.
2.4 Deskripsi Proses Pembuatan Poli Asam Laktat dari dekstrosa
Proses pembuatan poliasam laktat dengan bahan baku dektrosa, terdiri dari beberapa tahap yaitu; tahap fermentasi, tahap pemurnian asam laktat, tahap
prapolimerisasi dan tahap polimerisasi. Tahap awal adalah tahap menghasilkan asam laktat yaitu melalui proses
fermentasi dekstrosa dan pemurnian asam laktat. Dektsrosa difermentasi di dalam fermentor dengan bantuan bakteri lactobacillus derbucki, sebuah molekul glukosa
akan diubah menjadi 2 buah molekul asam laktat. Dimana dalamm proses fermentasi ditambahkan media-media yang berfungsi menbantu proses kerja bakteri yang ada
didalam fermentor. Penambahan diammonium fosfat dan malt sprouts berfungsi sebagai nutrient untuk bakteri sedangkan penambahan kalsium karbonat secara
berkala berfungsi untuk menetralakan pH fermentor agar pH nya tidak terlalu rendah dimana proses fermentasi berlangsung pada pH 4-6 dengan suhu 40 °C. Proses
fermentasi berlangsung selama 24-48 jam. Reaksi fermentasi yang terjadi di dalam fermenter:
C
6
H
10
O
6
2C
3
H
6
O
3
+ biomass Untuk mencegah produk asam laktat yang dihasilkan memiliki pH yang terlalu tinggi
maka perlu dilakukan penambahan kalsium hidroksida CaOH
2
pada tangki koagulasi sehingga terbentuk Ca-laktat dimana proses ini dipanaskan dengan uap
dalam tangki koagulasi dan selanjutnya disaring sehingga bebas dari bahan yang tidak diinginkan.
Reaksi pembentukan kalsium laktat: 2C
3
H
6
O
3
+ CaOH
2
C
3
H
5
O
3 -
Ca
+
O
3 -
H
5
C
3
+ 2H
2
O Kemudian larutan Ca-laktat dipekatkan di dalam evaporator untuk menghasilkan
kalsium laktat 32. Untuk mendapatkan asam laktat, kalsium laktat selanjutnya diasamkan
dengan menambahkan larutan asam sulfat di dalam acidifier pada temperatur 70°C sehingga menghasilkan asam laktat dan gypsum kalsium sulfat dihidrat .
Reaksi dalam acidifier pembentukan asam laktat dan gypsum : bakteri
Universitas Sumatera Utara
C
3
H
5
O
3 -
Ca
+
O
3 -
H
5
C
3
+ H
2
SO
4
CaSO
4
+ 2C
3
H
6
O
3
Gypsum dan asam laktat disaring sehingga asam laktat terpisah dari gypsum kemudian asam laktat dipekatkan lagi di dalam evaporator 99 pada evaporator II.
Setelah tahap proses fermentasi dan proses pemurnian untuk menghasilkan asam laktat, maka proses selanjutnya adalah tahap prapolimerisasi dan tahap
polemirsasi. Tahap prepolimerisasi merupakan reaksi polikondensasi dimana terjadi proses pemutusan molekul air dari 2 buah molekul asam laktat sehingga molekul air
air akan terpisah dan kemudian dilanjutkan dengan proses depolimerisasi untuk menghasilkan senyawa dimer siklik laktida. Pada tahapan ini berat molekul yang
dihasilkan antara 100-5000.
Gambar 2.4 Reaksi prapolimerisasi Asam laktat yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam reaktor prapolimer,
reaktor ini dilengkapi dengan pengaduk dan suhu dalam reaktor dijaga pada suhu 160°C-200°C selama 1 jam. Dimana reaktor ini berfungsi untuk melepaskan molekul
air dengan proses polikondensasi. Ke dalam reaktor juga ditambahkan katalis SnO sebanyak 0,005-0,5 dan kemudian diaduk di dalam reaktor, suhu reaktor dijaga
antara 170°C - 200°C. Uap yang dihasilkan akan didestilasi sedangkan larutan yang tidak terkonversi akan ditampung dan dipisahkan katalisnya sehingga dapat
digunakan kembali. Didalam kolom destilasi uap air dan uap asam laktat akan keluar
Universitas Sumatera Utara
bagian atas kolom destilasi kemudian akan dikompres dan akan ditampung. Sedangkan produk bagian bawah kolom destilasi adalah produk yang diinginkan.
Kemudian dialirkan menuju reaktor polimerisasi, kemudian ditambahkan katalis zinc β Diimate . Jenis reaktor yang digunakan adalah fix bed reactor, suhu
reaktor dijaga pada temperature 170°C. Kemudian hasilnya akan dipisahkan dengan menggunakan sentrifuse dan poli asam laktat yang dihasilkan akan dimasukkan ke
dalam cristallyzer yang dilengkapi dengan pelletilizer sehingga produk yang dihasilkan berbentuk pellet.
2.5 Sifat –sifat Reaktan, Bahan Pembantu dan Produk