3 asupan energi dari makanan Wahyuni,
2008. Disamping mensuplai energi,
lemak terutama trigliserida, memiliki fungsi untuk menyediakan cadangan
energi tubuh, isolator, pelindung organ dan menyediakan asam lemak esensial
Mahan dan Escott-Stump, 2008 dalam Hardinsyah et al, 2010. Sedangkan
protein melalui
proses hidrolisis
menjadi asam amino yang berfungsi sebagai sumber utama bagi glukosa
melalui jalur
glukoneogenesis Bandiara, 2004.
Karbohidrat komplek berperan dalam mengendalikan kadar gula darah
tubuh. Fungsi
utama karbohidrat
adalah menyediakan energi bagi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dan sistem
saraf pusat yang menghubungkan asupan glukosa darah Purnakarya,
2009.
5. Kadar Gula Darah
Jumlah atau
konsentrasi glukosa yang terdapat di dalam darah.
Pada pemeriksaan glukosa darah puasa responden sebelumnya sudah
puasa selama kurang lebih 8 jam dan kemudian
dilakukan pemeriksaan.
Variabel kadar gula darah puasa digolongkan dalam kategori tinggi
GDP ≥110mgdl dan normal GDP 110mgdl Dalawa et al, 2013.
Pemeriksaan glukosa darah 2 jam sesudah makan bermanfaat untuk
memantau pengendalian
Diabetes Melitus Qurruaeni, 2009. Kadar gula
darah 2 jam post prandial termasuk kategori baik 80-144 mgdl, sedang
144-179 mgdl dan tinggi ≥180 mgdl
Fitri dan Wirawanni, 2012.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
ini merupakan penelitian observasional
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Agustus 2014. Jumlah populasi adalah 46 lansia. Perhitungan besar
sampel diperoleh 31 lansia dengan Loss to follow 10 maka menjadi 34
lansia. Sampel ditentukan dengan
4 menggunakan
metode Simple
Random Sampling. Instrumen dalam penelitian ini
adalah formulir identitas lansia, yang digunakan untuk mengetahui data
tentang karakteristik subjek penelitian yang meliputi : nama, umur, jenis
kelamin, alamat, berat badan dan tinggi badan. Data asupan energi, lemak,
protein dan karbohidrat diperoleh dari Form Food Recall 2 x 24 jam tidak
berurutan. Data kadar gula darah lansia didapatkan dari tenaga kesehatan
setempat menggunakan Glucometer.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Setelah dilakukan
observasi pada 46 lansia obesitas IMT ≥ 25,00
kgm
2
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia ikut
pada penelitian hanya dapat diperoleh 32 lansia.
1. Karakterisitk Subyek Penelitian Menurut Umur
Sampel pada penelitian ini yaitu lansia yang telah berusia ≥ 60 tahun,
data ini diperoleh berdasarkan dari wawancara secara langsung dengan
lansia dan data dari kader posyandu setempat. Kategori umur lansia dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kriteria Umur Subyek Penelitian
Hal ini disebabkan karena
obesitas atau kegemukan sering terjadi pada usia 50-60 tahun, hasil ini sejalan
dengan penelitian Misnadiarly 2007
dalam Manampiring 2008. 2. Karakteristik Subjek Menurut Jenis
Kelamin
Pada penelitian ini lansia yang bersedia menjadi responden
tidak dibedakan
menurut jenis
kelaminnya. Kategori jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.
Umur Kriteria
N Persentase
60-74 tahun
Lanjut Usia
27 84,4
75-90 tahun
Lanjut Usia Tua
5 15,6
Total 32
100