Informan Nara Sumber Sampel

Delilah Nurzaidah, 2015 PERMISIVISME MASYARAKAT TERHADAP PRAKTEK PROSTITUSI Studi Kasus pada Masyarakat jalan Stasiun Barat RW 02 Kecamatan Andir Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu suatu fenomena sosial. Banyak makna yang terkandung di dalam suatu fenomena sosial yang tidak bisa dipahami hanya dengan menghitung data secara statistik. Oleh karena itu peneliti harus terlibat langsung dalam mendengarkan apa yang diucapkan dan dilakukan oleh subjekinforman penelitian secara intensif. Dengan demikian, peneliti akan dapat menemukan makna-makna dibalik sikap permisif masyarakat terhadap keberadaan praktik prostitusi di Stasiun barat RW 02 Kecamatan Andir. Yang kemudian peneliti analisis sesuai dengan langkah- langkah yang telah ditentukan, kemudian digambarkan berupa uraian deskriptif sesuai dengan kenyataan di lapangan secara merinci.

3.2. Informan, Sampel, dan Lokasi

3.2.1. Informan Nara Sumber

Amirin 2009, mengemukakan bahwa informan penelitian adalah “seseorang yang memiliki informasi mengenai objek yang sedang diteliti, dan dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut”. Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis informan, yaitu informan kunci dan informan pendukung. Pihak yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini yaitu masyarakat Stasiun barat RW 02 Kecamatan Andir Kota Bandung, yang diambil berdasarkan batas lokasi jalan Stasiun barat RW 02 Kecamatan Andir. Informan ini, selain sebagai nara sumber, juga sebagai subjek penelitian. Masyarakat jalan Stasiun barat RW 02 Kecamatan Andir tersebut cenderung tampak permisif dengan adanya praktik prostitusi di depan tempat tinggalnya. Kemudian pihak yang menjadi informan pendukung dalam penelitian ini yaitu pelaku prostitusi, masyarakat temporer dan tokoh masyarakat yang dianggap berpengaruh di lingkungannya. Informan pendukung ini adalah pihak yang sehari-harinya berinteraksi dengan subjek penelitian. Peneliti menetapkan mereka sebagai informan pendukung dengan alasan, peneliti ingin mengetahui pandangan-pandangan informan pendukung untuk memperoleh informasi lebih dalam yang peneliti butuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Delilah Nurzaidah, 2015 PERMISIVISME MASYARAKAT TERHADAP PRAKTEK PROSTITUSI Studi Kasus pada Masyarakat jalan Stasiun Barat RW 02 Kecamatan Andir Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimal. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling adalah teknik pengambilan data dengan pertimbangan- pertimb angan tertentu dari peneliti. “pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan…” Sugiyono, 2014, hlm. 300. Dengan menggunakan teknik purposive sampling akan membatasi peneliti dalam memilih sample penelitian. Artinya, subjek penelitian relatif sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono 2013, hlm. 53-54 bahwa: Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu itu misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyeksituasi sosial yang diteliti. Hal ini sepaham dengan yang dikemukakan oleh Lincoln Guba 1985, hlm. 200 bahwa: ...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan yang dikenali dari rancangan sampel yang muncul, pemilihan sampel secara berurutan, penyesuaian berkelanjutan dari sampel dan pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Adapun teknik pengambilan subjek dengan teknik snowball sampling dilakukan karena informasi tidak cukup dari satu sumber saja, nantinya informan akan menunjuk sumber-sumber lain yang dapat memberikan informasi begitu pun seterusnya hingga informasi berada pada titik jenuh. Sesuai yang dijelaskan oleh Sugiyono 2013, hlm. 54 yang menyatakan bahwa: Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit lama-lama menjadi besar. hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. Banyaknya subjek dalam penelitian ini ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan subjek dianggap memadai apabila telah sampai pada titik jenuh yaitu data atau informasi yang diperoleh memiliki kesamaan Delilah Nurzaidah, 2015 PERMISIVISME MASYARAKAT TERHADAP PRAKTEK PROSTITUSI Studi Kasus pada Masyarakat jalan Stasiun Barat RW 02 Kecamatan Andir Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu setelah dilakukan penelitian terhadap beberapa informan yang berbeda. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution 1996, hlm. 32-33 bahwa , “untuk memperoleh informasi sampai dicapai taraf “redundancy” ketentuan atau kejenuhan artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang dianggap berarti. ” Berdasakan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang diberikan. Maka peneliti menetapkan 5 orang dari setiap perwakilan keluarga, 3 orang dari tokoh masyarakat yang termasuk dalam masyarakat Stasiun barat RW 02 Kecamatan Andir sebagai inforoman kunci. Dua orang dari masyarakat berjualan di sekitar jalan Stasiun barat RW 02 Kecamatan Andir, dua orang pengguna jalan, ditetapkan sebagai informan pendukung.

3.2.3. Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN MANAJEMEN KECEMASAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW 02 TLOGOMAS

0 8 27

PENGARUH INTENSITAS MENONTON FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN TERHADAP SIKAP MASYARAKAT TENTANG HAK­-HAK PEREMPUAN (Studi pada Masyarakat RW 04 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kota Malang)

0 5 3

DAMPAK PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU (KIK) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi di Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan)

0 5 3

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus Persepsi Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Oro-Oro Ombo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Terhadap Kualitas Pelayanan KesehatanTahun 2010)

0 24 30

PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG REALITY SHOW 86 DI NET. TV (Studi Resepsi Pada Warga RW 02 di Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang)

3 21 22

KORELASI ANTARA PENGGUNAAN BAHASA MADURA DI POJOK MEDHUROAN JTV DENGAN MINAT MENONTON (Studi pada Masyarakat Madura di RT 06 RW 02 Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedung kandang Malang)

0 9 2

HUBUNGAN MERTUA DAN MENANTU YANG TINGGAL DALAM SATU RUMAH (Studi Kasus pada Mertua Perempuan dan Menantu Perempuan yang Tinggal dalam Satu Rumah Penelitian pada 3 Keluarga di Desa Ketapang RT 02 RW 02 Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi )

5 38 76

Peranan Majlis Ta'lim al-Furqon terhadap perilaku remaja di wilayah RW 02 Kelurahan Jelambar Baru Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

1 6 46

Hubungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Praktik Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada Masyarakat di RW 022 kelurahan Pamulang Barat

2 15 129

ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT PESANTREN TERHADAP BANK SYARIAH (Studi pada Masyarakat Pesantren di Kota Pekanbaru)

0 0 18