4.2.1 Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan Payudara
Sendiri SADARI. Tabel 4.10 Tabulasi Silang Pengetahuan tentang SADARI dengan
Pemeriksaan SADARI
Tabel 4.10 menunjukkan dari 26 responden yang berpengetahuan baik, 25
96,2 responden melakukan SADARI, sedangkan 47 responden yang berpengetahuan kurang, sebanyak 30 63,8 responden yang melakukan SADARI.
dan 17 36,2 responden tidak SADARI. Setelah dilakukan uji chi-square, didapatkan nilai
ρ=0,009, berarti nilai ρ=0,009 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan SADARI. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang SADARI, semakin banyak yang melakukan
pemeriksaan SADARI.
Pengetahuan SADARI
Pemeriksaan SADARI Jumlah
Nilai
ρ
Tidak Melakukan SADARI
Melakukan SADARI
n n
n Baik
Cukup Kurang
1 6
17 3,8
30,0 36,2
25 14
30 96,2
70,0 63,8
26 20
47 100,0
100,0 100,0
0,009
Jumlah
24 25,8
69 74,2
93 100,0
Universitas Sumatera Utara
b. Hubungan Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan pemeriksaan
payudara sendiri SADARI. Tabel 4.11 Tabulasi Silang Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan
Pemeriksaan SADARI.
Tabel 4.11 menunjukkan dari 14 responden yang berpengetahuan baik, sebanyak 14 100 responden melakukan SADARI, sedangkan dari 41 responden yang
berpengetahuan kurang, 25 61,0 responden yang melakukan SADARI. Setelah dilakukan uji chi-square, didapatkan nilai
ρ=0,011, berarti nilai ρ=0,011 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan tentang kanker payudara dengan Pemeriksaan SADARI. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang kanker payudara, semakin banyak yang melakukan
pemeriksaan SADARI.
Pengetahuan tentang Kanker Payudara
Pemeriksaan SADARI Jumlah
Nilai ρ
Tidak Melakukan
SADARI Melakukan
SADARI
n n
n
Baik Cukup
Kurang
8 16
0,0 21,1
39,0 14
30 25
100,0 78,9
61,0
14 38
41 100,0
100,0 100,0
0,011
Jumlah
24 25,8
69 74,2
93 100,0
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI yaitu berjumlah 69 siswi 74,2.
Pemeriksaan SADARI merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengenali benjolan pada payudara. Bila terdapat benjolan yang ditemukan dengan sadari secara
teratur, benjolan tersebut berukuran 1,5-2 cm dan tergolong pada stadium 1 dan II Setiati, 2009. Dengan demikian dapat diobati dalam stadium dini dan kemungkinan
sembuh juga lebih besar. Sebanyak 24 siswi 25,8 tidak melakukan SADARI. Sebagian responden
menganggap bahwa pemeriksaan payudara sendiri merupakan hal yang tabu untuk dilakukan, sebagian responden mengatakan takut melakukan SADARI dikarenakan
takut merusak syarafsel yang ada pada payudara. Menurut Suryaningsih 2009 disebutkan bahwa tingginya angka kematian karena kanker payudara disebabkan
sebagian besar penderita datang setelah stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penderita tidak tahu atau kurang mengerti tentang
kanker payudara, kurang memperhatikan payudara, rasa takut akan operasi, percaya dukun atau tradisional dan rasa malas serta malu memperlihatkan payudara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden melakukan pemeriksaan SADARI mayoritas 1 bulan sekali dengan jumlah 28 siswi 40,6. Pentingnya
pemeriksaan SADARI setiap bulan untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat diketahui. Kebanyakan kanker
Universitas Sumatera Utara