berkapasitas 1000 ml. Batang logam berada pada posisi sedemikian rupa sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal
wadah, berputar dengan halus dan tanpa goyangan. Sebuah tablet diletakkan dalam keranjang yang diikatkan pada bagian bawah batang logam yang
digerakkan oleh mesin yang kecepatannya dapat diatur. Wadah dicelupkan sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai sehingga dapat
mempertahankan suhu dalam wadah pada 37º ± 0,5ºC. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan digunakan suatu penutup yang
sesuai. b.
alat 2 Tipe Dayung Alat ini sama dengan alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang
terdiri dari daun dan batang logam sebagai pengaduk. Dayung melewati diameter batang sehingga dasar dayung dan batang rata. Dayung memenuhi
spesifikasi dengan jarak 25 ± 2 mm antara dayung dan bagian dasar wadah yang dipertahankan selama pengujian berlangsung. Sediaan obat dibiarkan
tenggelam ke bagian dasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya
sediaan.
2.5.2. Kriteria Sediaan Uji
Suatu sediaan tablet diuji disolusinya jika dinyatakan dalam monografinya. Hal ini berarti prosedur dan persyaratan uji disolusi hanya berlaku untuk sediaan
tablet yang tertera dalam monografi tersebut. Sediaan tablet yang tidak tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi V tentu saja dapat diuji disolusinya dengan
prosedur dan persyaratan yang ditetapkan sendiri oleh produsen atau laboratorium pengendalian mutu Siregar, 2010.
2.5.3. Prosedur Pengujian
Pada tiap pengujian, dimasukkan sejumlah volume media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke dalam wadah. Alat dirangkai
dan suhu media disolusi diatur pada 37ºC. Satu tablet dicelupkan dalam keranjang atau dibiarkan tenggelam ke bagian dasar wadah, kemudian pengaduk diputar
dengan kecepatan seperti yang ditetapkan dalam monografi. Pada interval waktu yang ditetapkan, diambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan
media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau dayung dan tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah untuk analisis kimia. Tablet harus memenuhi
syarat seperti yang terdapat dalam monografi Ditjen POM, 1995.
2.5.4. Kriteria Penerimaan
Menurut Farmakope Indonesia Edisi V 2014, Persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel
penerimaan. Pengujian dilakukan sampai tiga tahap. Pada tahap 1 S
1
digunakan 6 tablet. Bila pada tahap ini tidak memenuhi syarat, maka akan dilanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu tahap 2 S
2
. Pada tahap ini digunakan 6 tablet tambahan. Bila tetap tidak memenuhi syarat, maka pengujian dilanjutkan lagi ke tahap 3 S
3
. Pada tahap ini digunakan 12 tablet tambahan. Kriteria penerimaan hasil uji
disolusi dapat dilihat sesuai dengan Tabel 2.1. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut dalam persen dari jumlah
yang tertera pada etiket. Angka 5 dan 15 dalam Tabel 2.1 adalah persentase