Deskripsi Hasil Penelitian
4. Aspek Dana
Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi) dari aspek pendanaan, serta pemberian skor sampai diperoleh IFAS dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dari Aspek Dana
No. Faktor –Faktor Internal
Rating Total Kekuatan
Bobot
Skor
1. Tersedianya sumber dana laboratorium
4 1,6 2. Pendanaan dilaksanakan
sesuai analisis kebutuhan
3 1,2 3. Penggunaan dana sesuai
dengan skala prioritas
Total Skor
Kelemahan
1. Anggaran dana tidak
3 1,2 mencukupi
2. Tidak sesuainya RAB dengan dana riil
3 0,9 3. Penyusunan
administrasi/laporan kurang
3 0,9 tertib
Total Skor
Total Skor Akhir (Kekuatan – Kelemahan)
0,2 Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, diketahui bahwa tersedianya sumber dana yang diterima laboratorium ini diberi bobot 0,4 dan skor 4. Selanjutnya pendanaan dilaksanakan sesuai analisis kebutuhan diberi bobot 0,4 dan skor 3. Sementara itu penggunaan dana sesuai dengan skala prioritas diberi bobot 0,2 dan skor 4.
Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang cukup potensial untuk dikembangkan, sekolah dalam hal ini laboratorium IPA juga memiliki beberapa
kelemahan yang perlu diatasi seperti anggaran dana tidak mencukupi untuk kebutuhan laboratorium diberi bobot 0,4 dan skor 3. Kemudian tidak sesuainya RAB dengan dana riil diberi bobot 0,3 dan skor 3, sedangkan penyebab kelemahan yang lain adalah penyusunan administrasi/laporan kurang tertib seperti tidak lengkapnya dokumen, faktor ini diberi bobot 0,3 dan 3.
Dari kelemahan-kelemahan aspek dana di atas dapat dijadikan dasar untuk memperbaikinya. Total bobot dikalikan skor untuk faktor kelemahan adalah 3,2. Total skor akhir kekuatan dikurangi kelemahan untuk aspek dana adalah 0,2, yang artinya faktor kekuatan masih lebih tinggi dari pada faktor kelemahan.
sekolah dapat memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan- kelemahan yang ada.
Hasil analisis faktor peluang dan ancaman laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel 4.9 yang selanjutnya diberi bobot dan skor serta dilakukan perhitungan skor akhir, dan diperoleh Matrik External Factors Analysis Summary (EFAS) sebagai berikut:
Tabel 4.9 Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
dari dari Aspek Dana
No. Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total
Peluang
Skor
1. Adanya dana bantuan dari pemerintah 0,4 4 1,6 2. Adanya kerja sama dengan
0,3 4 2,0 masyarakat 3. Pengumpulan dana dari siswa yang
0,3 3 0,4 kena sanksi
Total Skor
Ancaman
1. Anggaran dana tidak sesuai 0,5 3 1,5 kebutuhan 2. Kerjasama dengan masyarakat belum
0,2 3 0,6 optimal 3. Adanya kebutuhan yang mendesak
Total Skor
Total Skor Akhir
(Peluang – Ancaman)
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015
Faktor utama sebagai peluang dari aspek dana laboratorium adalah adanya dana bantuan dari pemerintah yang diberikan untuk menambah program- program yang ada di laboratorium. Faktor ini diberi bobot 0,4 dan skor 4. Kemudian faktor adanya kerja sama dengan masyarakat diberi bobot 0,3 dan skor 4. Sedangkan faktor pengumpulan dana dari siswa ketika siswa memecahkan alat praktek atau sanksi diberi bobot 0,3 dan skor 3.
Faktor-faktor yang dianggap sebagai ancaman pada aspek dana adalah anggaran dana tidak sesuai kebutuhan pada faktor ini diberi bobot 0,5 dan skor 3, kemudian pada faktor kerjasama dengan masyarakat belum optimal, pada faktor ini diberi bobot 0,2 dan 3. Sedangkan adanya kebutuhan yang mendesak misalnya adanya alat/bahan rusak padahal tidak ada dana sehingga ini akan menjadi ancaman bagi dana di laboratorium, faktor ini diberi bobot 0,3 dan 3. Total akhir bobot dikalikan skor untuk faktor ancaman aspek dana adalah 2,7. Selanjutnya total akhir faktor peluang dikurangi faktor ancaman adalah 0,3.
Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut dapat diketahui SMA negeri 1 Boja memiliki beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan. Meskipun masih ada Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut dapat diketahui SMA negeri 1 Boja memiliki beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan. Meskipun masih ada
4.2.3 Desain Produk
1. Strategi Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk aspek SDM kemudian diberi bobot dan skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai berikut ini:
Setelah
mengidentifikasi
Tabel 4.10 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek SDM
IFAS EFAS Kategori
Kategori Total Skor Kekuatan (S)
Total Skor
Peluang (O) 3,7 Kelemahan (W)
Ancaman (T) 2,5
Total (S-W)
Total (S-T)
Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor akhir IFAS adalah 0,4 dan total skor akhir EFAS adalah 1,2. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan melalui matrik SWOT di bawah ini:
Gambar 4.5 Matrik SWOT Aspek SDM
Peluang
1 (0,4,1,2)
Kelemahan Kekuatan -4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1 -2 -3 -4
Ancaman
Tabel 4.11
Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Peluang
1. Adanya pelatihan pengelolaan laboratorium oleh Instansi terkait
Faktor Eksternal 2. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat dan semakin mudah untuk didapatkan/diakses.
3. Hubungan yang sangat baik dengan dinas pendidikan kabupaten/propinsi.
4. Tersedianya sumber dana Faktor Internal
5. Hubungan yang baik dengan komite sekolah 6. Dukungan Komite sekolah 7. Adanya kerjasama dengan
perguruan tinggi dalam bidang penelitian
Kekuatan Strategi S-O (Strength - Opportunity)
Kualifikasi, keterampilan 1. Rekruitmen penambahan kepala laboratorium sesuai
tenaga laboran secara khusus
Kompetensi manajerial 2. Peningkatan keterampilan kepala laboratorium cukup
tenaga laboran sesuai baik
kompetensinya Kualifikasi, keterampilan
3. Peningkatan kompetensi tenaga laboran sesuai
Guru IPA
Kinerja staf pengelola 4. Pengembangan organisasi laboratorium IPA yang baik
laboratorium Semua guru IPA (fisika,
kimia dan biologi) berkualifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku Kompetensi semua guru IPA (fisika, kimia, biologi) sesuai dengan bidangnya masing- masing Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang mempunyai motivasi, disiplin, kinerja dan dedikasi yang tinggi
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka strategi
sebagai upaya pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk aspek SDM di SMAN 1 Boja adalah sebagai berikut: (1) Rekruitmen penambahan tenaga laboran secara khusus, yaitu melalui usulan rekruitmen tenaga laboran biologi dan fisika; (2) Peningkatan keterampilan tenaga
laboran sesuai kompetensinya melalui mengikutsertakan tenaga laboran dalam kegiatan pendidikan
dan pelatihan/workshop tentang pengelolaan laboratorium; (3) Peningkatan kompetensi Guru IPA yaitu melalui pelatihan kemampuan penggunaan
alat/bahan praktikum, pelatihan mengatasi kecelakaan kerja, studi banding dengan instansi terkait, dan pelatihan ujicoba alat praktikum sebelum pembelajaran melalui kegiatan MGMP sekolah/kabupaten; (4) Pengembangan organisasi laboratorium melalui menyusun struktur organisasi laboratorium, memilih personalia yang tepat dalam struktur organisasi laboratorium, melaksanakan penyegaran dan penyehatan organisasi, menyusun mekanisme kerja organisasi, dan mengoptimalkan kinerja staf pengelola laboratorium IPA.
2. Strategi Aspek Sarana Prasarana
berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk aspek sarana prasarana kemudian diberi bobot dan skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai berikut ini:
Setelah
mengidentifikasi
Tabel 4.12
Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Sarana Prasarana
IFAS EFAS Kategori
Total Skor Kekuatan (S)
Total Skor
Kategori
3,3 Kelemahan (W)
Peluang (O)
Ancaman (T)
Total (S-W)
Total (S-T)
Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor akhir IFAS adalah 0,6 dan total skor akhir EFAS adalah 0,2. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan melalui matrik SWOT di bawah ini:
Gambar 4.6. Matrik SWOT Aspek Sarana Prasarana
Peluang
Kelemahan Kekuatan -4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1 -2 -3 -4
Ancaman
Tabel 4.13 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Peluang
1. Hubungan yang sangat baik dengan dinas pendidikan
Faktor Eksternal kabupaten/propinsi/ pusat 2. Dukungan komite sekolah 3. Adanya sumber dana 4. Adanya hubungan
kerjasama yang baik dengan pihak ketiga
Faktor Internal
Kekuatan Strategi S-O (Strength - Opportunity)
Memiliki gedung 1. Pengadaan Sarana laboratorium IPA (Fisika,
prasarana laboratorium Kimia, Biologi) tersendiri
2. Penataan dan penyimpanan Memiliki luas keseluruhan
alat dan bahan praktek ruang laboratorium IPA
mapel IPA 3. Mengoptimalkan POS
yang sesuai standar (Prosedur Operasional Sarana laboratorium IPA
Standar) di dalam laboratorium IPA
yang sesuai standar 4. Penggunaan dan Alat dan bahan praktikum
pemeliharaan alat IPA yang cukup memadai
5. Mengoptimalkan Administrasi Laboratorium
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka strategi
sebagai upaya pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk aspek sarana prasarana laboratorium IPA di SMAN 1 Boja adalah sebagai berikut: (1) Pengadaan Sarana prasarana laboratorium melalui analisis kebutuhan alat/bahan keperluan praktek mapel IPA, dan inventarisasi alat-alat dan bahan keperluan praktek mapel IPA; (2) Penataan dan penyimpanan alat dan bahan praktek mapel IPA melalui inventarisasi ulang semua alat dan bahan yang ada, pembuatan daftar
yang
perlu
dibuat dibuat
3. Strategi Aspek Pelaksanaan Kegiatan di Laboratorium
berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk aspek pelaksanaan kegiatan di laboratorium kemudian diberi bobot dan skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai berikut ini:
Setelah
mengidentifikasi
Tabel 4.14 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Pelaksanaan Kegiatan di Laboratorium
IFAS EFAS Kategori
Kategori Total Skor Kekuatan (S)
Total Skor
Peluang (O) 3,0 Kelemahan (W)
Ancaman (T) 2,5
Total (S-W)
Total (S-T)
Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor akhir IFAS adalah 0,8 dan total skor akhir EFAS adalah 0,5. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan melalui matrik SWOT di bawah ini:
Gambar 4.7. Matrik SWOT Aspek Pelaksanaan Kegiatan
di Laboratorium
Peluang
Kelemahan Kekuatan -4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1 -2 -3 -4
Ancaman
Tabel 4.15 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Peluang
1. Tuntutan masyarakat Faktor Eksternal
terhadap lulusan yang memiliki kompetensi keterampilan ilmiah
2. Adanya kompetisi di bidang Faktor Internal
Sains ( OSN Sains) 3. Adanya gelar inovasi
Kekuatan Strategi S-O (Strength - Opportunity)
Adanya program kerja 1. Mengoptimalkan program laboratorium
kerja laboratorium Adanya jadwal kegiatan di
2. Optimalisasi pemanfaatan laboratorium
laboratorium Struktur kurikulum yang
diberi keleluasaan untuk adanya penambahan jam IPA (fisika, kimia dan biologi) sesuai dengan prinsip KTSP untuk kelas XII Struktur kurikulum yang memberikan keleluasaan untuk adanya program lintas minat sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI Minat siswa mengikuti kegiatan praktikum mata pelajaran IPA (Fisika, kimia dan biologi) tinggi
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka strategi
sebagai upaya pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk aspek pelaksanaan kegiatan di laboratorium di SMAN 1 Boja adalah sebagai berikut: (1) Mengoptimalkan program kerja laboratorium melalui penyusunan jadwal kegiatan di laboratorium, mengoptimalkan tata cara permohonan praktikum dan pemakaian alat/bahan
yang
perlu
dibuat dibuat
petunjuk menjaga keselamatan dan kesehatan, penyusunan pedoman penanganan limbah biologi dan kimia; (2) Optimalisasi pemanfaatan laboratorium melalui kegiatan lomba karya ilmiah yang berbasis di laboratorium, kegiatan ekstrakurikuler KIR dan
inovasi alat peraga/praktikum, serta penelitian.
kegiatan
pembuatan
4. Strategi Aspek Dana
berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk aspek pendanaan kemudian diberi bobot dan skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai berikut ini:
Setelah
mengidentifikasi
Tabel 4.16 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Dana
IFAS EFAS Kategori
Total Skor Kekuatan (S)
Total Skor
Kategori
3,0 Kelemahan (W)
Peluang (O)
Ancaman (T) 2,7
Total (S-W)
Total (S-T)
Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor akhir IFAS adalah 0,2 dan total skor akhir EFAS adalah 0,3. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan melalui matrik SWOT di bawah ini:
Gambar 4.8. Matrik SWOT Aspek Dana
Peluang
Kelemahan Kekuatan -4 -3 -2 -1 1 2 3 4
Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT Peluang
1. Adanya dana bantuan dari Faktor Eksternal
pemerintah 2. Adanya kerja sama dengan
masyarakat
Faktor Internal 3. Pengumpulan dana dari
siswa
Kekuatan Strategi S-O (Strength - Opportunity)
Tersedianya sumber dana Pengembangan sunber dana laboratorium
melalui:
Pendanaan dilaksanakan 1. Pemberdayaan Komite sesuai analisis kebutuhan
Sekolah 2. Pengembangan proposal
Penggunaan dana sesuai pengajuan bantuan ke dengan skala prioritas
dinas kabupaten/propinsi
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka strategi
sebagai upaya pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk aspek dana laboratorium IPA di SMAN 1 Boja adalah sebagai
sumber dana laboratorium melalui: (1) Pemberdayaan Komite Sekolah; dan (2) Pengembangan proposal pengajuan bantuan ke dinas kabupaten/propinsi.
berikut
pengembangan
Dari Analisis SWOT diperoleh isu-isu strategi yang kemudian disusun menjadi strategi-strategi pengelolaan laboratorium IPA yang tertuang pada draf rencana strategi, seperti pada lampiran 19. Draf Rencana strategi ini masih belum diketahui efektivitasannya, maka langkah selanjutnya diperlukan suatu
mengetahui tingkat efektivitasnya.
pengujian
untuk
4.2.4 Validasi Desain
Draf rencana strategi yang ada pada lampiran 19 kemudian divalidasi oleh ahli atau pakar yaitu Prof. Sutriyono, M. Sc., Ph. D dan Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M. Si. Rata-rata hasil validasi kedua validator terhadap produk strategi pengembangan pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja dapat dilihat pada tabel 4.18
Tabel 4.18 Hasil Uji Validasi Draf Strategi
Rata- No
Indikator
Kriteria rata
1 Kesesuaian Judul, Bab dengan Isi 4 T Materi dalam tiap Bab.
2 Kejelasan Isi Bab 4 T
1 Kesesuaian latar belakang dengan maksud dan tujuan strategi
4 T 2 Kesesuaian dasar hukum dalam strategi
4,5 ST 3 Kejelasan sasaran strategi
4 T 4 Kejelasan profil laboratorium IPA dalam
strategi 4,5 ST 5 Kejelasan visi misi laboratorium IPA dalam strategi
4,5 ST 6 Kejelesan kondisi laboratorium IPA yang diharapkan
4,5 ST 7 Kejelasan analisis lingkungan internal
4 T 8 Kejelasan analisis lingkungan eksternal
4 T 9 Kejelasan strategis program
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA dengan analisis lingkungan
4 T 10 Kesesuaian program pengembangan pengelolaan laboratorium IPA
4,5 ST 11 Kesesuaian implementasi program pengembangan pengelolaan laboratorium IPA dalam peningkatan pelayanan pengguna laboratorium
4,5 ST 12 Kejelasan pengukuran dan evaluasi kinerja pelaksanaan strategi
4,5 ST 13 Kejelasan bentuk pelaporan pelaksanaan strategi
4 T Rata-rata
4.23 T
Keterangan: 1,0 – 1,8
Sangat rendah (SR) 1,9 – 2,6
Rendah (R) 2,7 – 3,4
Cukup (C) 3,5 – 4,2
Tinggi (T)
4,3 – 5,0 Sangat tinggi (ST) Tabel 4.18 memperlihatkan bahwa rata-rata 4,23 pada interval 3,5-4,2 dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa rencana strategi pengelolaan laboratorium IPA yang dikembangkan sudah tergolong valid dengan beberapa saran. Beberapa saran dari validator tersebut antara lain:
Tabel 4.19 Saran Validator terhadap Perbaikan Draf Strategi
Validator Saran Validator 1 Validator 2
1. Belum jelas kaitan antara hasil analis SWOT dengan strategi yang dibuat. 2. Perlu dikaji apakah strategi-strategi yang
diusulkan
memang termasuk strategi
agresif. 3. Bagian Bab III perlu diperdalam, dan: a. Tampilkan hasil analisis SWOT. b. Jelaskan makna SO (Stenght –
Opportunity).
c. Baru masuk ke strategi-strategi yang diuraikan satu per satu.
4.2.5 Perbaikan Desain
Berdasarkan hasil validasi dan saran dari validator maka peneliti selanjutnya melakukan perbaikan terhadap poin-poin yang direvisi untuk memperoleh
berupa strategi pengembangan pengelolaan laboratorium IPA dengan menampilkan hasil analisis SWOT dan penentuan strategi dan penjelasan makna SO dan baru masuk ke strategi-strategi yang diuraikan satu per satu seperti pada lampiran 20 yaitu rencana strategi pengembangan pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja.
produk
akhir