Pembuatan Larutan Baku Uji Disolusi Tablet Gliseril Guaiakolat Penetapan Kadar Secara Spektrofotometri UV

disaring. Filtrat dipipet 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dan diencerkan hingga garis tanda konsentrasi gliseril guaiakolat 33.3 μgml.

3.4.3. Uji Disolusi Tablet Gliseril Guaiakolat

Uji disolusi dilakukan menggunakan metode dayung menurut Farmakope Indonesia edisi V 2014. Dipilih secara acak 6 tablet dari 10 tablet, sebanyak 900 ml air suling dimasukkan ke dalam wadah disolusi. Dipasang alat dengan pengaduk bentuk dayung, dimasukkan 6 tablet gliseril guaiakolat ke dalam masing-masing wadah secara bersamaan. Alat dijalankan pada suhu 37ºC dengan kecepatan 50 rpm selama 45 menit. Setelah itu, dipipet larutan pada daerah pertengahan antara permukan media disolusi dan bagian atas dari dayung berputar, kemudian disaring. Dipipet filtrat 3 ml lalu dimasukkan ke dalam labu 10 ml dan dicukupkan dengan air suling. Diukur serapan masing-masing larutan uji pada panjang gelombang 274 nm.

3.4.4. Penetapan Kadar Secara Spektrofotometri UV

Alat spektrofotometer dihidupkan dan diatur panjang gelombang pada 274nm menggunakan larutan blanko air suling. Larutan uji dan larutan baku gliseril guaiakolat kemudian diukur serapannya. Kadar gliseril guaiakolat terlarut dihitung menggunakan rumus: � = �� �� � �� �� � �� �� � �� �� � ��� Keterangan : K = kadar zat terlarut Vm = volume media ml Vb = volume baku ml Fu = faktor pengenceran larutan uji Fb = faktor pengenceran larutan baku Bb = berat baku mg Ke = kadar etiket mg Au = absorbansi uji Ab = absorbansi baku Kbk = kadar baku kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Kadar gliseril guaiakolat terlarut disajikan pada Tabel 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gliseril guaiakolat yang terlarut dalam media disolusi adalah 82,33 – 97,42. Tabel 4.1. Kadar gliseril guaiakolat terlarut dari sediaan tablet yang diproduksi oleh PT. MUTIFA. No Tablet Kadar Zat Terlarut 1 I 97.42 2 II 93.33 3 III 90.21 4 IV 86.88 5 V 84.30 6 VI 82.33

4.2. Pembahasan

Dari hasil pemeriksaan uji disolusi tablet gliseril guaiakolat Kadar zat aktif yang terlarut tersebut sesuai dengan batas yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia edisi V, yaitu tidak satupun kadar yang diperoleh kurang dari 80. Dari data di atas dinyatakan bahwa tablet gliseril guaiakolat 100 mg yang di produksi PT. MUTIFA tersebut memenuhi syarat uji disolusi. Uji disolusi dilakukan untuk mengetahui kadar gliseril guaiakolat yang terlarut sehingga menjamin efek terapi Ditjen POM, 2014. Maka PT. MUTIFA mempertahankan mutu sediaan tablet gliseril guaiakolat terutama dari aspek uji disolusi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: a. kadar gliseril guaiakolat terlarut dari tablet yang diproduksi oleh PT. Mutiara Mukti Farma MUTIFA adalah 82,33 – 97,42. b. tablet gliseril guaiakolat yang diproduksi PT. MUTIFA memenuhi persyaratan uji disolusi yang ditetapkan Farmakope Indonesia edisi V tahun 2014.

5.2. Saran

Diharapkan mutu tablet gliseril guaiakolat yang diproduksi PT. Mutiara Mukti Farma MUTIFA tetap dipertahankan terutama pada uji disolusi sesuai dengan monografi Farmakope Indonesia.