Pengukuran Sikap Sikap .1 Definisi

2.3.7 Pengukuran Sikap

Beberapa teknik pengukuran sikap, yaitu : Skala Thurstone Method of Equel-Appearing Intervals , Skala Likert Method of Summateds Ratings, Unobstrusive Measures, Multidimensional Scaling , dan Pengukuran Involuntary Behavior pengukuran terselubung Wawan Dewi, 2011. Skala Thurstone Method of Equel-Appearing Intervals, metode ini mencoba menempatkan sikap seseorang pada rentangan dari yang sangat unfavorabel hingga sangat favorabel terhadap suatu obyek sikap. Favorabilitas penilai itu di ekspresikan melalui titik skala ranting yang memiliki rentang sangat tidak setuju, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, sangat setuju. Median dan rerata perbedaan penilain antara penilaian terhadap item ini kemudian dijadikan sebagai skala masing-masing item, kemudian item disusun mulai dari item yang memiliki nilai skala terendah hingga tertinggi, kemudian item dipilih untuk kuesioner skala sikap yang sesungguhnya. Dalam penelitian, skala yang telah dibuat ini kemudian diberikan pada responden. Responden diminta untuk menunjukkan seberapa besar kesetujuan atau ketidaksetujuannya pada masing-masing aitem sikap tersebut Wawan Dewi, 2011. Skala Likert Method of Summateds Ratings, Linkert 1932 menyederhanakan skala thurstone menjadi dua kelompok, yaitu yang favorabel dan unfavorabel, sedangkan yang netral tidak disertakan. Untuk mengatasi hilangnya netral tersebut, Linkert menggunakan teknik konstruksi test lainnya. Masing-masing responden diminta melakukan setuju atau ketidaksetujuannya untuk masing-masing aitem dalam skala yang terdiri dari 5 point sangat setuju, Universitas Sumatera Utara setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Semua aitem yang favorabel diubah nilainya dalam angka, yaitu untuk sangat setuju nilainya 5, untuk sangat tidak setuju nilainya1 dan untuk aitem unfavorabel nilai skala sangat setuju nilainya 1, untuk tidak setuju nilainya 5 Wawan Dewi, 2011. Unobstrusive Measures, metode ini berakar dari suatu situasi dimana seseorang dapat mencatat aspek-aspek perilakunya sendiri atau yang berhubungan sikapnya dalam pertanyaan Wawan Dewi, 2011. Multidimensional Scaling , teknik ini memberikan deskripsi seseorang lebih kaya bila dibandingkan dengan pengukuran sikap yang bersifat unidimensional . Namun demikian, pengukuran ini kadanga kala menyebabkan asumsi-asumsi mengenai stabilitas struktur dimensional kurang valid terutama apabila diterapkan pada lain orang, lain isu, dan lain skala aitem Wawan Dewi, 2011. Pengukuran Involuntary Behavior Pengukuran terselubung: pengukuran dapat dilakukan jika memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden. Dalam banyak situasi, akurasi pengukuran sikap dipengaruhi oleh kerelaan responden. Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi- reaksi fisiologis yang terjadi tanpa disadari dilakukan oleh individu yang bersangkutan. Observer dapat menginterpretasikan sikap individu melalui dari fasial reaction, body gesture , keringat, dilatasi pupil mata, detak jantung, dan beberapa aspek fisiologis lainnya Wawan Dewi, 2011. Universitas Sumatera Utara 25 BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep