BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setiap kebudayaan memiliki tradisi sendiri-sendiri dalam mengungkapkan rasa syukurnya dan memohonkan pengharapan kepada Yang Maha Kuasa. Daerah
pantai dan
daerah pegunungan memiliki
cara sendiri-sendiri
dalam mengungkapkan eksistensinya. Akan tetapi di atas semua itu ada hal yang bisa
dikatakan memiliki persamaan yaitu sistem simbol yang selalu ada di dalam setiap upacara yang dilaksanakan. Setelah melihat pembahasan dalam bab-bab di atas,
maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah : 1.
Tradisi bersih Desa Ceprotan berfungsi sebagai pengatur perilaku antar individu dan masyarakat. Berfungsi pula sebagai penata hubungan manusia
dengan alam lingkungan, terutama pada yang Maha Tinggi. Tradisi bersih Desa Ceprotan berfungsi sebagai media sosial yang dapat digunakan sebagai
alat atau sarana mengutarakan pikiran, emosional, kepentingan dan kebutuhan yang menjadi hajat hidup orang banyak.
2. Partisipasi dalam pelaksanaan Tradisi bersih Desa Ceprotan, yaitu intensitas keterlibatan warga masyarakat dalam pelaksanaan tradisi bersih Desa
Ceprotan dari sebelum pelaksanaan tradisi, prosesi tradisi, hingga akhir tradisi serta dapat melestarikan dan mengembangkan tradisi bersih Desa
Ceprotan.
65
3. Aspek pendidikan moral nilai dari pelaksanaan tradisi bersih Desa Ceprotan. Adalah mengenai ritual yang dilaksanakan. Ritual dalam
pelaksanaan tradisi bersih Desa Ceprotan ini adalah pada saat melafalkan doa-doa yang dilakukan secara individu dan bersama-sama. Hal yang dapat
dijadikan pelajaran dari pelaksanaan upacara ini adalah adanya kebersamaan tanpa memandang status sosial setiap individu, karena dihadapan Tuhan YME
semua manusia sama. Suatu sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sebuah sistem budaya tidak pernah berhenti.
Sistem budaya juga mengalami perubahan dan perkembangan, baik karena dorongan dalam maupun dorongan luar. Interaksi antara komponen-komponen
budaya dapat melahirkan bentuk-bentuk simbol baru.
B. Implikasi