minangkabau ini masuk dalam klasifikasi aerophone yang berfungsi sebagai pembawa melodi yang dikembangkan (improvisasi). Dimainkan oleh satu orang. Lagu yang dimainkan bukan berupa lagu, melainkan berupa nada-nada bernuansa Minang.

Alat musik ini terbuat dari batang padi, sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau. Untuk bagian atasnya terbuat dari kayu yang keras dan dibagian dalamnya lunak, sehingga mudah dilubangi. Panjangnya ±20cm dan diberi 4 lobang. Sedangkan untuk bagian yang ditiup terbuat dari bambu atau batang padi tua. Kemudian pada bagian corongnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau yang Alat musik ini terbuat dari batang padi, sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau. Untuk bagian atasnya terbuat dari kayu yang keras dan dibagian dalamnya lunak, sehingga mudah dilubangi. Panjangnya ±20cm dan diberi 4 lobang. Sedangkan untuk bagian yang ditiup terbuat dari bambu atau batang padi tua. Kemudian pada bagian corongnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau yang

Gambar3.12: Puput Serunai (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

Gambar 3.13: Cara Memainkan Puput Serunai (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

3.7.2.4 Talempong Pacik

Alat musik ini berjenis gong chime (gong bernada) dengan klasifikasi idiophone, dimana suaranya berasal dari badannya sendiri. Terdiri dari 5 buah yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan ritem interloking. Dimainkan oleh 3 orang. Satu orang memegang 1 gong penganak dengan nada sol, satu orang memegang 2 gong dasar dengan nada re dan fa, dan satu orang memegang 2 gong peningkah dengan nada do dan mi.

Dimainkan dengan cara berdiri dan dipegang dengan tangan kiri, dan tangan kanan memegang stik yang terbuat dari kayu kira-kira sepanjang 10 – 15cm. Pada ujung stiknya dililitkan karet yang akan dipukulkan ke pencu talempong tersebut untuk menghasilkan suara yang diinginkan. Talempong ini dipukul dengan cara bergantian sesuai tempo musik.

Gambar 3.14: Talempong (Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)

Gambar 3.15:

Cara Memainkan Talermpong Pacik

(Dokumentasi Reny Yulyati, 2013)