Asupan Protein Hubungan Asupan Energi dengan Kadar Gula Darah Puasa

7 karbohidrat saja. Kelebihan asupan protein atau lemak serta aktivitas fisik yang kurang, bisa juga menyebabkan kelebihan berat badan karena terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh, hal ini dinyatakan oleh Bintanah dan Muryati 2010 serta Muktiharti, et al 2010.

C. Tingkat Kadar Gula Darah 1. Kadar Gula Darah Puasa

Pada saat pengambilan kadar gula darah puasa ini sebelumnya lansia yang akan diambil darahnya diminta untuk melakukan puasa minimal 8 jam Dalawa et al, 2013. Kategori kadar gula darah puasa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Tingkat Kadar Gula Darah Puasa Lansia Kategori N Persentase Kadar Gula Darah Puasa Normal 22 68,8 Tinggi 10 31,2 Total 32 100 Lansia yang menjadi sampel mengalami obesitas, tetapi jika aktifitas fisik atau olahraga teratur dan mempunyai asupan makan yang baik akan menurunkan resiko tingginya kadar gula darah Sukardji, 2002 dan Ilyas, 2007 dalam Qurratuaeni, 2009.

2. Kadar Gula Darah 2 Jam Post Prandial

Pengambilan kadar gula darah 2 jam post prandial setelah dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa. Pada saat menunggu 2 jam untuk melakukan pengecekan lansia diberikan makan besar dan snack. Kategori kadar gula darah 2 jam post prandial dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Tingkat Kadar Gula Darah 2 Jam Post Prandial Lansia Kategori N Persentase Kadar Gula Darah 2 Jam Post Prandial Normal Sedang 14 9 43,8 28,1 Tinggi 9 28,1 Total 32 100 . Apabila kadar gula darah puasa lansia tinggi kemudian kadar gula darah 2 jam post prandial juga tinggi ini berarti lansia tersebut terkena penyakit 8 DM. Qurruaeni 2009 menyatakan test kadar gula darah 2 jam post prandial berfungsi untuk memantau pengendalian penyakit Diabetes Melitus DM.

D. Hubungan Asupan

Energi dengan Kadar Gula Darah

1. Hubungan Asupan Energi dengan Kadar Gula Darah Puasa

Hasil penelitian ini diperoleh kadar gula puasa yang normal dengan asupan energi yang normal yaitu 64,3, untuk kelebihan asupan 100 dan untuk yang asupan defisit 68,8, sedangkan untuk kadar gula darah tinggi dengan asupan energi normal 35,7 dan untuk asupan energi defisit 31,2. Pada penelitian ini diperoleh hasil untuk nilai p= 0,70 p value ≥ 0,05 maka H o diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan kadar gula puasa Simanullang, et al 2011 menyatakan lansia kebanyakan sudah bukan usia produktif lagi, tetapi menurut Ilyas 2007 dalam Qurratuaeni 2009 menyatakan jika olahraga secara rutin dan masih melakukan aktifitas fisik bisa juga menurunkan resiko tingginya kadar gula darah.

2. Hubungan Asupan Energi dengan Kadar Gula Darah 2 Jam Post

Prandial Hasil penelitian ini diperoleh kadar gula darah 2 jam post prandial yang normal dengan asupan energi normal 42,8 dan asupan defisist 50. Kadar gula darah 2 jam post prandial kategori sedang dengan asupan energi normal 28,6 dan yang asupan defisit 25 untuk yang memiliki kelebihan asupan ada 50. Pada kategori kadar gula darah 2 jam post prandial yang tinggi untuk kelebihan asupan ada 50, asupan yang normal 28,6 dan untuk asupan defisit 25. Pada hasil penelitian ini diperoleh nilai p= 0,34 p value ≥ 0,05 maka H o diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan kadar gula 2 jam post prandial. 9 Seltzer dan Bare 2002 dalam Qurratuaeni 2009 menyatakan apabila stres menetap, maka respon stres akan melibatkan hipotalamus pituitari yang kemudian memproduksi kortisol. Peningkatan kortisol akan menyebabkan naiknya kadar gula darah.

E. Hubungan Asupan Lemak dengan Kadar Gula Darah

1. Hubungan Asupan

Lemak dengan Kadar Gula Darah Puasa Hasil penelitian ini diperoleh kadar gula darah puasa yang normal dengan asupan lemak normal 72,7, yang asupan defist 62,5 dan untuk kelebihan asupan ada 69,2. Kadar gula darah puasa tinggi dengan asupan lemak normal yaitu 27,3 dan asupan defist 37,5, sedangkan untuk yang kelebihan asupan ada 30,8. Pada hasil penelitian ini diperoleh nilai p= 0,79 p value ≥ 0,05 maka H o diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan antara asupan lemak dengan kadar gula puasa. Lemak pada pankreas pancreatic fat merupakan lemak yang berhubungan dengan peningkatan Visceral Adipose TissueVAT, yaitu lemak yang melapisi organ-organ tubuh bagian dalam, semakin tinggi pancreatic fat maka sensitivitas insulin akan semakin rendah Tropicanaslim, 2014. Selain itu, pada lansia usia di atas 40 tahun sudah terjadi penurunan sekresi pankreatik Fatmah, 2010 dalam Akmal, 2012.

2. Hubungan Asupan

Lemak dengan Kadar Gula Darah 2 Jam Post Prandial Hasil penelitian ini diperoleh kadar gula darah 2 jam post prandial yang normal dengan asupan lemak normal 54,5 dan asupan defisit 37,5 sedangkan yang kelebihan asupan 38,45. Kadar gula darah 2 jam post prandial kategori sedang dengan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN STATUS OBESITAS PADA LANSIA DI Hubungan Asupan Energi, Karbohidrat dan Lemak dengan Status Obesitas pada Lansia di Posyandu Lansia Wedra Utama Purwosari.

0 3 16

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN STATUS OBESITAS PADA LANSIA Hubungan Asupan Energi, Karbohidrat dan Lemak dengan Status Obesitas pada Lansia di Posyandu Lansia Wedra Utama Purwosari.

0 3 17

HUBUNGAN ASUPAN MAKRONUTRIEN (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN) DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI Hubungan Asupan Makronutrien (Karbohidrat, Lemak, Protein) dan Kadar Hemoglobin dengan Prestasi Belajar Pada Remaja Putri di SMA N 1 Polokarto Kab. Sukoharjo.

0 7 14

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Hubungan Asupan Lemak dan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Kabupaten karanganyar.

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA Hubungan Antara Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat Dan Aktivitas Fisik Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Wanita Di Konveksi Rizk

0 2 19

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, LEMAK, PROTEIN, DAN KARBOHIDRAT DENGAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA OBESITAS DI DESA Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Kar

1 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

0 3 5

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah Di Kelurahan Sangkrah Dan Semanggi Kecama

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD

0 2 13