Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan dan
perkembangan industri
manufaktur saat
ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan
konsumen terhadap produk. Meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk menimbulkan persaingan industri manufaktur di Indonesia semakin ketat. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode ke periode semakin bertambah. Berdasarkan data Bursa
Efek Indonesia sampai 31 Desember 2013, tercatat 141 perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Kemudian dari perusahaan-perusahan tersebut
dibagi menjadi tiga kelompoksektor yang terdiri dari sektor industri dasar dan kimia 58 emiten, sektor industri barang konsumsi 38 emiten, dan sektor aneka
industri 45 emiten. www.idx.co.id
. Industri manufaktur memiliki prospek yang menguntungkan, karena
menghasilkan devisa
yang menjadi
sumber dana
bagi pembangunan
perekonomian di Indonesia. Industri manufaktur diproyeksikan tumbuh mencapai 7,1 pada 2013 meskipun kondisi perekonomian di Amerika Serikat AS dan
Uni Eropa masih diwarnai ketidakpastian. Berbagai faktor negatif di Indonesia seperti kenaikan harga gas, tarif dasar listrik, upah minimum pekerja, infrastruktur
yang belum dapat diandalkan, serta melemahnya nilai tukar, tetap tidak mengganggu pertumbuhan sektor ini. Menurut MS Hidayat, Menteri Perindustrian
kinerja sektor industri manufaktur pada 2013 tumbuh akibat meningkatnya investasi
disektor otomotif,
industri pupuk,
industri kimia
dan semen.
www.kemenperin.go.id Daya tahan sektor manufaktur terutama ditopang sektor
konsumsi yang tumbuh 28 dan kontribusi industri dasar terhadap indeks manufaktur tergolong kecil yakni hanya sebesar 20. Sementara itu, perusahaan
dari aneka industri justru berperan sebagai penekan kinerja indeks karena mencatat penurunan 11 sejak awal tahun.
www.ift.co.id Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa sektor yang
mengalami penurunan yang di akibatkan belum stabilnya perekonomian dalam
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bidang industri manufaktur yaitu aneka industri. Ini dapat dilihat pada pergerakan indeks saham aneka industri pada tahun 2013 berada di posisi -2,37. Berbeda
dengan indeks saham industri dasar yang berada di posisi 12,08 dan indeks saham industri barang konsumsi di posisi 18,76
www.idx.co.id . Sehingga
dalam penelitian ini yang diangkat adalah sektor aneka industri, karena sektor aneka industri mengalami penurunan pergerakan indeks saham lebih besar
dibandingkan sektor industri dasar dan sektor barang konsumsi. Pendanaan menjadi salah satu faktor penting untuk menghadapi persaingan ini. Salah satu
sumber pendanaan yang bisa digunakan yaitu, memasuki pasar modal dengan menerbitkan saham. Saham merupakan surat berharga atas kepemilikan suatu
perusahaan atau disebut pemegang saham dan memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.
Adanya penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan dan tingginya permintaan saham oleh investor mengakibatkan munculnya kesepakatan harga
yaitu harga saham. Harga saham dapat mencerminkan kinerja suatu perushaan baik atau sedang mengalami masalah. Apabila kinerja perusahaan dalam keadaan
baik maka akan telihat pada tingginya pemintaan investor akan saham yang mengakibatkan naiknya harga saham perusahaan. Maupun sebaliknya apabila
kinerja perusahaan sedang mengalami masalah dan keuntungan yang diperoleh menurun maka para investor akan menjual sahamnya yang berakibat pada
menurunnya harga saham.Bagi investor naik atau turunnya harga saham menjadi informasi dimana saatnya untuk membeli dan menjual sahamnya. Ada dua
keuntungan yang diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu dividen dan capital gain.
Dalam sektor aneka industri terdapat lima subsektor yaitu subsektor otomotif dan komponen, subsektor textile dan garmen, subsektor alas kaki,
subsektor kabel, dan subsektor elektronik. Terdapat 45 perusahaan yang menerbitkan sahamnya. Namun pada tahun 2013, 27 perusahaan mengalami
penuruan harga saham yang diakibatkan dari belum stabilnya perekonomian dan berdampak pada perusahaan-perusahaan yang berada pada sektor ini. Adapun
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
rata-rata penurunan harga saham 27 perusahaan sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Harga Saham Sektor Aneka Industri di BEI
Periode 2009-2013
dalam rupiah
No Nama Perusahaan
Periode 2009
2010 2011
2012 2013
1
Astra Internasional Tbk
34.700 54.500
74.000 7.600
6.800 2
Astra Otoparts Tbk
5.750 13.950
3.400 3.700
3.650 3
Gajah Tunggal Tbk
425 2.300
3.000 2.225
1.680 4
Indo Kordsa Tbk
1.450 2.150
2.400 3.000
2.250 5
Indomobil Sukses Internasional Tbk
860 7.600
12.800 5.300
4.900 6
Indospring Tbk
1.250 10.500
3.500 4.200
2.675 7
Multi Prima Sejahtera Tbk
1.100 3.125
2.200 7.650
5.000 8
Multistrada Arah Sarana Tbk
205 330
500 450
390 9
Nipress Tbk
1.450 3.975
4.000 4.100
325 10
Prima Alloy Steel Tbk
119 93
132 255
185 11
Apac Citra Centertex Tbk
52 68
225 375
305 12
Asia Pacific Fibers Tbk
131 240
450 193
80 13
Eratex Djaja Tbk
85 59
200 325
280 14
Indo-Rama Synthetics Tbk
470 1.700
1.980 1.420
1.000 15
Nusantara Inti Corpora Tbk
123 139
300 345
250 16
Pan Brother Tbk
135 1.600
440 470
420 17
Panasia Indo Resource Tbk
235 250
190 950
415 18
Polychem Indonesia Tbk
134 215
580 365
220 19
Ricky Putra Globalindo Tbk
195 181
184 174
173 20
Sunson Textile Manufacture Tbk
250 225
180 134
79 21
Tifico Fiber Indonesia Tbk
310 510
500 620
500 22
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
900 900
900 900
700 23
Sepatu Bata Tbk
36.000 67.600
55.000 60.000
1.060 24
KMI Wire and Cable Tbk
56 80
104 187
142 25
Sumi Indo Kabel Tbk
1.620 1.200
750 1.530
920
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
26
Voksel Elektric Tbk
410 450
820 1.030
740 27
Sat Nusapersada Tbk
450 80
85 100
82
Rata-Rata 3.291,30
6.454,33 6.243,33
3.985,11 1.304,48
Sumber: www.idx.co.id
data diolah Dari Tabel 1.1 rata-rata perusahaan sektor aneka industri mengalami
penurunan harga saham selama tiga tahun. Pada tahun 2009 rata-rata harga saham perusahaan sekator aneka industri adalah Rp 3.291. Kemudian naik ditahun 2010
menjadi Rp 6.454. Kenaikan harga itu tidak bertahan lama, pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi Rp 6.243. Penurunan kembali terjadi di tahun
2012 menjadi Rp 3.985, dan di tahun 2013 merupakan harga rata-rata saham paling rendah selama periode 2009-2013 yaitu, Rp 1.304. Menurunnya harga
saham dapat memperlihatkan turunya kinerja perusahaan sektor aneka industri, ini mengakibatkan investor melakukan evaluasi kembali untuk menginvestasikan
dananya di perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan menjadi tolak ukur para investor untuk melakukan
investasi. Suad Husnan 2005: 54, “sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, perlu dirumuskan terlebih dahulu kebijakan investasi, menganlisis
laporan keuangan, dan mengevaluasi kinerja perusahaan”. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dapat
diukur dengan banyak indikator, salah satunya analisis laporan keuangan. Analisis kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal dan
profitabilitas. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan yang pada akhirnya akan memengaruhi nilai perusahaan. Menurut
Bambang Riyanto 2010: 282, “Struktur modal adalah pertimbangan atau perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri
”. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan berdampak luas terutama
apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, maka beban tetap yang harus ditanggung perusahaan akan semakin besar pula.
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Struktur modal dalam penelitian ini dianalisis menggunakan rasio Debt to Equity Ratio DER. DER merupakan rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam mengelola struktur modal dengan membandingkan total utang dan total modal. Beberapa perusahaan dalam sektor aneka industri melakukan
banyak pinjaman untuk menunjang kegiatan operasionalnya yang memang membutuhkan banyak dana. Hal ini berdampak pada nilai DER yang semakin
tinggi karena perusahaan mengguankan lebih banyak dalam operasionalnya. Adapun data nilai Debt to Equity Ratio DER perusahaan sektor aneka industri
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Debt to Equity Ratio DER Sektor Aneka Industri di BEI
Periode 2009-2013
dalam
No Nama Perusahaan
Periode 2009
2010 2011
2012 2013
1
Astra Internasional Tbk
81,7 110
102 103
102 2
Astra Otoparts Tbk
39 38
47 62
32 3
Gajah Tunggal Tbk
232 194
161 135
152 4
Indo Kordsa Tbk
23 26
38 36
46 5
Indomobil Sukses Internasional Tbk
1016 499
154 208
229 6
Indospring Tbk
275 239
80 46
27 7
Multi Prima Sejahtera Tbk
49 41
33 28
25 8
Multistrada Arah Sarana Tbk
74 87
168 68
66 9
Nipress Tbk
148 128
169 145
206 10
Prima Alloy Steel Tbk
436 233
245 106
108 11
Apac Citra Centertex Tbk
756,1 270,6
279,8 -306
-262,6 12
Asia Pacific Fibers Tbk
-158 -150
-150 -151
-146 13
Eratex Djaja Tbk
-162 -156
-276 400
326 14
Indo-Rama Synthetics Tbk
114 97
128 132
139 15
Nusantara Inti Corpora Tbk
58 56
27 58
85 16
Pan Brother Tbk
523 431
121 143
136 17
Panasia Indo Resource Tbk
99 85
79 114
180 18
Polychem Indonesia Tbk
241 201
104 87
72
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
19
Ricky Putra Globalindo Tbk
84 82
83 130
181 20
Sunson Textile Manufacture Tbk
180 170
182 184
173 21
Tifico Fiber Indonesia Tbk
-121,4 111
32 27
21 22
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
-147 -145
-148 -153
-156 23
Sepatu Bata Tbk
38 46
46 48
61 24
KMI Wire and Cable Tbk
114 105
51 37
70 25
Sumi Indo Kabel Tbk
14 22
22 34
23 26
Voksel Elektric Tbk
230 192
217 182
250 27
Sat Nusapersada Tbk
93 76
64 72
62
Rata-Rata 160,29
114,39 76,25
73,15 81,76
Sumber: www.idx.co.id
data diolah Dari Tabel 1.2 rata-rata nilai DER perusahaan sektor aneka industri pada
tahun 2012 menjadi yang terendah yaitu 73,15 Dan tahun 2009 menjadi yang nilai tertinggi yaitu 160,29. Namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan
nilai kembali menjadi 81,76 Dari data diatas terlihat nilai DER perusahaan sektor
aneka industri
mengalami peningkatan
pemakaian total
hutang dibandingkan total modal.
DER merupakan kemampuan perusahaan untuk menjamin utang dengan modal yang dimiliki. Semakin rendah rasio DER maka akan semakin baik dan
nilai perusahaan akan semakin tinggi, begitupun sebaliknya semakin tinggi rasio DER nilai perusahaan semakin rendah karena kinerja perusahaan dalam
membiayai kegiatan oprasionalnya lebih banyak menggunakan utang atau pinjaman. Menurut Bringham dan Houston 2006:17, semakin tinggi resiko dari
penggunaan lebih banyak utang akan cenderung menurunkan harga saham. Semakin tinggi rasio ini berarti kemampuan perusahaan dalam menjamin utang
tidak dapat ditutupi oleh modal yang membuat resiko perusahaan tinggi, ini diakibatkan dari tingginya bunga yang dikeluarkan. Mengakibatkan pula para
investor menjual sahamnya yang berdampka pada penurunan harga saham. Struktur modal yang optimal yaitu perusahaan tidak boleh memiliki jumlah
hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri atau dengan kata lain debt
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
ratio tidak boleh lebih dari 50 sehingga hutang tidak lebih besar dari modal
sendiri.
Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah profitabilitas. Meningkatnya
profitabilitas suatu
perusahaan, menggambarkan
perusahaan melaksanakan kegiatan industrinya dengan baik. Profitabilitas bagi para investor
sebagai tolak ukur untuk berinvestasi. Menurut Gitman 2009 rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan
hasil pengembalian dari penjualan investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan.
Dapat dilihat profitabilitas perusahaan menjadi suatu acuan bagi investor untuk menanamkan modalnya dan dapat melihat gambaran perusahaan dari rasio
tersebut. Dalam
penelitian ini
indikator yang
digunakan untuk
mengukur profitabilitas adalah ROA. Return on asset adalah perbandingan antara laba
sebelum pajak dengan total aktiva, atau dapat dikatakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset. Semakin besar nilai ROA semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya bila nilai ROA kecil
maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan akan kecil dan posisi perusahaan akan kurang baik. Menurut Suad Husnan 2006 Return On Assets
menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian jika rasio profitabilitas yang
diperoleh perusahaan meningkat, maka kepercayaan investor pada perusahaan akan meningkat dengan menyertakan modalnya untuk diinvestasikan pada
perusahaan yang berdampak pada naiknya harga saham. Terdapat beberapa perusahaan dalam sektor aneka industri mengalami
kerugian. Kerugian yang dialami perusahaan sektor aneka industri terjadi karena adanya penurunan pendapatan yang disebabkan merosotnya permintaan global
dan melemahnya nilai tukar rupiah. Hal ini berdampak pada nilai ROA yang menurun dilihat pada periode tahun pengamatan. Berikut tabel Return on asset
pada sektor aneka industri periode 2009-2013:
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.3 Return on Asset ROA Sektor Aneka Industri di BEI Periode 2009-2013
dalam
No Nama Perusahaan
Periode 2009
2010 2011
2012 2013
1
Astra Internasional Tbk
14 15,07
13,37 12,48
10,42 2
Astra Otoparts Tbk
17,44 21,94
15,82 12,79
8,39 3
Gajah Tunggal Tbk
10,2 8,01
5,92 8,8
1,41 4
Indo Kordsa Tbk
5,61 9,7
4,28 9,81
1,44 5
Indomobil Sukses Internasional Tbk
3,03 6,58
7,52 5,11
3,17 6
Indospring Tbk
9,46 9,23
10,57 8,05
5,73 7
Multi Prima Sejahtera Tbk
7,4 9,36
7,19 9,64
5,47 8
Multistrada Arah Sarana Tbk
6,89 5,8
3,01 0,05
0,2 9
Nipress Tbk
1,17 3,75
3,99 4,1
4,38 10
Prima Alloy Steel Tbk
-8,61 0,07
0,28 2,7
0,88 11
Apac Citra Centertex Tbk
-1,27 -12,39
-6,52 -7
-0,49 12
Asia Pacific Fibers Tbk
25,88 8,4
-1,48 -7,96
-4,76 13
Eratex Djaja Tbk
-24,84 -41,87
49,23 1,43
0,22 14
Indo-Rama Synthetics Tbk
2.08 4,57
6,55 0,14
0,17 15
Nusantara Inti Corpora Tbk
0,75 0,52
0,77 0,09
0,1 16
Pan Brother Tbk
4,08 4,02
4,76 4,51
4,47 17
Panasia Indo Resource Tbk
0,05 0,12
1,71 0,23
-5,67 18
Polychem Indonesia Tbk
1,45 0,98
5,41 1,4
2,28 19
Ricky Putra Globalindo Tbk
0,62 1,77
1,9 2,02
-2,75 20
Sunson Textile Manufacture Tbk
3,55 1,14
-2,86 -1,74
0,45 21
Tifico Fiber Indonesia Tbk
-9,29 5,45
7,68 2,11
-1,83 22
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
13 14,33
2,66 2,62
-9,01 23
Sepatu Bata Tbk
12,71 12,6
11 12
9,14 24
KMI Wire and Cable Tbk
4,22 8,13
5,88 10,78
3,93 25
Sumi Indo Kabel Tbk
5,11 0,77
2,92 4,99
2,28 26
Voksel Elektric Tbk
4,33 0,91
7,03 8,66
1,53
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
27
Sat Nusapersada Tbk
-4,04 -1,53
-0,98 1,06
1,05
Rata-Rata 3,89
3,62 6,21
4,03 1,58
SUMBER: www.idx.co.id
data diolah Dari Tabel 1.3 terlihat nilai ROA pada sektor aneka industri terjadi
fluktuasi. Ditahun 2011 nilai ROA pada sektor aneka industri yang tertinggi yaitu 6,21. Namun ditahun berikutnya mengalami penurunan yang pada akhirnya
2013 menjadi nilai ROA yang terendah yaitu 1,58. Hal itu menunjukan kemampuan perusahaan-perusahaan sektor aneka industri dalam mengahasilkan
laba atas aktiva rendah ROA merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
berasal dari produktivitas asset. Menurut David dan Kurniawan 2010, 282 “hubungan antara harga saham dengan Return On Assets ROA adalah postif
artinya, semakin besar hasil yang diperoleh dari aset, maka semakin besar harga dari saham.” Semakina baik kemampuan perusahaan dalam pengelolaan asset,
akan meningkatkan laba perusahaan. Dengan meningkatnya laba perusahaan akan meningkatakan
dividen yang
diberikan pada
investor dengan
harapan meningkatkan kemakmuran. Dengan meningkatnya kemakmuran maka investor
atau calon investor semakin tertarik untuk membeli saham perusahaan, semakin banyak investor yang tertarik maka harga saham meningkat karena permintaan
terhadap saham perusahaan meningkat. Jika struktur modal dan profitabilitas terjadi penurunan presentase maka
akan mengakibatkan penarikan modal oleh para investor yang hasilnya berdampak pada harga saham di pasar modal menjadi turun. Apabila dibiarkan penurunan
tersebut akan terus terjadi, maka semakin banyak para investor yang meninggalkan perusahaan alas kaki. Untuk itu perlu adanya perbaikan kondisi
keuangan perusahaan agar meminimalisir penurunan tersebut dan kinerja manajemen perusahaan yang baik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti
terkait struktur modal dan profitabilitas pada harga saham dengan judul
”PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHAPA HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ”
Yulianti Solihah, 2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.2 Identifikasi Masalah