Pengetahuan tentang SADARI dan Kanker Payudara

5.2 Pengetahuan tentang SADARI dan Kanker Payudara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang SADARI mayoritas berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 47 siswi 50,5. Mayoritas responden mengetahui tentang pengertian dan tujuan SADARI, dengan 76 siswi 81,7. Mayoritas responden kurang mengetahui tentang saat melakukan SADARI yaitu 74 sisiwi 70,6, responden kurang mengetahui tentang perlunya memperhatikan keluarnya darahcairan dari puting saat melakukan SADARI hanya 65 siswi 69,9, responden kurang mengetahui tentang perlunya memperhatikan adanya benjolan saat melakukan SADARI yaitu 58 siswi 62,4. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker payudara mayoritas berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 41 siswi 44,1. Responden mayoritas mampu menjawab pertanyaan tentang ciri puting normal yaitu sebanyak 85 siswi 91.4. Namun hanya 6 siswi 6.5 yang mampu menjawab pertanyaan tentang Keluar darahcairan dari puting merupakan gejala kanker payudara, dan responden kurang memahami bahwa riwayat keluarga dengan kanker payudara merupakan faktor risiko terkena kanker payudara yaitu 63 siswi 67,7. Keluarnya cairan dari puting serta adanya benjolan merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan pada pemeriksaan SADARI dikarenakan hal ini merupakan tanda gejala pada kanker payudara. Responden masih kurang memahami tentang hal ini. Menurut Suryaningsih 2009 tingginya angka kematian karena kanker payudara disebabkan sebagian besar penderita datang setelah stadium lanjut. Universitas Sumatera Utara Riwat keluarga merupakan faktor risiko kanker payudara yang termasuk kedalam golongan eksternal. Orang dengan riwayat keluarga kanker payudara memiliki 10-15 kemungkinan terkena kanker payudara Soemitro, 2012. Menurut peneliti, ketidaktahuan atau kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan ini mungkin disebabkan oleh ketidakpahaman responden tentang pemeriksaan payudara sendiri maupun kanker payudara sehingga informasi tentang SADARI dan kanker payudara yang pernah dibaca atau didengar responden tidak terlalu jelas sehingga terlupakan begitu saja. Hal ini dsebabkan Salah satu yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah ketersediaan fasilitas sebagai informasi Notoatmodjo, 2003. Seperti yang diketahui, informasi tentang SADARI maupun kanker payudara ini sudah banyak dipublikasikan di berbagai media, seperti media cetak buku, majalah, tabloid dan media elektronik televisi, radio, internet. Oleh karena itu, ketersediaan media informasi itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden tentang SADARI maupun kanker payudara.

5.3 Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan Payudara