Sifat sikap Tingkatan sikap Pembentuk Sikap

memiliki sikap yang arahnya positif, sebaliknya mereka yang tidak setuju dikatakan sebagai memiliki sikap yang arahnya negatif Azwar, 2013. Sikap memiliki intensitas artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda. Dua orang yang sama-sama memiliki sikap yang berarah negatif, tetapi intensitasnya berbeda. Contoh orang pertama mungkin tidak setuju tapi orang kedua dapat saja sangat tidak setuju Azwar, 2013. Sikap memiliki keluasaan maksudnya kesetujuan atau ketidak setujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada obyek sikap Azwar, 2013. Sikap memiliki konsistensi maksudnya kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya terhadap obyek sikap tersebut Azwar, 2013. Sikap memiliki spontanitas yaitu menyangkut sejauhmana kesiapan individu untuk menyatakan sikap secara spontan. Sikap memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu mengemukakannya Azwar, 2013.

2.3.4 Sifat sikap

Sifat sikap menurut Heri Purwanto, 1998 yang dikutip oleh Wawan Dewi 2011 sikap dapat bersifat positif yaitu kecenderungan tindakan adalah Universitas Sumatera Utara mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. Sikap negatif kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai obyek tertentu.

2.3.5 Tingkatan sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu: menerima receiving diartikan bahwa orang subyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek. Merespon responding yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberi pertanyaan atau mengerjakan tugas adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut Wawan Dewi, 2011. Menghargai valuing yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain tetangga, saudaranya, dsb untuk menimbang anaknya ke posyandu Wawan Dewi, 2011. Bertanggung jawab yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih atau yang telah dinyakini dengan segala risiko. Bertanggung jawab merupakan sikap yang paling tinggi Wawan Dewi, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Pembentuk Sikap

Faktor internal yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain, pengalaman pribadi yaitu apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Pengetahuan juga memegang peranan penting dalam membentuk sikap. Pengetahuan membuat orang mempunyai sikap tertentu terhadap objek Azwar, 2013. Pikiran dan kenyakinan atau kepercayaan, apabila pikiran dan kenyakinan atau kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap sudah berakar sejak lama, maka orang tersebut akan mempunyai sikap yang lebih didasarkan pada predikat yang dilekatkan oleh pola pikirannya dan bukan didasarkan pada objek sikap tertentu. Sikap didasari pola pikiran dan kenyakinan semacam ini biasanya sangat sulit untuk menerima perubahan. Pengaruh faktor emosional, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyalur frustasi atau penyuluhan bentuk mekanisme pertahanan ego Azwar, 2013. Faktor eksternal yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu: pengaruh orang lain yang dianggap penting, pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Keinginan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut,diantara orang yang biasanya dianggap penting oleh individu adalah Universitas Sumatera Utara orang tua, guru, istri, suami, teman sebaya, teman dekat, orang yang status sosialnya lebih tinggi dll Azwar, 2013. Pengaruh kebudayaantanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya Azwar, 2013. Media massa, sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Mempunyai pengaruh besar dalam menentukan opini dan kepercayaan orang lain. Media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup kuat memberi dasar efektif dalam menilai sesuatu Azwar, 2013. Lembaga pendidikan dan lembaga agama, kedua lembaga ini meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Dikarenakan konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sisitem kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal Azwar, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.3.7 Pengukuran Sikap