2.5. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Kondisi sosial ekonomi masyarakat keturunan arab di Kota Medan berdasar tiga perkumpulan yang dijabarkan oleh penulis di atas, sebagai representasi dari
keturunan Arab yang berada di Kota Medan yakni sebagian besar penduduknya khususnya untuk kaum laki-laki hidup sebagai wirausahawan baik itu sebagai
pedagang, kontraktor, referansir dan pegawai swasta dari berbagai perusahaan swasta yang ada di Kota Medan, selebihnya sebagai pegawai negeri, penda’wah atau Ustadz
hanya sebagian kecil saja. Dan bagi kaum wanita kebanyakan dari mereka hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi terkadang berwirswasta juga, berprofesi sebagai
karyawan swasta, dan sedikit sekali sebagai peawai negeri. Apabila dilihat dari kondisi perekonomian dari warga keturnan Arab yang
berdomisili di Kota Medan cukup beragam, cukup untuk tingkat kehidupan, dan kebanyakan dari warga keturunan ini memiliki pekerjaan sampingan dari pekerjaan
pokok yang mereka miliki sebagai pegawai swasta atau pegawai negeri. Apabila dilihat dari segi perekonomian, masyarakat arab ini memiliki taraf
ekonomi yang cukup, bahkan terdapat beberapa yang menengah ke atas, tetapi juga sama keadaanya dengan taraf kehidupannya yang kurang beruntung, tetapi hanya
sebagian kecil saja. Perkumpulan seperti Annady Al-Islamy memiliki tujuan untuk membantu
sesama suku agar merangkul bersama warga keturunan Arab yang tersebar di Kota Medan dan sekitarnya untuk sedikit banyak menolong kesusahan warga yang kurang
beruntung.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dari warga keturunan Arab ini juga didapati secara beragam, untuk warga keturunan yang berusia di empat puluh keatas mereka
berpendidikan hanya tamat SMA, tetapi pada umur empat puluh kebawah mereka sudah banyak yang menduduki bangku perkuliahan.
Pada kenyataan ini, dapat dilihat bahwa sedikitnya para warga keturunan yang berusia lanjut jarang yang mengecap pendidikan hingga perguruan tinggi kebanyakan
dari mereka hanya berpendidikan hanya sampai tamat SMA, SLTP atau tidak lulus SD.
Faktor ini dikarenakan pada masa itu, keadaan ekonomi keluarga tidak memenuhi untuk mencapai pendidikan ke perguruan tinggi. Tetapi walaupun
demikian, kalangan ini tidak tertutup pembicaraan tentang masalah politik dan mengenal lebih jauh sosok Drs. Abdillah AK, MBA sebagai salah calon Walikota
Medan tahun 2005. Hal ini dikarenakan warga keturunan ini, terutama para genenrasi mudanya
sudah terbuka pemikirinnya dengan dilatar belakangi pendidikan tinggi untuk terjun dalam dunia politik dan membicarakan masalah politik yang bukan merupkan hanya
masalah Negara, khususnya warga pribumi, tetapi sebagai warga Negara yang punya hak untuk ikut andil dalam dunia politik sebagai wujud demokrasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA