6 Proses
penuaan mengubah
metabolisme tubuh,
yang menyebabkan perubahan komposisi
tubuh dan pola makan. Jika lansia makan dengan jumlah yang sama
seperti orang yang masih muda, maka resiko obesitas akan lebih besar
Ashary, 2010.
3. Asupan Protein
Data asupan
protein diperoleh
berdasarkan dari
wawancara secara
langsung menggunakan form food recall 2x24
jam tidak berturut-turut. Kategori asupan lemak dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5 Tingkat Asupan Protein Lansia
Kategori N Persentase
Konsumsi Protein
Kelebihan 5
15,6 Normal
8 25,0
Defisit 19
59,4
Total 32
100 Beberapa
ahli berpendapat
dengan meningkatnya umur, maka intoleransi
terhadap glukosa
juga meningkat. Pada lansia sudah terjadi
penurunan sekresi
insulin dan
resistensi insulin PAPDI, 2014. Bila insulin tidak ada atau sedikit sekali,
maka tubuh akan memecah protein menjadi
gula melalui
proses glukoneogenensis Wijanarko K, 2013.
Jadi, apabila
lansia banyak
mengkonsumsi protein
akan meningkatkan kadar gula darah di
dalam tubuhnya.
4. Asupan Karbohidrat
Data asupan
karbohidrat diperoleh berdasarkan dari wawancara
secara langsung menggunakan form food recall 2x24 jam tidak berturut-
turut. Kategori asupan lemak dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Tingkat Asupan Karbohidrat
Lansia Kategori N Persentase
Konsumsi Karbohidrat
Normal 13 40,5
Defisit 19
59,5
Total 32
100 Penyebab
terjadinya kegemukan atau obesitas tidak hanya
disebabkan oleh kelebihan asupan
7 karbohidrat saja. Kelebihan asupan
protein atau lemak serta aktivitas fisik yang kurang, bisa juga menyebabkan
kelebihan berat badan karena terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh,
hal ini dinyatakan oleh Bintanah dan Muryati 2010 serta Muktiharti, et al
2010.
C. Tingkat Kadar Gula Darah 1. Kadar Gula Darah Puasa
Pada saat
pengambilan kadar
gula darah
puasa ini
sebelumnya lansia yang akan diambil darahnya diminta untuk
melakukan puasa minimal 8 jam Dalawa et al, 2013. Kategori
kadar gula darah puasa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Tingkat Kadar Gula Darah Puasa
Lansia Kategori N Persentase
Kadar Gula Darah Puasa
Normal 22 68,8
Tinggi 10 31,2
Total 32
100 Lansia yang menjadi sampel
mengalami obesitas, tetapi jika aktifitas fisik
atau olahraga
teratur dan
mempunyai asupan makan yang baik akan menurunkan resiko tingginya
kadar gula darah Sukardji, 2002 dan Ilyas, 2007 dalam Qurratuaeni, 2009.
2. Kadar Gula Darah 2 Jam Post Prandial
Pengambilan kadar gula darah 2 jam post prandial setelah dilakukan
pemeriksaan kadar gula darah puasa. Pada saat menunggu 2 jam untuk
melakukan pengecekan
lansia diberikan makan besar dan snack.
Kategori kadar gula darah 2 jam post prandial dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Tingkat Kadar Gula Darah 2 Jam
Post Prandial Lansia
Kategori N Persentase Kadar Gula
Darah 2 Jam Post
Prandial
Normal Sedang
14 9
43,8 28,1
Tinggi 9
28,1
Total
32 100
. Apabila kadar gula darah puasa
lansia tinggi kemudian kadar gula darah 2 jam post prandial juga tinggi ini
berarti lansia tersebut terkena penyakit