penyelenggara. Adapun program jaminan sosial tenaga yang diselenggarakan meliputi :
1. Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja menurut Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992 adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan
kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa wajar dilalui. Kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kecelakaan kerja
merupakan risiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan.
15
Dalam jaminan kecelakaan kerja, PT Jamsostek melakukan perhitungan kemudian menetapkan besarnya jaminan yang didasarkan pada
tingkat kecacatan dan tingkat upah pekerja yang bersangkutan yang terdiri Mengingat gangguan mental akibat kecelakaan kerja sifatnya
relatif sehingga sulit diterapkan derajat cacatnya maka jaminan atau santunan hanya diberikan dalam hal terjadi cacat mental tetap yang
mengakibatkan tenaga kerja yang bersangkutan tidak bisa bekerja lagi. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang
diakibatkan oleh kematian atau cacat atau kecelakaan kerja baik fisik maupun mental maka perlu adanya Jaminan Kecelakaan Kerja.
15
Halili Toha dan Hari Pramono, Hubungan Kerja Antara Majikan dan Buruh, Jakarta: Bina Aksara, 1999, hal. 31.
Universitas Sumatera Utara
dari penggantian biaya dan santunan. Apabila kecelakaan kerja menimpa pekerja dan mengakibatkan pekerja tersebut tidak mampu bekerja sementara
waktu, maka santunan uang yang diberikan mempunyai batas waktu sampai pekerja sembuh dan mampu bekerja lagi sesuai dengan surat keterangan
dokter. Frekuensi terjadinya kecelakaan kerja di PD. Pasar Kota Medan ini
jarang terjadi karena perusahaan sangat mengutamakan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya sehingga dalam menjalankan produksinya telah
dilengkapi dengan berbagai pengamanan. Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa kebanyakan kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh
kelalaian pekerja, seperti kondisi fisik pekerja dalam menjalankan pekerjaannya.
16
Bagi Pekerja telah diberikan alat-alat kerja dan alat pelindung yang telah disediakan oleh Perusahaan. Terhadap Pekerja yang tidak
mengindahkan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja, serta tidak mempergunakan alat perlengkapan kerja dan alat pelindung diri yang
disediakan sehingga dapat menimbulkan kecelakaan terhadap dirinya sendiri atau teman sekerja serta menimbulkan kerugian kepada Perusahaan
dapat dikenakan sanksi peringatan atau pemutusan hubungan kerja.
17
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 tahun 2005, jaminan kecelakaan kerja dibayarkan secara sekaligus dan berkala dengan besarnya
16
Bapak Cristian, Wawancara, Kepala Bagian Personalia PD. Pasar Kota Medan, 5 Agustus 2011.
Universitas Sumatera Utara
santunan yaitu : 1.
Santunan cacat total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan :
- Santunan sekaligus lumpsum sebesar 70 x 70 bulan upah tetap
- Santunan berkala sebesar Rp 200.000,00 dua ratus ribu rupiah per
bulan selama 24 dua puluh empat bulan -
Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus lumpsum dengan besarnya santunan adalah berkurangnya fungsi
x sesuai tabel x 70 bulan upah 2.
Santunan kematian akibat kecelakaan kerja dibayarkan secara sekaligus lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan :
- Santunan sekaligus lumpsum sebesar 60 x 70 bulan upah,
sekurang-kurangnya sebesar jaminan kematian. -
Santunan berkala sebesar Rp 200.000,00 dua ratus ribu rupiah per bulan selama 24 dua puluh empat bulan
- Biaya pemakaman sebesar Rp 1.500.000,00 satu juta lima ratus ribu
rupiah Berdasarkan keterangan Pekerja Pabrik Gula Trangkil, dapat
disimpulkan bahwa para pekerja mendukung adanya pembuatan laporan kecelakaan kerja pekerja.
18
17
Bapak Cristian, Wawancara, Kepala Bagian Personalia PD. Pasar Kota Medan, 5 Agustus 2011.
Selama pekerja yang tertimpa kecelakaan kerja masih belum mampu bekerja, pengusaha tetap membayar upah pekerja yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan, sampai penetapan akibat kecelakaan kerja yang dialami diterima semua pihak.
19
Apabila santunan yang dibayarkan badan penyelenggara lebih besar dari yang dibayarkan pengusaha, maka selisihnya dibayarkan langsung
kepada pekerja. Sebaliknya, jika penggantian santunan yang dibayarkan badan penyelengara lebih kecil dari upah yang telah dibayarkan pengusaha,
maka selisihnya tidak dimintakan pengembaliannya kepada pekerja.
20
2. Jaminan Kematian