Motivasi Perjalanan Wisata Pengertian Industri Pariwisata

11 Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan batasan yang disebut wisatawan adalah : 1. Perjalanan yang dilakukan lebih kurang 24 jam. 2. Perjalanan yang dilakukan hanya untuk sementara. 3. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat tujuannya. Nyoman, 1994:27

2.3 Motivasi Perjalanan Wisata

Dari defenisi wisatawan yang diuraikan diatas, kita dapat menelusuri apa yang menjadi maksud seseorang melakukan perjalanan wisata. Pada hakikatnya mobilitas manusia merupakan salah satu kehidupan manusia yang tidak bisa puas atau terpaku pada suatu tempat dalam memenuhi kebutuhan atau tuntunan kelangsungan hidupnya. Mobilitas manusia timbul dari berbagai dorongan kebutuhan atau kepentingan. Motivasi atau tujuan perjalanan dari para wisatawan pada dasarnya dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu : pesiar leiser, untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, keagamaan, olahraga dan lain sebagainya. Kemudian business untuk keperluan konferensi, lokakarya, simposium dan misi tertentu. Nyoman, 1994:28

2.4 Pengertian Industri Pariwisata

Ketika kita mendengar kata industri, maka timbul gambaran dibenak kita adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya dan menghasilkan Universitas Sumatera Utara 12 produk dalam bentuk barang. Namun industri pariwisata jauh berbeda dengan yang kita lihat biasanya. Para ahli umumnya memberi batasan pengertian kata “industri” sebagai berikut : 1. Industri adalah segala usaha yang bertujuan untuk menghasilkan barang- barang atau jasa. 2. Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang sejenis atau serupa. 3. Industri adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan firms yang menggunakan bahan mentah yang sama. Yoeti, 1983:138 Dari pengertian-pengertian kata “industri” yang telah diuraikan diatas, maka kita cenderung untuk memberikan batasan tentang industri pariwisata yaitu : “industri pariwisata adalah kumpulan bermacam-macam perusahaan yang secara bersama- sama menghasilkan barang dan jasa good and service yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya” Yoeti, 1983:140. Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan menjelaskan bahwa : “industri pariwisata adalah kumpulan usaha yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata”. Universitas Sumatera Utara 13 Industri pariwisata mulai dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus, dimana dalam Bab II pasal 3 Yoeti, 1983:138 disebutkan : “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”. Sesuai dengan instruksi Presiden tersebut Yoeti, 1983:138 dikatakan bahwa tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah : a. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri sampingan lainnya. b. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. c. Meningkatkan persaudaraanpersahabatan nasional dan internasional. Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan usaha yang berifat “commercial”. Hal tersebut dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu : Universitas Sumatera Utara 14 1. Biro Perjalanan Travel Agent 2. Perusahaan Angkutan Transportasi 3. Akomodasi perhotelan 4. Bar dan Restoran 5. Souvenir dan Handicraft 6. Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktifitas wisatawan, seperti : money changer, bank, tempat menjual dan mencetak film, camera, kantor pos dan lain-lain Yoeti, 1983:147

2.5 Produk Wisata