Uraian Umum Gliseril Guaiakolat

Dosis gliseril guaiakolat adalah 1 – 2 tablet tiga kali sehari untuk dewasa, dan ½ - 1 tablet tiga kali sehari untuk anak-anak. Gliseril guaiakolat memiliki efek samping berupa iritasi lambung mual, muntah yang dapat dikurangi dengan mengkonsumsi segelas air. Serbuk Guaifenesin cenderung menggumpal pada saat penyimpanan, maka harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Gliseril guaiakolat bekerja dengan merangsang reseptor-reseptor di mukosa lambung yang kemudian meningkatkan aktivitas kelenjar-sekresi dari saluran lambung-usus. Akibatnya, memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada di saluran napas Tjay, 2007.

2.5. Disolusi

Disolusi didefenisikan sebagai proses melarutnya suatu zat padat dalam zat cair tertentu. Kecepatan disolusi obat merupakan tahap sebelum obat berada dalam darah. Dalam saluran pencernaan, zat berkhasiat dari sediaan padat akan terlarut sehingga dapat melewati membran saluran cerna. Obat yang larut baik dalam air akan melarut cepat dan berdifusi secara pasif Syukri, 2002.

2.5.1. Alat Uji Disolusi

Menurut Farmakope Indonesia Edisi V 2014, terdapat dua tipe alat uji disolusi yaitu: a. alat 1 Tipe Keranjang Alat terdiri dari wadah tertutup dari kaca, suatu batang logam yang digerakkan oleh mesin dan wadah disolusi keranjang. Wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 160 – 175 mm, diameter 98 – 106 mm dan berkapasitas 1000 ml. Batang logam berada pada posisi sedemikian rupa sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah, berputar dengan halus dan tanpa goyangan. Sebuah tablet diletakkan dalam keranjang yang diikatkan pada bagian bawah batang logam yang digerakkan oleh mesin yang kecepatannya dapat diatur. Wadah dicelupkan sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai sehingga dapat mempertahankan suhu dalam wadah pada 37º ± 0,5ºC. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan digunakan suatu penutup yang sesuai. b. alat 2 Tipe Dayung Alat ini sama dengan alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang logam sebagai pengaduk. Dayung melewati diameter batang sehingga dasar dayung dan batang rata. Dayung memenuhi spesifikasi dengan jarak 25 ± 2 mm antara dayung dan bagian dasar wadah yang dipertahankan selama pengujian berlangsung. Sediaan obat dibiarkan tenggelam ke bagian dasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya sediaan.

2.5.2. Kriteria Sediaan Uji

Suatu sediaan tablet diuji disolusinya jika dinyatakan dalam monografinya. Hal ini berarti prosedur dan persyaratan uji disolusi hanya berlaku untuk sediaan tablet yang tertera dalam monografi tersebut. Sediaan tablet yang tidak tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi V tentu saja dapat diuji disolusinya dengan