Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji Signifikan Parsial Uji-t Koefesien Determinasi

3.10.4. Pengujian Hipotesis

3.10.4.1. Uji Signifikan Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Prestasi kerja dan Upah secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Anggaran. Pada level pengujian hipotesis 5 dengan uji F hipotesis dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F = �� ��� � �� ���� �−�1 F = Uji Pengaruh Serempak Simultan JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi JKsisa = Jumlah Kuadrat Sisa k = Jumlah Koefisien Variabel n = Jumlah Sampel Sumber : Sudjana, 1991 : 75 H : β 1 = β 2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak antara variabel independen prestasi kerja dan upah terhadap variabel dependen anggaran H i : Minimal 1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak antara variabel independen prestasi kerja dan upah terhadap variabel dependen anggaran. Pengujian menggunakan uji F dengan Kriteria Pengambilan Keputusan KPK adalah : Terima H tolak H i , apabila f hitung f tabel atau signifikan f α 5 Tolak H terima H i , apabila f hitung f tabel atau signifikasn f α 5

3.10.4.2. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengaruh individu variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh prestasi kerja terhadap anggaran Hipotesisnya : H : β 1 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh prestasi kerja terhadap anggaran. H : β 1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh prestasi kerja terhadap anggaran. Pengujian signifikan dengan Kriteria Pengambilan Keputusan KPK adalah Terima H tolak H i , apabila t hitung t tabel atau signifikan t α 5 Tolak H terima H i , apabila t hitung t tabel atau signifikan t α 5 2. Pengaruh upah terhadap anggaran Hipotesisnya : H : β 2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh upah terhadap anggaran . H : β 2 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh upah terhadap anggaran. Pengujian signifikan dengan Kriteria Pengambilan Keputusan KPK adalah Terima H tolak H i , apabila t hitung t tabel atau signifikan t α 5 Tolak H terima H i , apabila t hitung t tabel atau signifikan t α 5.

3.10.4.3. Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Menurut Gozali 2005 : 105 nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara

4.1.1.1. Sebelum Kemerdekaan 1945

Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru.Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun1893 di daerah Batavia Jakarta sekarang, maka 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan.Sentralnya dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No.12 Medan, dibangun oleh NV NIGEMOGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NV ANIWM Brastagi dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931 milik Gemeente – Kotaparaja, Labuhan Bilik 1936 dan Tanjung Tiram 1937. Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan.Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas miliki swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintahan RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum.Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swata Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat2 UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara Sumatera Timur dan Tapanuli yang mula-mula dikepalai R. Sukarno merangkap kepala di Aceh, tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menterai PPUT No. 16120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau menjadi PLN Ekploitasi. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9PRT64 dan Peraturan Menteri No. 1PRT65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi.Sumatera Utara tetap menjadi Ekploitasi I.

4.1.1.2. Dari Eksploitasi I sampai Wilayah II

Sebagai tindakan lanjut dari pembentukkan PLN ekploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPTS 009DIRPLN66 tanggal 14 April 1966, PLN Ekploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P. Siantar berkedudukan di Tebing Tinggi. PP No.18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jwab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Ekploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Ekploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013PRT75 yang merubah PLN Ekploitasi menjadi PLN Wilayah.PLN Ekploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.

4.1.1.3. Dari Perum menjadi Persero

Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 231994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai persero. Adapun yang meleterbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak harus mampu menghadapi tantanngan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajekemn yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center, dan cost center. Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industry pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.

4.1.1.4. Pemisahan Wilayah, Pembangkitkan dan Penyaluran

Perkembangan kelistirkan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistirkan Sumatera Utara dimasa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistirkan, maka berdasarkan Surat Keputusan No 078.K023DIR1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi bari bidang jasa pelayanan kelistikan yaitu PT PLN Persero Pembangkitkan dan Penyaluran Sumatera Utara Bagian Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN Persero Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT PLN PErsero Wilyah II berpisah tanggung jawab pengelolaannya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN Persero Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada tahun 2003 PT PLN Persero Wilayah II berubah menjadi PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.

4.1.2. Dasar Hukum Perusahaan

1. Anggaran dasar PLN tahun 1998 2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Perum Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan Persero. 3. Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan Persero 4. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 1998 tentang Pengalihan Keudukan, tugas. 5. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang Pengalihan Pembinaan terhadap, Perusahaan Perseroan Persero dan Perseroan Terbatas yang sebagaian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.

4.1.3. Visi, Misi dan Motto Perusahaan

4.1.3.1. Visi Perusahaan

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang unggil dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

4.1.3.2. Misi Perusahaan

Mengusahakan pembangkitan dan penyediaan tenaga listik dalam jumlah dan mutu yang memadai serta melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat, memperhatikan keperluan stakeholder serta meningkatkan kepuasaan pelanggan. a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegangan saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. Menjalankan kegiataan usaha yang berwawasan lingkungan.

4.1.3.3. Motto Perusahaan

Motto PLN yaitu “Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik Electricty for A Better Life”.

4.1.4. Nilai-Nilai Perusahaan

Saling percaya, integritas, peduli dan pembelajaran 1. Peka terhadap kebutuhan pelanggan Senantiasa berusha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepta, tepat dan sesuai. 2. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia Menjujung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melinduingi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis. 3. Integritas Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan objektifitas dalam pengelolaan bisnis. 4. Kualitas produk Meningkatkan kualitas dan kehandalan produk secara terus-menerus dan terukut serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan. 5. Peluang untuk maju Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan. 6. Inovatif Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inivatif. 7. Mengutamakan kepentingan perusahaan Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap keputusan yang diambil ditunjukkan demi kepentingan perusahaan. 8. Pemegang saham Dalam pengambilan keputusan keputusan bisnis akan beroirentasi pada upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham.

4.1.5. Struktur Organisasi

Merupakan suatu gambaran mengenai mekanisme kerja antar bagian unit atau departemen yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan sebagai dasar dalam melaksanakan prosedur kerja dan menunjukkkan fungsinya masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat jelas pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Adapun struktur organisasi PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara adalah sebagai berikut : STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara 62

4.1.6. Job Description

4.1.6.1. General Manager

Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimaslisasi seluruh sumber daya secara efesien, efektif sinergis; pengelolaan perusahaan pembangkitan, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai secara efesien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan pelanggan; dan memastikan terlaksananya good corporate governance GCG di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.

4.1.6.2. Bidang Perencanaan

Bertanggung jawab atas terususnya perencanaan kerja, system manajemen kinerja perencanaan investasi pengembangan aplikasi system informasi, untuk mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang memiliki efesiensi, mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja.

4.1.6.2.1. Sub Bidang Perencanaan Perusahaan

Bertanggung jawab atas tersusunya rencana pengusahaan tenaga listirk, system manajemen kinerja, perencanaan investasi, serta menggali potensi kerja sama dengan pihak luar, menciptakan kerangka pelaksanaan kerja sehingga dapat mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang efektif, efesien, dengan mutu serta keandalan yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

4.1.6.2.2. Sub Bidang Perencanaan Sistem

Bertanggung jawab atas tersusunya perencanaan umum penyediaan tenaga listrik beserta kebutuhan investasinya merencanakan pengembangan system pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi sesuai standar.

4.1.6.2.3. Sub Bidang Informasi

Bertanggung jawab atas tersusunnya kegiatan perencanaan, pengembangan, pengendalian dan pemeliharaan sistem dan aplikasi teknologi informasi dalam menyusun laporan manajemen.

4.1.6.2.3.1. Sub-Sub Bidang Operasi Aplikasi Teknologi Informasi

Bertanggung jawab beroperasinya sistem-sistem aplikasi serta menjaga terpeliharanya sistem aplikasi, menyiapkan SOP system-sistem aplikasi yang telah di operasikan, menyampaikan pengembangan system aplikasi sesuai kebutuhan perusahaan

4.1.6.2.3.2. Sub-Sub Bidang Operasi Jaringan dan Multimedia

Bertanggung jawab beroperasinya sarana jaringan, komunikasi data dan sarana multimedia menyiapkan pengembangan kebutuhan sarana multimedia.

4.1.6.2.3.3. Sub-Sub Bidang Layanan Database

Bertanggung jawab atas layanan database sesuai dengan kebutuhan dalam rangkan pengembangan aplikasi dan system aplikasi dari masing-masing user, dan pengembangan layanan dan database serta pengamanannya.

4.1.6.3. Bidang Teknik

Bertanggung jawab atas tersusunya strategi, standarisasi, dan penerapan system pengelolaan jaringan distribusi dan pembangkit serta penerapan manajemen lingkungan dan keselamtan ketenagalistrikan.

4.1.6.3.1. Sub Bidang Kosntruksi

Bertanggung jawab atas tersusunya standarisasi, analisis harga satuan dan manajemen konstruksi dan rehabilitas jaringan distribusi, pembangkit dan sarana yang memenuhi kriteria manajemen lingkungan dan keselamatan ketenaga listrikan.

4.1.6.3.2. Sub Bidang Distribusi

Bertanggung jawab atas tersusunya rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

4.1.6.3.3. Sub Bidang Pengukuran dan Sistem Proteksi

Bertanggung jawab atas tersusunya system proteksi dan pengukuran yang handal dan akurat untuk mendukung pelayanaan tenaga listrik kepada masyarakat.

4.1.6.4. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab atas upaya pencapaian target pendapatan dari penjualan tenaga listrik, pengembangan pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan dan transaksi pembelian tenaga listrik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

4.1.6.4.1. Sub Bidang Pemasaran

Bertanggung jawab atas tersusunya rencana pemasaran yang menjamin tercapaianya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan.

4.1.6.4.2. Sub Bidang Komersial

Bertanggung jawab atas upaya pencapaian target pendapatan dari penjualan tenaga listrik, transaksi pembelian tenaga listrik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

4.1.6.4.3. Sub Bidang Pengembangan Usaha

Bertanggung jawab atas upaya peningkatan pendapatan dengan melakukan pengendalian terhadap administraasi penjualan tenaga listrik.

4.1.6.5. Bidang Keuangan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan sesuai dengan prinsip- prinsip manajemen keuangan yang baik, pengelolaan pajak dan asuransi yang efektif serta penyajian laporan keuangan akuntansi yang akurat, dan tepat waktu.

4.1.6.5.1. Sub Bidang Anggaran

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan anggaran unit sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan.

4.1.6.5.2. Sub Bidang Keuangan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan sesuai dengan prinsip- prinsip manajemen keuangan yang baik.

4.1.6.5.2.1. Sub-Sub Bidang Admnistrasi Keuangan

Bertanggung jawab melaksanakan administrasi tata usaha keuangan perusahaan, sarana penyediaan tenaga listrik dan pelaporan penggunaan setiap pos anggaran.

4.1.6.5.3. Sub Bidang Pengendalian Pendapatan

Bertanggung jawab atas pengelolaan pendapatan perusahaan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku.

4.1.6.5.4. Sub Bidang Pajak dan Asuransi

Bertanggung jawab atas pengeloaan pajak dan asuransi perusahaan yang baik sesuai ketetentuan yang berlaku.

4.1.6.5.5. Sub Bidang Akuntansi

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan akuntansi unit sesuai dengan standar akuntansi keuangan, serta penyajian laporan keuangan dan akuntansi yang akurta dan tepat waktu.

4.1.6.5.5.1. Sub-Sub Bidang Akuntansi Aktiva tetap dan PDP dan

Persediaan Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan akuntansi untuk pembangunan dan pemugaran sarana penyediaan tenaga listrik serta akuntansi aktiva tetap, akuntansi persediaan, analisa, evaluasi keuanganakuntansi.

4.1.6.5.5.2. Sub-Sub Bidang Akuntansi Umum

Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan akuntansi umum wilayah dan pengusahaan sarana penyediaan tenaga listrik serta penyusunan laporan.

4.1.6.6. Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen SDM berbasis kompetensi, pengembangan organisasi, evaluasi tingkat organisasi unit, perencanaan tenaga kerja dan anggaran kepegawaian, pengelolaan data dan administrasi, kepegawaian serta hubungan industrial.

4.1.6.6.1. Sub Bidang Pengembangan Organisasi dan SDM

Bertanggung jawab atas penyusunan dan evaluasi perencanaan organisasi dan SDM untuk mendukung kelancaran kerja organisasi, menyusun anggaran biaya pegawai, menyusun rencana pengembangan pegawai sesuai kebutuhan kompetensi jabatan dan kompetensi individu.

4.1.6.6.1.1. Sub-Sub Bidang Perencanaan Karir dan Diklat

Betanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan perencanaan karir dan diklat untuk pembinaan pegawai serta merencanakan proses promosi dan rotasi pegawai.

4.1.6.6.2. Sub Bidang Administrasi

Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi kepegawaian sesuai kebijakan sesuai kebijakan perusahaan dan hubungan industrial yang baik, mendukung peningkatan produktifitas organisasi.

4.1.6.6.2.1. Sub-Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai

Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi gajiupah dan kesejahteraan pegawai serta pension, mengelola data pensiun.

4.1.6.6.2.2. Sub-Sub Bidang Administrasi SDM

Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi SDM meliputi pengangkatan, penempatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai, serta pengelolaan data pegawai meliputi fisikdossier maupun data komputerisasisipeg.

4.1.6.7. Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi

Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi dan kesekretariatan, komunikasi, masyarakat, dan hokum; pengelolaan keamanan, asset, dan prasarana kontrol, serta pembinaan lingkungan untuk mendukung kelancaran kerja organisasi.

4.1.6.7.1. Sub Bidang Komunikasi dan Bina Lingkungan

Bertanggung jawab atas terciptanya jembatan komunikasi dengan pihak internal dan eksternal, serta melakukan pembinaan lingkungan untuk mendungkung peningkatan citra perusahaan.

4.1.6.7.2. Sub Bidang Admnistrasi Umum dan Fasilitas

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan administrasi kesekretariatan, dan pengelolaan keamanan, fasilitas, sarana, dan prasarana kantor.

4.1.6.7.2.1. Sub-Sub Bidang Kesekretariatan

Bertanggung jawab atas kegiatan kesekretariatan dan kearsipan kegiatan kedinasan, mengendalikan biaya pemakaian ATK dan sarana kantor dan keamanan serta lingkunga kantor.

4.1.6.7.2.2. Sub-Sub Bidang Umum dan Fasilitas Kerja

Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi pembayaran pajak dan asuransi atas asset kantor wilayah dan mengelola pemeliharaan gedng, instalasi, dan sarana kerja, mengawasi pelaksanaan outsourcing SATPAM, cleaning service.

4.1.6.7.3. Sub Bidang Hukum

Betanggung jawab atas pengelolaan advokasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

4.1.6.8. Audit Internal

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit internal sesuai program kerja pemeriksaan tahunan dan pemantauan, pembinaan, dan penyempurnaan system manajemen dan personalia. 4.2.Hasil Penelitian

4.2.1. Analisi Deskriptif

4.2.1.1. Analisi Deskriptif Koresponden

Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 43 responden dari karyawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data adalah melalui kuesioner yang dibagikan sebanyak 43 responden dan dikembalikan dengan jumlah yang sama. Dari seluruh pernyataan yang diberkan responden diharapkan dapat diperoleh gambaran sesungguhnya yang akan diharapkan. Sebagai awal proses analisis dalam hasil penelitian ini, dilakukan analisis terhadap karakteristik responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.

4.2.1.1.1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekwensi Persentase Laki-laki 25 55.55 Perempuan 18 44.45 Total 43 100 Sumber :Data Primer Penelitian Januari 2014 Berdasarkan data diatas dijelaskan bahwa jumlah respoden didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 55,55 atau 25 orang. Sedangkan responden perempuan yaitu sebanyak 44,45 atau 18 orang. Hal ini berarti dalam penelitian ini responden laki-laki lebih banyak dibandingkan responden perempuan, dan total jumlah responden sekitar 43 responden atau orang, dan menunjukkan bahwa seluruh karyawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan.

4.2.1.1.2. Usia

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan Usia Umur Frekwensi Persentase 25-30 tahun 25 58,14 30-40 tahun 15 34,88 40-52 tahun 5 11.63 Total 43 100 Sumber : Data Primer Penelitian Januari 2014 Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden rata- rata berkisar 25-30 tahun yaitu sebesar 58,14 ; usia berkisar 30 - 40 tahun sebesar 34,88 ; Usia berkisar 40-52 tahun sebesar 11,63. Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa responden mayoritas masih berada pada kelompok usia muda. Keseluruhan umur responden berpontensi pada kemajuan perusahaan.

4.2.1.1.3. Pendidikan

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan Pendidikan Umur Frekwensi Persentase STMSMK 20 46,51 SMA 10 23,25 D1 5 11.63 D3 6 13,95 S1 2 4,65 Total 43 100 Sumber : Data Primer Penelitian Januari 2014 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa kebanyakan responden adalah lulusan STMSMK yaitu sebanyak 20 orang atau sekitar 46,511, disusul pada urutan kedua yaitu responden yang dengan lulusan SMA yaitu sebanyak 10 orang atau sekitar 23,25, pada posisi ketiga adalah responden dengan lulusan D3 yaitu sebanyak 6 orang atau 13,95, pada posisi keempat adalah responden dengan lulusan D1 yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 11,63, dan pada posisi terakhir yaitu adanya lulusan S1 dengan jumlah responden 2 orang atau sekitar 4,65. Respoden kebanyak adalah lulusan STMSMK yang banyak digunakan pada karyawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara hal ini disebabkan karena para karyawan yang lulusan STMSMK lebih memiliki tingkat pengalaman praktek yang lebih banyak dalam bidang listrik.

4.2.1.1.4. Masa Kerja

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan Masa Kerja Umur Frekwensi Persentase 5 tahun 30 69.77 5 – 10 tahun 13 30,23 10 tahun Total 43 100 Sumber : Data Primer Penelitian Januari 2014 Tabel 4.4 adalah jumlah dan persentase responden dilihat dari masa kerja atau lama bekerja. Dari Tabel 4.4 tersebut terlihat bahwa kebanyakan responden memiliki masa kerja 5 tahun yaitu sebanyak 30 orang atau sekitar 69,77 , disusul dengan karyawan yang memiliki masa kerja 5 – 10 tahun sebanyak 13orang atau sekitar 30,23 ,, sedangkan untuk karyawan yang memiliki masa kerja 10 tahun tidak ada sama sekali. Dalam hal ini bahwa yang mendominasi dalam pekerjaan sebagai karyawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara adalah karyawan-karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun. 4.2.1.2. Analisa Deskriptif Variabel 4.2.1.2.1. Variabel Prestasi Kerja Dedefinisikan sebagai motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, system kompensasi, desain pekerjaan. Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Prestasi Kerja N o Tanggapan STS TS KS S SS f f f f f 1 Perusahaan selalu memberikan motivasi terhadap para karyawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara 5 11.6 16 37.2 20 46.5 2 4.7 2 Karyawan merasakan kepuasan kerjadengan adanya berbagai tantangan pekerjaan 2 4.7 17 39.5 22 51.2 2 4.7 3 Tingkat Penekanan Pekerjaan yang dilakukan oleh pimpinan sangat baik 5 11.6 20 46.5 18 41.9 0 4 Perusahaan selalu memberikan berbagai kompetensi dalam peningkatan prestasi karyawan khususnya pada outsiurcing 2 4.7 12 27.9 25 58.1 4 9.3 5 Perusahaan selalu memberikan tantang pekerjaan yang menarik 9 20.9 15 34.9 19 44.2 0 Sambungan : Tabel 4.5. Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Prestasi Kerja N o Tanggapan STS TS KS S SS f f F f f 6 Perushaana memiliki tingkat kompensasi yang kompetitif . 5 11.6 17 39.5 21 48.8 0 7 Perusahaan memiliki manajemen yang baik adalah manajemenyang memikirkan bagaimana tentang lingkungan kerja yang baik danmenyenangkan 5 11.6 14 32.6 19 44.2 5 11.6 8 Perusahaan selalu memberikan inovasi – inovasi terhadap desain pekerjaan terhadap para karyawan 6 14.0 16 37.2 21 48.8 0 9 Perusahaan selalu memberikan system kompensasi yang baik 4 9.3 19 44.2 20 46.5 0 10 Perusahaan selalu memberikan pekerjaan 5 11.6 15 34.9 23 53.5 0 yang sesuai kemampuan karyawan Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data diolah Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa : 1. Pernyataan pertama, responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang atau sekitar 11,6 , responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 16 atau sekitar 37,2, responden yang menjawab setuju sebanyak 20 atau sekitar 46,5, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau sekitar 4,7. Dari hasil pernyataan pertama banyak responden yang menjawab setuju sehingga bahwa perusahaan selalu memberikan motivasi kerja yang baik untuk para karyawannya, dan para karyawan outsourcing selalu mendapatkan prestasi kerja yang baik oleh pihak perusahaan, dengan jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 2. Pada pernyataan kedua, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 atau sekitar 4,7, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 17 atau sekitar 39,5, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 atau sekitar 51,2, dan responden yang menjawab sangat setuju 2 atau sekitar 4,7. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa responden lebih banyak memilih setuju terhadap pernyataan karyawan merasakan kepuasan kerja dengan adanya berbagai tantangan pekerjaan yan menarik yang dilakukan oleh pihak perusahaan, berarti perusahaan selalu memberikan kepuasaan pekerjaan kepada para karyawan outsourcing di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 3. Pada pernyataan ketiga, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau sekitar 11,6, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 20 atau sekitar 46,5 dan respoden yang menjawab setuju sebanyak 18 atau sekitar 41,9. Dalam hal ini bahwa pada pernyataan ketiga responden masih menjawab nertral berarti adanya keraguan kepada karyawan tentang pernyataan ketiga yaitu adanya tingkat penekanan pekerjaan yang ada di perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Tetapi perusahaan masih melakukan penekanan terhadap karyawan tidak melampaui batas, hal ini dapat dilihat dari adanya jawaban responden yang menjawab setuju. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 4. Pada pernyataan keempat, responden menjawab tidak setuju sebanyak 4 atau sekitar 4,7, responden yang menjawab kurang setuju 12 atau sekitar 27,9, responden yang menjawab setuju sebanyak 25 atau sekitar 58,1, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 atau sekitar 9,3. Bila dilihat dari hasil responden, bahwa perusahaan selalu memberikan kompetensi di dalam lingkup perusahaan itu sendiri. Dimana kompetensi ini selalu memberikan dampak yang baik terhadap prestasi kerja para karyawan outsourcing. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 5. Pada pernyataan kelima, responden menjawab tidak setuju sebanyak 9 atau sekitar 20,9, responden yang menjawab kurang setuju 15 atau sekitar 34,9, dan responden yang menjawab setuju sebanyak 19 atau sekitar 44,2. Dari hasil jawaban responden bahwa dapat dilihat perusahaan selalu memberikan tantangan-tantangan menarik kepada karyawan outsourcing, tantangan-tantangan yang selalu memacu semangat kerja para karyawan, dan tantangan yang selalu memberikan prestasi kerja yang baik kepada perusahaan. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 6. Pada pernyataan keenam, responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau sekitar 11,6, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 17 atau sekitar 39,5, dan responden yang menjawab setuju sebanyak 21 atau sekitar 48.8 . Dari hasil jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 21 menandakan bahwa perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memiliki tingkat kompensasi yang kompetitif, untuk menentukan prestasi kerja karyawannya. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 7. Pada pertanyaan ketujuh banyak responden yang menyatakan setuju sekitar 19 atau 44,2 yang menyatakan bahwa PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memiliki manajemen yang baik, dimana manajemennya yang memikirkan tentang lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Posisi kedua pada pernyataan ini ada juga responden yang kurang setuju terhadap permasalahan di bidang manajamen yaitu 14 responden atau sekitar 32,6. Ada juga responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 5 responden atau sekitar 11,6, dan responden yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan ini dengan jumlah responden 5 atau sekitar 11,6. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 8. Pada pernyataan ini responden yang menjawab setuju terhadap hal bahwa perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara selalu memberikan desain pekerjaan kepada para karyawan yaitu sekitar 21 atau sekitar 48,8 . Dan responden yang menjawab kurang setuju terhadap pernyataan ini adalah sekitar 16 respoden atau 37,2. Dan ada juga responden yang menyatakan tidak setuju terhadap adanya desain pekerjaan yang diberikan oleh PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara sekitar 6 responden atau 14,0. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 9. Pada pernyataan kesembilan, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 atau sekitar 9,3, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 19 atau sekitar 44,2, dan responden yang menjawab setuju sebanyak 20 atau sekitar 46,5. Dalam hal ini responden menyatakan positif terhadap system kompensasi yang dibuat oleh PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan outsourcing. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 10. Pada pernyataan terakhir, responden yang menjawab tidak setuju 5 responden atau 11,6, responden yang menjawab kurang setuju 15 responden atau sekitar 34,9, dan responden yang menjawab setuju 23 responden atau sekitar 53,. Pada pernyataan ini responden juga menyatakan positif, bahwasanya perusahaan PT. PLN Persero wilayah Sumatera Utara selalu memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan karyawan outsourcing, sehingga para karyawan selalu semangat dalam mencari prestasi kerja di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden.

4.2.1.2.2. Variabel Upah

Upah merupakan sesuatu sumber penghidupan yang penting bagi setiap orang yang telah mengikatkan dirinya dalam perjanjian kerja, yang berarti tidak ada manusia yang mau mengerahkan tenaga atau jasanya untuk mengerjakan sesuatu secara terus-menerus atau dalam tugas waktu tertentu demi kepentingan orang lain atau pihak lain tanpa memperoleh upah atau imbalan yang memadai. Tabel 4.6 Distribusi Responden terhadap Upah N o Tanggapan STS TS KS S SS F f f f f 1 Perusahaan melakukan pemberian upah yang sesuai dengan jasa yang telah para karyawan berikan 2 4.7 20 46.5 21 48.8 0 2 Perusahaan memberikan upah sesuai dengan lama kerja karyawan outsourcing 1 2.33 10 23.3 24 55.8 8 18.6 3 Perusahaan memberikan upah sesuai dengan UMP 9 20.9 7 16.3 27 62.8 0 4 Upah yang diberikan oleh perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari 1 2.33 14 32.6 20 46.5 8 18.6 5 Perusahaan memberikan upah kepada karyawan outsourcing secara adil sesuai dengan berat ringan terhadap tugas dan tanggung jawab 20 46.5 20 46.5 3 6.98 6 Perusahaan selalu memberikan upah tepat pada waktunya 4 9.3 16 37.2 18 41.9 5 11.6 7 Sistem pembayaran upah di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara mudah dipahami dan mudah dilaksanakan 2 4.7 4 9.3 18 42.9 9 20.9 10 23.3 8 Adanya perbedaan tingkat upah sesuai dengan evaluasi jabatan yang dilakukan secara objektif 7 16.3 16 37.2 18 41.9 2 4.7 9 Perusahaan dapat menaikkan upah sesuai dengan perkembangan harga barang di pasar 9 21.0 15 34.9 17 39.5 2 4.7 10 Perusahaan memberikan tambahan upah terhadap karyawan yang produktif pada hasil kerjanya 2 4.7 5 11.6 15 34.9 18 41.7 3 6.97 Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data diolah Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa : 1. Pada pernyataan pertama, respon yang menyatakan tidak setuju 2 responden atau sekitar 4,7, kurang setuju sekitar 20 atau 46,5,dan responde yang menjawab setuju sekitar 20 responden atau 48,8. Pada pernyataan ini bahwa responde banyak menjawab setuju bila perushaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara selalu memberikan upah yang sesuai kepada karyawan outsourcing dengan jasa-jasa yang telah karyawan lakukan kepada perusahaan. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 2. Pada pernyataan kedua responden yang menjawab tidak setuju 1 orang atau 2,33, responden yang menjawab kurang setuju 10 orang atau 23,3, reponden yang menjawab setuju 24 orang atau 55,8, dan responden yang menjawab sangat setuju 8 orang atau 18,6. Pada pernyataan ini, banyak responden yang menyatakan setuju tentang perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara pemberian upah juga dilihat dari masa kerja karyawan. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 3. Pada pernytaan ketiga tentang bahwasanya PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memberikan upah kepada karyawan outsourcing sesuai dengan UMP Upah Minimum Propinsi banyak menyatakan setuju yang berjumlah 27 responden atau 62,8. Tetapi ada juga responden yang menjawab tidak setuju sekitar 9 atau 20,9 pada pernyataan ini, yang berarti karyawan masih ada yang merasa perusahaan di bawah UMP yang telah ditetapkan. Dan aja juga responden yang menjawab kurang setuju atas pernytaan ini yaitu sekitar 27 atau 62,8. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 4. Pada pernyataan keempat responden yang menjawab setuju lebih banyak sekitar 20 responden atau 46,5, hal ini berarti perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memberikan upah kepada karyawan outsourcing dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-harinya. Ada juga responden yang menjawab kurang setuju yaitu 14 atau 32,6, da nada juga responden yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan ini yaitu 8 responden atau 18,6. Tetapi dalam hal ini masih ada responden yang menyatakan tidak setuju sekitar 1 responden atau 2,33, yang menyatakan bahwa masih ada karyawan yang menyatakan masih merasa kurang dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 5. Pada pernyataan kelima ada hasil yang sama terhadap responden yang menjawab netral dan responden yang menjawab setuju yaitu 20 responden atau 46,5, dalam hal ini berarti ada yang menyatakan setuju bahwa PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memberikan upah sescara adil sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, tetapi walaupun seperti masih ada responden yang merasa ragu- ragu atau menjawab kurang setuju, hal ini dapat dilihat dengan jumlah responden yang sama dengan jumlah responden yang menyatakan setuju yaitu 20 responden atau 46,5. Walaupun demikian masih ada responden yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan ini yaitu 3 responden atau 6,98. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 6. Pada pernyataan keenam tentang perusahaan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memberikan upah tepat pada waktu, yang menjawab tidak setuju yaitu 4 responden atau 9,3, responden yang menjawab kurang setuju 16 responden atau 37,2, responden yang menjawab setuju 18 responden atau 41,9, dan responden yang menjawab sangat setuju 5 responden atau 11,6. Dalam hal ini bahwasanya pernyataan tersebut sangat positif terhadap responden dapat dilihat dari jumlah banyaknya responden yang menjawab setuju dan sangat setuju, yang berarti PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memberikan upah kepada karyawan selalu tepat pada waktunya. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 7. Pada pernyataan ketujuh responpen yang menjawab netral berada pada posisi pertama yaitu 18 responden atau 42,9, diurutan kedua responden yang menjawab sangat setuju yaitu 10 responden atau 23,3, diurutan ketiga respoden yang menjawab setuju yaitu 9 responden atau 20,9, urutan keempat responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 4 responden atau 9,3, dan pada urutan terakhir yaitu responden yang menjawab sangat tidak setuju yaitu 2 atau 4,7. Dalam hal ini karyawan masih ada yang belum mengetahui tentang system pembayaran upah yang dilakukan oleh pihak PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab netral, walaupun masih ada beberapa responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwasanya PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dalam pembayaran upah, system pembayarannya dapat dipahami oleh karyawan. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 8. Pada pernyataan kedelapan tentang pemberian upah sesuai dengan evaluasi jabatan yang dilakukan secara objektif oleh PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara responden yang menjawab setuju berada pada urutan pertama yaitu 18 responden atau 41,9, pada urutan kedua responden yang menjawab kurang setuju yaitu 16 atau 37,2, pada urutan ketiga responden yang menjawab tidak setuju 7 atau16,3, dan pada urutan terakhir adalah responden yang menjawab sangat setuju yaitu 2 atau sekitar 4,7. Dalam hal ini PT. PLN persero Wilayah Sumatera Utara dalam hal pemberian upah untuk evaluasi jabatan masih sangat kurang dapat dilihat dari banyaknya jumlah responden yang menjawab setuju, tetapi masih ada responden yang menjawab netral dan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 9. Pada pernytaan kesembilan responden yang menjawab setuju berada pada posisi pertama yaitu 17 responden atau 39,5 berarti perusahaan menyesuaikan pemberian upah kepada karyawan sesuai dengan perkembangan harga barang di pasar. Pada posisi urutan kedua yaitu respoden yang menjawab kurang setuju yaitu 15 responden atau 34,9, pada urutan ketiga responden yang menjawab tidak setuju yaitu 9 responden atau 21,0 dalam hal ini ada responden yang masih merasa bahwasanya PT. PLN persero Wilayah Sumatera Utara menaikan upah tidak sesuai dengan harga barang di pasar. Tetapi masih ada responden yang menyatakan sangat setuju terhdap pernyataan ini walau hanya 2 responden atau 4,7. Dalam hal ini berarti PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara pada pernyataan ini, masih dinilai positif oleh para karyawannya. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 10. Pada pernyataan kesepuluh tentang PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara memberikan tambahan upah kepada karyawan yang produktif hasil kerjanya responden yang menjawab setuju 18 responden atau 41,7, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 15 responden atau 34,9, responden yang menjawab tidak setuju 5 atau 11,6, responden yang menjawab sangat setuju 3 atau 6,97, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju yaitu 2 orang atau 4,7. Dalam hal ini berarti perusahaan telah melakukan pemberian tambahan upah kepada karyawan produktif terhadap hasil kerjanya. Dengan total jumlah seluruh responden adalah 43 responden. 4.2.1.2.3. Variabel Anggaran Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Tabel 4.7 Distribusi Responden terhadap Anggaran N o Tanggapan STS TS KS S SS f F f f f 1 Anggaran bagi karayawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara tidak terlalu rendah 2 4.7 13 30.2 28 65.1 0 N o Tanggapan STS TS KS S SS f f F F f 2 Anggaran bagi karyawan outsourcing di PT. PLN Persero wilayah Sumatera Utara yang dibuat mencerminkan keadilan 8 18.6 28 65.1 7 16.3 3 Anggaran pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara menjadi tolok ukur terhadap kinerjaperusahaan. 9 20.9 27 62.8 7 16.3 4 Proses penyusunan anggaran di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara sangat efektif. 3 7.0 22 51.2 18 41.9 5 Dengan adanya anggaran yang baik di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dapat mempengaruhi dan memotivasi karyawan- karayawan 3 7.0 8 18.6 19 44.2 13 30.2 6 Anggaran yang ada di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dapat dijadikan alat untuk pengawasan khususnya untuk prestasi kerja karyawan. 6 14.0 3 7.0 10 23.3 13 30.2 11 25.6 7 Laporan anggaran bagi karyawan sangat terbuka dan terealisasi serta akurat dan tepat waktu 4 9.3 5 11.6 15 34.9 19 44.2 8 Anggaran yang baik dapat melihat sebagai alat pengendalian kepada karyawan dan pegawai di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara 3 7.0 6 14.0 18 41.9 16 37.2 9 Anggaran di PT. PLN Persero Wilayah 3 7.0 7 16.3 19 44.2 14 32.6 Sumatera Utara dijadikan alat komunikasi intern antara karyawan dan pimpinan, atau anatara karyawan dan kepala sub bidangbidang Sambungan : Tabel 4.7 Distribusi Responden terhadap Anggaran N o Tanggapan STS TS KS S SS f F f f f 10 Karyawan outsourcing, pegawai, kepala bidang, kepala sub bidang ikut berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan anggaran baik 2 4.7 8 18.6 14 32.6 16 37.2 3 7.0 Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data diolah Berdasarkan tabel 4.7 diberi kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada pertanyaan pertama responden yang menjawab setuju tentang anggaran bagi karyawan outsourcing pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara yang tidak terlalu rendah sekitar 28 atau 65,1, ada juga responden yang menyatakan kurang setuju yang dalam arti bahwasnya anggaran bagi karyawan outsourcing PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara masih sangat rendah, dapat dilihat juga dengan jumlah responden yang menjawab tidak setuju yang berjumlah 2 atau 4,7. Sehingga dapat disimpulkan anggaran bagi karyawan outsourcing telah memadai, tetapi harus di perbaiki dalam proses selanjutnya. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 2. Pada pertnyataan kedua responden memiliki jawaban terbanyak pada pernyataan setuju yaitu 28 atau 65,1 terhadap pernyataan anggaran bagi karyawan outsourcing di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara telah mencerminkan keadilan untuk para karyawan dan perusahaan. Tetapi masih ada juga karyawan menyatakan kurang setuju sebanyak 8 responden atau 18,6 yang berarti masih ada karyawan yang merasakan anggaran tersebut masih kurang mencerminkan keadilan untuk para karyawan. Ada juga karyawan yang menjawab sangat setuju yaitu sekitar 7 responden atau 16,3, bahwasa anggaran tersebut mencerminkan nilai-nilai keadilan. Dalam hal ini disimpulkan bahwa anggaran di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara telah mencerminkan keadilan baik untuk para karyawan, pegawai maupun perusahaan itu sendiri. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 3. Pada pernyataan ketiga responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 9 responden atau 20,9, responden yang menjawab setuju 27 atau 62,8, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau 16,3. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa anggaran di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara sangat menjadi tolak ukur terhadap kinerja perusahaan. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 4. Pada pernyataan keempat, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 3 responden atau 7,0, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 atau 51,2, dan responden yang menjawab sangat setuju yaitu 18 responden atau 41,9. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden sangat positif terhadap pernyataan bahwa proses penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara sangat efektif dibuat oleh perusahaan. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 5. Pada pernyataan kelima, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden atau 7,0, kurang setuju sebanyak 8 responden atau 18,6, responden yang menjawab setuju sebanyak 19 responden atau 44,2, dan responden yang menjawab sangat setuju 13 responden atau 30,2. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa responden banyak yang setuju dengan adanya anggaran yang baik di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera dapat mempengaruhi dan memotivasi para karyawan di perusahaan tersebut. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 6. Pada pernyataan keenam responden yang menjawab sangat tidak setuju 6 responden atau 14,0, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 7,0, responden yang menjawab kurang setuju 10 responden atau 23,3, responden yang menjawab setuju sebanyak 13 orang atau 30,2, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 atau 25,6. Sehingga dapat disimpulkan banyak responden yang sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan anggaran di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara dijadikan alat pengawasan kepada karyawan khususnya dalam hal prestasi kerja karyawan. Tetapi walaupun demikian masih ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut, sehingga PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara masih harus ada pembenahan di dalamnya. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 7. Pada pernyataan ketujuh banyak responden yang menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 19 orang atau 44,2, dan responden yang menjawab setuju sebanyak 15 atau 34,9 bahwasanya laporan anggaran di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera bagi karyawan mereka sangat terbuka, terealisasi, dan laporan tersebut sangat akurat dan tepat pada waktunya. Walaupun demikian masih ada responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 atau 9,3, dan responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 atau 11,6 terhadap pernyataan tersebut, yang mengartikan bahwa laporan tersebut belum sangat terbuka. Sehingga PT. PLN Persero wilayah Sumatera Utara masih harus mengkontrol dalam pemberian laporan anggaran bagi karyawan. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 8. Pernyataan kedelapan responden yang menjawab setuju berada pada posisi pertama yaitu sebanyak 18 responden atau 41,9, diposisi kedua responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 atau 37,2, diposisi ketiga responden yang menjawab kurang setuju 6 orang atau 14,0, dan diposisi terakhir responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 atau 7,0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju jika anggaran di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara adalah dapat digunakan sebgai alat pengenalian kepada karyawan dan pegawai, sehingga dapat melihat dari kinerja perusahaan tersebut. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 9. Pada pernyataan kesembilan responden paling banyak menyatkan setuju yaitu sebanyak 19 orang atau 44,2, di posisi kedua responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang atau 32,6. Dalam hal ini bahwa karyawan di PT. PLN Persero Wikayah Sumatera Utara anggaran bagi karyawan dijadikan sebagai alat komunikan intern mereka baik kepada kepala sub bagian, kepala bagian maupun pimpinan di PT. PLN Persero wilayah Sumatera Utara. Tetapi masih ada responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 7,0, dan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 7 orang atau 16,3 terhadap pernyataan tersebut, dalam hal ini berarti masih ada karyawan yang belum bisa merasakan anggaran sebagai alat komunikasi intern dari karyawan ke kepala sub bagian, kepala bagian maupun ke pimpinan. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden. 10. Pada pernyataan terakhir responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4,7, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang atau 18,6, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 14 orang atau 32,6, responden yang menjawab setuju sebanyak 16 orang atau 37,2, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 7,0. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya pimpinan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara menjadikan karyawan outsourcing, pegawai, kepala bidang, kepala sub bidang ikut berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan anggaran. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali 2005 : 110dapat diketahui bahwa uji t dan uji F dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non – parametrik Kolmogorov – Smirnov K-S.uji K-S dilakukan dalam membuat hipotesis : H : Data residual berdistribusi normal H a : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusannya adalah : Signifikan K- S α maka terima H : Residual normal Signifikan K- S α maka terima H a : Residual tidak normal

a. Pendekatan histogram

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat kurva normal. Kurva normal adalah kurva yang memiliki ciri khusus dimana mean, mode, dan mediannya berada ditempat yang sama. Maka jika terjadi kemencengan pada kurva skewness maka data tidak berdistribusi normal Sumber : Output SPSS Versi 16Januari 2014 Gambar 4.2. Histogram Uji Normlitas Histogram Dependent Variabel : Anggaran Fr e que nc y Regression Standardized Residual Mean = 1.54E-4 Std.Dev = 1.75793445