positif terhadap perkembangan ortopraksi
32
di Indonesia. Sebagian orang arab ini menjadi guru agama, dan sebagian besar menjadi pedagang, sehingga dengan
demikian membentengi dua kelompok yang sudah mendalami akidah dia Indonesia. Namun demikian keuntungan ini jelas dirugikan oleh tendensi orang-orang Arab yang
menekankan hubungan rasial mereka dengan Nabi Muhammad SAW dan seringkali menggunakannya untuk memeperoleh status ditengah-tengah umat Islam Indonesia ,
suatu faktor yang sering mengurangi efektifitas mereka dalam pembaharuan Islam di Indonesia.
33
Organisasi-organisasi agama yang ada sebelum perang dunia ke II tidak disesuaikan dengan peran yang dipilih oleh persatuan Islam.
2.3. Al-Irsyad
34
Gerakan ini pada awalnya berdiri di Jakarta pada 6 September 1914, dua tahun setelah Muhammadiyah berdiri. Tapi dalam waktu singkat terus berkembang dengan
pesat ke beberapa kota lain di Pulau Jawa. Setidaknya dalam gerakan awalnya, ada lima prinsip yang dengan setia selalu dijaga oleh al-Irsyad. Pertama, meneguhkan
doktrin persatuan kaum Muslim dan membersihkan ibadah dari unsur-unsur bid’ah. Kedua, mewujudkan kesetaraan derajat di antara Muslim dalam menggali al Qur’an
dan Sunnah. Ketiga, memerangi taqlid yang merebak. Keempat, menyiarkan ilmu dan
32
. Kelompok yang terdapt sub kelompok lagi didalmnya, yakni di dalam Islam yang terdapat berbagai paham yang dikembangkan oleh bangsa Arab yang datang ke Indonesia
33
. Dikutip dari Howard M. Federspiel, terjemahan: Persatuan Islam, Pembaharuan Islam Indonesia Abad XX
, gadjah Mada University Press, Yogyakarta 1996, hal 9-10, Untuk studi tentang orang-orang Arab di Kepulauan Indonesia, lihat Justus M. van Der Kroef, Indonesia in The Modern World, Masa
Baru, bandung 1954, hal 253-255.
34
. Persatuan didirikan secara fomal pada tanggal 11 September 1093 di Bandung oleh sekelompok umat Islam yang tertarik pada kajian dan keaktivisan keagamaan umat Islam yang terlibat dalam
diskusi-diskusi dengan topik-topik keagaman yang dilakukanpada basis informal selama beberapa bulan. Umat Islam yang terlibat dalam diskusi-diskusi ini semuanya adalah kelas pedagang yang
berasal dari keelompok-kelompok keluarga yang dua generasi lebih awal telah migrasi.
Universitas Sumatera Utara
ajaran Islam dan kelima, membangun pemahaman antara Muslim Indonesia dan keturunan Arab di Indonesia.
Al Irsyad, yang memiliki tujuan yang mirip, membatasi usaha-usahanya pada masyarakat arab Indonesia dan terganggu selama bertahun-tahun oleh pertikaian
internal di dalam masyarakat Arab tentang masalah hak-hak preogratif orang Arab di dalam masyarakat islam Indonesia.
35
Gerakan ini dalam perkembangannya mengkonsentrasikan diri dalam perbaikan kondisi relijius kaum Muslim, dari kalangan Arab khususnya dengan cara
mendirikan madrasah, rumah piatu, panti asuhan dan juga rumah sakit. Tak ketinggalan, menyebarkan ide reformasi lewat tulisan dan penerbitan pun dilakukan
oleh gerakan lewat berbagai even dan aksi, mulai dari publikasi, kelompok studi sampai aksi.
Konsentrasi awal gerakan ini untuk mensukseskan programnya adalah membangun dan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan tarbiyah. Bisa
dibilang, al-Irsyad adalah salah satu gerakan Islam yang melahirkan tokoh-tokoh bangsa di awal-awal kemerdekaan dengan program dan perannya. Agenda-agenda
reformasi yang diusungnya tanpa ragu lagi telah memberikan peran tersendiri dalam perjuangannya di Indonesia. Bahkan, sebagian besar tokoh besar Muhammadiyah kala
itu adalah kader-kader yang juga dibina dalam lembaga pendidikan Al-Irsyad.
36
35
. Dikutip dari Howard M. Federspiel, terjemahan: Persatuan Islam, Pembaharuan Islam Indonesia Abad XX
, gadjah Mada University Press, Yogyakarta 1996, hal 19, Van Der Kroef,”The Arab Minority,” Indonesia in The Modern World
, Masa Baru, bandung 1954, hal 257.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Persatuan Arab di Kota Medan