PENDAHULUAN PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAWASAN WISATA ALAM TELAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN.
gunung ini berada di perbatasan, dengan Kabupaten Majalengka. Gunung Ceremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.
Kuningan memiliki banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisata. Salah satu kawasan wisata alam potensial yang ada di
kabupaten kuningan yaitu Telaga remis. Telaga Remis adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kuningan yang berupa sebuah danau yang terletak di
Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, berjarak ±37 km dari pusat kota Kuningan dan 12 KM dari Kota Cirebon. Nama danau ini diambil dari
binatang remis, yaitu sejenis kerang bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga tersebut. Kawasan Telaga Remis mempunyai suhu udara yang berkisar 22º
C - 25º C, dengan kelembaban udara sekitar 80 serta curah hujan rata-rata 3.500 mmtahun.
Talaga Remis merupakan tempat rekreasi sangat sejuk, rindang dan asri. Konfigurasi umum lahan ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam,
stabilitas tanah sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup. Didaerah ini terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk
perkemahan. Luas lokasi sekitar 28 hektar. Luas Telaga sekitar 3 hektar. Saat musim kemarau telaga dengan kedalaman sekitar 5 meter ini tak pernah kering.
Airnya menjadi nadi kehidupan masyarakat Pasawahan dan sekitarnya, bahkan diandalkan warga Cirebon. Air telaga juga menghidupkan perekonomian warga
sekitar karena menghidupi budidaya air tawar, bahkan berkembang menjadi wisata kuliner air tawar. Salah satu buktinya, dari berbagai mata air di Kuningan,
hanya telaga ini yang menjadi tempat hidup remis atau kerang air tawar. Selain itu kawasan wisata alam Telaga Remis ini Terdapat 8 telaga yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik agar menambah daya tarik bagi wisatawan yang datang yaitu Telaga Leat, Telaga Nilem, Telaga Deleg,
Situ Ayu Salintang, Telaga Leutik, Telaga Buruy, Telaga Tespong, dan sumur Jalatunda. Obyek wisata Telaga Remis pun mempunyai keanekaragaman flora dan
fauna, kurang lebih terdapat 160 jenis tumbuhan diantaranya sonokeling, malaka,
kosambi dan lain-lain. Salah satu daya tarik tempat ini adalah adanya satu jenis tumbuhan langka yaitu “Pisang Hyang”.
Fasilitas yang tersedia di obyek wisata alam Telaga Remis ini berupa perahu motor, sepeda air, saung peristirahatan, mushola, toilet, cafetaria, toko
cinderamata, dan tempat parkir. Telaga remis ini pernah menjadi kawasan wisata
unggulan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun sayang kondisi saat ini berbeda Telaga Remis mengalami kemunduran baik dari kualitas maupun dari
kunjungan wisatawan. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dari obyek wisata Alam Telaga Remis ini adalah pengembangan atraksi wisata yang kurang
optimal. Hal ini terlihat dari kurangnya keberagaman atraksi wisata yang dapat menunjang kegiatan wisata.
Berdasarkan dari data kunjungan yang diperoleh Penulis dari pihak pengelola kawasan wisata alam Telaga Remis menunjukkan bahwa adanya
penurunan serta kenaikan jumlah wisatawan dalam setiap bulannya, data tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan
Bulan Jumlah Wisatawan
Tahun 2012
Januari 5028
Februari 1760
Maret 2039
April 2117
Mei 2550
Juni 3254
Juli 2670
Agustus 13285
September 2530
Oktober 3310
November 2205
Desember 1705
Jumlah 42453
Sumber: Pengelola Telaga Remis
Dari data tersebut dapat di lihat bahwa tingkat kunjungan wisatawan fluktuatif dari setiap bulannya, peningkatan jumlah wisatawan tinggi hanya di
bulan Agustus saja, setelah diamati bulan Agustus tahun 2012 merupakan libur panjang hari raya Idul Fitri. Namun pada bulan berikutnya jumlah kunjungan
wisatawan tidak mengalami peningkatan yang begitu berarti bahkan cenderung menurun
. . Ada berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan kurangnya minat
wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata alam Telaga Remis, kemungkinan itu dapat disebabkan oleh kurangnya keberagaman atraksi wisata yang dapat
menunjang wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata, selain itu juga bisa disebabkan oleh tidak adanya peningkatan atraksi wisata serta pengembangan
potensi alam yang dimiliki oleh Kawasan Wisata Alam Telaga Remis. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan merupakan masalah yang tidak
boleh di biarkan begitu saja oleh pihak pengelola, hal ini karena menyangkut keberlangsungan sebuah tempat wisata. Jumlah kunjungan wisatawan yang tidak
stabil dan cenderung mengalami peurunan tersebut diduga karena kurangnya pengembangan terhadap atraksi wisata buatan yang dapat menunjangan kegiatan
wisata serta kurangnya pengembangan terhadap potensi alam yang dimiliki oleh pihak pengelola, sehingga kawasan wisata Alam Telaga Remis ini mengalami
keadaan dimana pengunjung yang pernah datang merasa jenuh dan tidak ingin datang kembali repeating guest.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata adalah adanya atraksi wisata. Atraksi wisata
merupakan salah satu unsur penting untuk menunjang keberlangsungan suatu obyek wisata karena atraksi wisata merupakan daya tarik untuk wisatawan, tanpa
adanya atraksi wisata dalam suatu kawasan akan mempengaruhi motivasi berkunjung wisatawan. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi baru dalam
pengembangan atraksi wisata agar wisatawan tidak merasa jenuh saat berkunjung. Selain itu agar memberikan dorongan motivasi terhadap wisatawan untuk
mengunjungi kawasan wisata alam Telaga Remis yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat
judul penelitian mengenai, “PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAWASAN WISATA
ALAM TELAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN” penelitian ini
bertujuan untuk dapat mengetahui apakah atraksi wisata berpengaruh terhadap motivasi berkunjung di kawasan wisata alam Telaga Remis.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan batasan permasalahan yaitu sebagai berikut
1. Bagaimanakah daya tarik atraksi wisata di kawasan wisata alam Telaga
Remis? 2.
Bagaimana motivasi berkunjung wisatawan di kawasan wisata alam Telaga Remis?
3. Bagaimanakah pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung
Wisatawan?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat disusun beberapa tujuan penelitian yaitu :
1. Mengidentifikasi daya tarik atraksi wisata di kawasan wisata alam Telaga
Remis. 2.
Mengidentifikasi motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke kawasan wisata alam Telaga Remis.
3. Menganalisis pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung ke
kawasan wisata alam Telaga Remis.
1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tambahan untuk Peneliti selanjutnya
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan sebagai wujud aplikasi dari hasil perkuliahan yang telah dilaksanakan.
b. Bagi pengelola
Sebagi dasar masukan untuk pihak pengelola agar lebih memperhatikan pemeliharaan atraksi. Serta menjadi dasar masukan untuk
pengembangan atraksi wisata wisata yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
1.5.Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan arahan dalam memperjelas masalah dalam penelitian, maka berikut ini adalah definisi operasional dalam penelitian ini :
• Atraksi wisata
Atraksi wisatawan merupakan semua daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata yang dapat berupa atraksi alam dan atraksi buatan. Atraksi
alam yang dapat berupa laut, danau, air terjun dan sebagainya. Sedangkan atraksi buatan dapat berupa perahu, piknik, berkuda, dan fasilitas
penunjang aktifitas lain yang dapat memudahkan wisatawan dapat disebut atraksi wisata. Sedangkan Menurut Pendit, N.S 2002:19, menyatakan
bahwa: Atraksi yaitu segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi dan dilihat. Atraksi-atraksi ini antara lain: panorama keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah, ngarai, air terjun, danau,
pantai, matahari terbitterbenam, cuaca,udara dan lain-lain yang berkaitan dengan keadaan alam sekitarnya, disamping hasil yang merupakan budaya
hasil cipta manusia seperti monumen, candi, bangunan klasik, peninggalan purbakala, museum, mandala budaya, arsitektur kuno, seni tari,
musikgamelan,
agama adat
istiadat, upacara,
pekan raya,
pertandingankompetisi, pamerandemonstrasi atau kegiatan-kegiatan
budaya, sosial dan keolahragaan lainnya yang bersifat khusus, menonjol dan meriah.
• Motivasi Berkunjung
Motivasi berkunjung merupakan dorongan seseorang untuk mengunjungi objek wisata, dorongan tersebut terdapat dari luar ataupun
dari dalam. Dorongan dari luar itu seperti pengaruh keberagaman atraksi wisata, kepopuleran objek wisata, dan kemudahan aksesibilitas menuju
kawasan wisata. Sedangkan dorongan dari dalam dapat berupa kebutuhan jasmani untuk menghilangkan kepenatan dan mencari suasana baru di luar
rutinitas kesehariannya. Sedangkan Menurut McIntosh 1977 dan Murphy 1985, cf.
Sharpley, 1994 dalam I Gede Pitana dan Gayatri, mengatakan bahwa seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal yang
dikelompokan menjadi empat kelompok besar yaitu: 1.
Physical or physiological motivation motifasi yang bersifat fisik atau fisiologis, antara lain untuk rekreasi, kesehatan, kenyamanan,
berpartisifasi dalam kegiatan olah raga, bersantai, dan sebagainya.
2. Cultural motivation motivasi budaya, yaitu keinginan untuk
mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain.termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek peninggalan budaya monumen
bersejarah.
3. Social motivation atau interpersonal motivation motivasi yang bersifat
sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga VFR. Visiting friends and relatives, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap
mendatangkan gengsi nilai prestise, melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan, dan seterusnya.
4. Fantasy motivation motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi
bahwa didaerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjenuhkan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan
psikoligis. Disebutjuga prestige motivation.
1.6.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan dan pembatasan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.