Nita Elia Kardiani, 2012 Pembelajaran Muatan Lokal Seni Atri Daerah Setempat Di SMPN 1 Rancakalong Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita kenal IPTEK sudah berkembang pesat, bukan saja di
perkotaan tapi di pedesaan sudah mulai berkembang. Dengan perkembangannya yang semakin pesat berbagai informasi bisa didapat dengan mudah. Hal tersebut
akan membawa dampak yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara positif dan negatif. Salah satunya akan berdampak negatif terhadap
perkembangan seni dan kebudayaan Indonesia, yang hingga kini semakin kurang diminati oleh masyarakat. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan cara
yang tepat, salah satunya dengan cara memberlakukan pembelajaran seni dan kebudayaan di sekolah guna melestarikan budaya Indonesia yang diharapkan
nantinya dapat menambah wawasan anak bangsa.
Pembelajaran merupakan proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan, yang ditandai adanya proses saling mempengaruhi antara guru dengan murid
yang di dalamnya terdapat hubungan komunikasi yang dapat menghasilkan perubahan sikap. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003,
pembelajaran adalah “suatu proses interaksi antara siswa dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar .” Dalam standar proses PP No. 19
pasal 19 tahun 2005, bahwa “proses pembelajaran pada satuan pendidikan
1
Nita Elia Kardiani, 2012 Pembelajaran Muatan Lokal Seni Atri Daerah Setempat Di SMPN 1 Rancakalong Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan peluang yang
cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa
.” Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan, bahwa proses belajar itu
terjadi saling mempengaruhi antara guru dan murid melalui komunikasi yang dapat mempengaruhi siswa kearah yang lebih baik. Salah satu contohnya adalah
pembelajaran seni tari dapat mengubah siswa menjadi tahu dan lebih menghargai kebudayaan Indonesia. Seni tari adalah salah satu bidang studi yang dapat
dijadikan sebagai media untuk mengembangkan potensi. Tujuan pembelajaran seni tari di sekolah yaitu untuk membekali siswa agar mampu berkreasi dan
mengembangkan Seni Tari terutama tarian tradisional daerah setempat. Setiap proses pembelajaran mengacu pada kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam mengimplementasikan kurikulum di sekolah perlu dilaksanakan
sepenuhnya sesuai dengan yang telah direncanakan dalam kurikulum untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Di dalam kurikulum memuat komponen-
komponen yaitu tujuan, isi, metode,dan evaluasi. Komponen isi berisikan sejumlah mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa, salah satunya adalah
mata pelajaran muatan lokal.
Nita Elia Kardiani, 2012 Pembelajaran Muatan Lokal Seni Atri Daerah Setempat Di SMPN 1 Rancakalong Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Muatan lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah tersebut. Seperti halnya yang di ungkapkan oleh Nana Suryana, M.Si Kepala UPTD kec. Rancakalong,bahwa :
Muatan lokal adalah kegiatan kurikuler yang bahan dan pelajarannya diserahkan kepada tiap sekolah, dimana sekolah berhak atas pemilihan
pelajaran yang akan di ajarkan yang sesuaikan dengan kehidupan alam,serta kebutuhan pembangunan daerah Hasil wawancara Februari 2012.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya pemilihan muatan lokal sebagai bahan ajar di suatu sekolah tergantung kebijakan
sekolah itu sendiri dengan mempertimbangkan daerah serta potensi yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Di Kecamatan Rancakalong terdapat tiga Sekolah Menengah Pertama yakni, SMPN 1 Rancakalong, SMPN 2 Rancakalong, dan SMPN 3 Rancakalong.
Ketiga Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kecamatan Rancakalong tentunya memiliki hak atas pemilihan materi pelajaran yang akan diterapkan
dalam pembelajaran muatan lokalnya, dalam kebijakannya tentu saja akan ada perbedaan dan persamaan antara ketiga sekolah tersebut. SMPN 3 dan SMPN 2
Rancakalong memilih pelajaran Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai muatan lokal yang diajarkan di sekolah tersebut, hal ini berbeda
dengan pemilihan pelajaran di SMPN 1 Rancakalong. SMPN 1 Rancakalong adalah satu-satunya Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kecamatan
Nita Elia Kardiani, 2012 Pembelajaran Muatan Lokal Seni Atri Daerah Setempat Di SMPN 1 Rancakalong Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Rancakalong yang memilih Pembelajaran Seni Tari sebagai mata pelajaran Muatan Lokal.
Mata Pelajaran Muatan Lokal Seni Tari merupakan substansi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMPN 1 Rancakalong. Hal tersebut
sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang termuat dalam struktur dan muatan
kurikulum bahwa “mata pelajaran muatan lokal diserahkan kepada sekolah sebagai penyelenggara pendidikan untuk merealisasikan muatan kurikulum
tersebut yang disesuaikan dengan kebutuh an dan kondisi sekolah.” Seni Tari
dipilih sebagai mata pelajaran muatan lokal di SMPN 1 Rancakalong karena pihak sekolah ingin melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya kesenian
Jawa Barat dan seni tari diajarkan karena konten dari pelajaran tersebut belum termuat seutuhnya pada pelajaran lain. Selain itu pembelajaran seni tari memiliki
peranan yang sangat penting yakni siswa bisa mengenal, memahami, serta menguasai tarian-tarian tradisional yang ada di Jawa Barat pada khususnya.
Materi yang diajarkan di sekolah yaitu tarian-tarian daerah yang ada di Jawa Barat, diantaranya Sekar Putri, Narantika Rarangganis, Banda Urang, Ketuk Tilu,
dan Topeng Klana Priangan. Dengan adanya pembelajaran seni tari di SMPN 1 Rancakalong, kini para
siswa merasa senang dan bisa mengetahui tarian-tarian yang ada di Indonesia. SMPN 1 Rancakalong sejak tahun 2006 selalu menjadi juara di lomba-lomba tari
yang diselenggarakan di Kabupaten Sumedang, bahkan pada tahun 2010 SMPN
Nita Elia Kardiani, 2012 Pembelajaran Muatan Lokal Seni Atri Daerah Setempat Di SMPN 1 Rancakalong Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1 Rancakalong mewakili Kabupaten Sumedang ke tingkat Provinsi. Terbukti bahwa terdapat siswa yang mahir menari, bahkan ada beberapa alumni dari
SMPN 1 Rancakalong yang melanjutkan ke perguruan tinggi jurusan Seni Tari. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti merasa tertarik dan ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembelajaran seni tari di SMPN 1 Rancakalong, adapun judul yang di angkat dalam penelitian ini adalah :
“PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL SENI TARI DAERAH SETEMPAT DI SMPN 1 RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG
.”
B. Rumusan Masalah