Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir

2012: 221 “Qouta Sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah anggota sampel secara qountum jatah ”. SD yang dipilih untuk dijadikan sampel sebagai kelas eksperimen yaitu SDN Jatimulya 2 dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 32 orang sedangkan untuk kelas kontrol yaitu SDN Jatimulya 3 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.

D. Prosedur Penelitian

Secara umum penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan pada penelitian ini meliputi: a. Melakukan studi literatur terhadap buku, jurnal, artikel, dan laporan penelitian mengenai model pembelajaran Inkuiri dan mengenai kemampuan berpikir kritis. b. Menganalisis kurikulum SD mata pelajaran IPA dan menentukan materi pembelajaran Gaya magnet. c. Merancang instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. d. Menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. e. Mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat kepada ahli untuk menanyakan validasi isi, apakah instrumen tersebut layak atau tidak untuk digunakan. f. Melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen. g. Mengolah hasil uji coba dari instrumen, apabila perlu direvisi maka instrumen diuji coba kembali. h. Membuat surat izin penelitian dari kampus. i. Permintaan izin kepada pihak sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. j. Menentukan kelas yang akan dijadikan subjek dari penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi: a. Melakukan tes awal untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan. b. Melakukan perlakuan terhadap subjek penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri pada materi gaya magnet. c. Melakukan tes akhir untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah diberi perlakuan. d. Melakukan observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa.

3. Tahap Akhir

a. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil instrumen yang telah dibuat yaitu soal tes keterampilan berpikir kritis d lembar observasi. b. Melakukan pembahasan hasil dari penelitian. c. Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh. d. Menyampaikan laporan hasil penelitian. Adapun alur dari penelitian kuasi eksperimen ini dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini. Gambar 3.2. Alur Penelitian Tahap Persiapan R e v i s i Menganalisis Kurikulum IPA SD Studi Pustaka KBK Studi Pustaka Model Pembelajaran Inkuiri Analisi Materi Gaya Magnet Analisi Indikator KBK Pembuatan Instrumen Validasi dan uji coba instrumen Butir soal yang Valid dan Reliabel Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembuatan LKS Pre-test Pelaksanaan Penelitian Model Pembelajaran Inkuiri Post-test Temuan dan Analisis data Kesimpulan Tahap Akhir Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian Model Pembelajaran Konvensional

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Ckareo I dan SDN Cikareo II di Kabupaten Sumedang).

0 0 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD PADA MATERI GAYA GESEK (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Parungjaya II dan SDN Ciparay I Kecamatan Leuwimunding Ka

0 0 30

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA. (Penelitian eksperimen terhadap kelas V SDN I Muara dan Kelas V SDN II Muara Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon).

0 2 36

PENGARUH MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA (Penelitian Eksperimen di Kelas V SDN Bongas Wetan III dan SDN Bongas Wetan IV Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majaleng

0 0 31

PENGARUH MODEL POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Karangsari Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur).

0 2 31

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35

PENGARUH PERMAINAN BILBAKCAGAM TERHADAP TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Gunungsari I dan SDN Ranjikulon II di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 37

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA :Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.

1 13 42

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

PENGARUH MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BENCANA ALAM DAN DAMPAKNYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cibodas I dan SDN Cibodas II Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka).

0 0 36