Validitas Validitas dan Reliabilitas

35 tentang data dan profil perusahaan secara umum. Menurut Hadi 1993, metode dokumentasi adalah laporan tetulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan dikerjakan dengan sengaja untuk menyimpan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Alasan digunakannya metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya yang digunakan kerena data yang diinginkan sudah tercantum dalam data perusahaan.

E. Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang penting dan sangat berperan dalam menentukan kualitas suatu alat ukur, sedangkan kualitas alat ukur tersebut sangat menentukan kualitas suatu penelitian. Agar daat-data yang didapatkan benar-benar mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti, maka suatu alat ukur sebelum digunakan harus diketahui validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 1992. Suryabrata, 1991 mengatakan, bahwa suatu alat ukur dinyatakan valid apabila alat ukur tersebut mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Prinsip validitas ini menurut Hadi 1993 ada dua, yaitu ketelitian dan kejituan. Suatu alat dikatakan teliti bila alat tersebut dapat menunjukkan status atau keadaan gejala dan dapat menunjukkan bagi siapa alat tersebut dimaksudkan, 36 sedangkan suatu alat dikatakan jitu bila alat tersebut dapat menunjukkan dengan tepat gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur. Dalam penelitian ini validitas alat ukur dicari dengan menggunakan kriteria dalam dengan cara menguji korelasi antara skor aitem dengan skor total. Adapun teknik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson yang rumusnya adalah:         −         − − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ N y y N x x N y x xy r xy 2 2 2 2 Keterangan: xy r : koefisien korelasi product moment ∑ x : jumlah skor tiap-tiap aitem ∑ y : jumlah skor total aitem ∑ xy : jumlah hasil kali antara skor tiap aitem dengan skor total N : jumlah subjek Untuk menghindari terjadinya kelebihan bobot dalam perhitungan maka perlu dikoreksi dengan menggunakan rumusan Part Whole dari Guilford Ancok, 1989. Rumusnya adalah: x y xy x y x y xy bt SD SD r SD SD SD SD r r 2 2 2 − + = Keterangan: xy r : koefisien korelasi sebelum dikoreksi bt r : koefisien korelasi setelah dikoreksi x SD : standart deviasi skor aitem y SD : standart deviasi skor total 37

2. Reliabilitas