Peranan Majlis Ta'lim al-Furqon terhadap perilaku remaja di wilayah RW 02 Kelurahan Jelambar Baru Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

(1)

Peranan Majlis Ta’lim Al Furqon Terhadap Perilaku Remaja Di

Wilayah RW. 02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan

Jakarta Barat

Di susun 0leh

RAUDHATUL MUNAWAROH

1060110001151

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

ABSTRAK

Peranan Majlis Ta’lim Al furqon Terhadap Perilaku Remaja di wilayah RW 02 Kel.Jelambar Baru Kec.Grogol Petamburan. Skripsi Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Kajian tentang Peranan Majlis Ta’lim Al Furqon Terhadap Perilaku Remaja bertujuan untuk memeperoleh data yang outentik dan ingin mengetahui sejauhmana peranan majlis talim terhadap perilaku remaja di wilayah RW.02 jelambar baru dan dapat mengembangkan pola pendidikan Agama yang sesuai dengan syariat islam dan dapat mengubah perilaku para remaja kepada perilakun yang lebih baik yang diadasarkan pada sayariat Islam.

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah dapat memeberikan kontribusi ilmiah dalam pendidikan masyarakat seperti pada majlis talim, khususnya mengenai pola pendidikan agama dan faktor-faktor yang dapat mendukung pada perubahan perilaku para remaja.

Metode yang digunakan adalan metode deskriftif analisis yakni yang menggambarkan tentang peranan majlis talim Al furqon terhadap perilaku remaja di wilayah RW. 02 Kel. Jelambar baru Kec. Grogol petamburan jakarta barat.

Dari hasil penelitian diperoleh gamabaran secara jelas peranan majlis talim Al furqon terhadap perilaku remaja di wilayah RW.02.sangat penting untuk mnegetahui perubahan perilaku para remaja.


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan. Dia maha kuasa yang senantiasa menghapus kegelapan dan cahayanya yang senantiasa memberikan petunjuk, memberikan kesabaran serta hikmah yang amat berharga, berkat ridha dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan berbagai kesulitan dan telah melibatkan banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang ikut berpartisipasi dalam memberikan bimbingan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyadah, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

3. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Hj.Sofiah M.S M.A sebagai dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

5. Para dosen yang telah mendidik dan memeberikan ilmunya kepada penulis

6. Bapak ketua RW.02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan, tokoh masyarakat, dan para ustadz yang dengan ikhlas membantu penulis memberikan informasi dan data-data yang di perlukan dalam penulisan skripsi ini

7. Abah, Umi, Kakak, dan Adik tercinta yang telah memeberikan dukungan baik secara materi maupun non materi, serta mencurahkan kasih sayang dan doa restu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Univerasitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Teman-teman seperjuangan di universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta yang selalu bersama dalam suka maupun duka dan semua pihak yangikut memeberikan dorongan kepada penulis sampai selesainya penulisan skripsi ini


(4)

Semoga apa yang telah diberikan mendapat balasan pahala dan ridha dari Allah SWT.Amin ya robal alamin.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan leh karena itu kepada para pembaca, mohon kiranya tegur sapa dan petunjuk dan bimbingan sebgai bahan pertimbangan untuk penyempurnaan berikutnya .

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakara,………..………... 2010

Penulis

Raudhatul Munawaroh


(5)

PERANAN MAJLIS TA’LIM AL FURQON TERHADAP PERILAKU REMAJA DI WILAYAH RW 02 KEL. JELAMBAR BARU KEC.GROGOL

PETAMBURAN

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan memeperoleh gelar sarjana Strata Satu ( SI )

Oleh

RAUDHATUL MUNAWAROH Nim. 106011000151

Dibawah bimbingan Pembimbing

Hj. SOFIAH MS.MA Nip. 19491123 198902 2 001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(6)

Surat Keterangan

Yang bertanda tangan dibawah ini pimpinan majlis ta’lim Al Furqan menerangkang bahwa :

Nama : Raudhatul Munawaroh Tempat/Tgl lahir : Ciomas, 27 Februari 1988

Nim : 106011000151

Status : mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama tersebut benar, telah mealakukan penelitian berupa observasi, wawancara dan penyebaran angket di wilayah RW.02 kel. Jelambar baru kec. Grogol Petamburan. Juga majlis ta’lim yang kami pimpin dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul “Peranan Majlis Ta’lim al Furqon Terhadap Perilaku Remaja di wilayah RW.02 kel. Jelambar Baru kec. Grogol Petamburan”.

Demikian surat ini keterangan ini, kami buat dengan sebenarnya untuk dapat di pergunakan sebagaimana metinya.

Jakarta, 13 Juli 2010 Ketua Majlis Ta’lim Al Furqon


(7)

RUKUN TETANGGA 005

KELURAHAN JELAMBAR BARU GROGOL PETAMBURAN

JAKARTA BARAT

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini ketua Rukun Warga 02 kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan. menerangkang bahwa :

Nama : Raudhatul Munawaroh

Tempat/Tgl lahir : Ciomas, 27 Februari 1988

Nim : 106011000151

Status : Mahasiswa UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta

Nama tersebut benar, telah melakukan penelitian berupa observasi, wawancara dan penyebaran angket kepada para remaja diwilayah RW.02 kel. Jelambar baru kec. Grogol petambura. Juga majlis ta’lim yang kami pimpin dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul “Peranan Majlis Ta’lim al Furqon Terhadap Perilaku Remaja di wilayah RW.02 kel. Jelambar Baru kec. Grogol Petamburan”.

Demikian surat ini keterangan ini, kami buat dengan sebenarnya untuk dapat di pergunakan sebagaimana metinya

Jakarta, 11 Oktober 2010 Ketua RT.005


(8)

ANGKET PENELITIAN

DIWILAYAH RW.02 KEL. JELAMBAR BARU KEC. GROGOLPETAMBURAN

KOTAMADYA JAKARTA BARAT

Petunjuk cara pengisisan

1. Bacalah pernyataan dibawah ini

2. Isislah biodata anda dan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar

3. Isilah angket ini dengan jujur Identitas responden

Nama :……….. Tempat / tgl lahir :……… Alamat :………

Daftar pertanyaan

1. Bagaimana menurut anda system pengajaran agama dimasyarakat di wilayah RW.02 yang diterima oleh remaja

a. Keluarga sendiri c. Pondok pesantren b. Guru mengaji d. Madrasah

2. Bagaimana pendapat anda dukungan dalam upaya keberhasilan anak a. Penyediaan dana c. Motivasi

b. Tauladan yang baik d. Nasehat

3. Bagaimana pendapat anda usaha dan upaya penaggulangan kenakalan remaja dirumah tangga

a. Shalat berjamaah c. Pembinaan akhlak b. Pengajian al qur’an d. Doa-Doa tertentu


(9)

4. Menurut anda usaha apakah untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antara ayah ibu dan anak

a. Kumpul bersama-sama di waktu tertentu b. Member kasih saying secara wajar

c. Memberi pengawasan secara waja d. Tidak di perhatikan

5. Meningkatkan ketakwaan kepada allah, melalui shalat berjamaah a. Sangat setuju c. Kurang stuju

b. Setuju d. Tidak setuju

6. Bagaimana pendapat anda mengurangi kenakalan remaja melalui suri tauladan yang baik

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Ragu-Ragu

7. Apakah bentuk penaggulangan kenakalan remaja yang baik menurut anda a. Guru hendaknya memiliki ilmu keguruan

b. Guru agama yang ahli dan wibawa c. Memberi bimbingan dan penyuluhan

d. Ekonomi guru hendaknya mencukupi kehidupan keluarga

8. Apakah yang memndukung para tokoh masayarakat dalam pembinaan pendidikan agama

a. Sangat mendukung c. Kurang mendukung b. Cukup mendukung d. Tidak mendukung

9. Bagaimana pendapat anda pengawasan orang tua terhadap anak remaja a. Sangat sulit

b. Cukup sulit c. Tidak sulit d. Cukup mudah

10.Apakah budaya asing yang negatif dapat memepengaruhi para remaja a. Sangat memepengruhi c. kurang mempengaruhi

b. Cukup mempengaruhi d. tidak mempengaruhi c. Kurang mempengaruhi


(10)

11.Bagaimana keadaan ekonomi orang tua di wilayah RW 02 a. Sangat mencukupi

b. Mencukupi

c. Kurang mencukupi d. Tidak mencukupi

12.Bagaimana tingkat kepadatan di wilayah RW 02 a. Sangat padat

b. Padat c. Cukup padat d. Tidak padat

13.Penididkan orang tua di wilayah RW 02. a. SD/MI

b. STLTP/MTS c. SLTA/ALIYAH

d. PERGURUAN TINGGI

14.Bagaimana keadaan belajar remaja dalam pendidikan agama a. Malas

b. Semangat

c. Kadang rajin kadang malas d. Sangat rajin

15.Apakah orang tua memeberikan motivasi dalam pendidikan agama a. Sering sekali

b. Sering c. Kurang d. Tidak pernah

16.Bagaimana semangat remaja dalam memepelajari agama a. Sangat Semangat

b. Semangat

c. Kurang semangat d. Tidak semangat


(11)

17.Apaka orang tua setuju remaja memebentuk kelompok belajar a. Setuju sekali

b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

18.Apakah remaja memeiliki motovasi dalam dirinya sendiri a. Sangat semangat

b. Semangat

c. Kurang semangat d. Tidak semangat


(12)

RUKUN WARGA 02

KELURAHAN JELAMBAR BARU GROGOL PETAMBURAN

JAKARTA BARAT

Surat Keterangan

Yang bertanda tangan dibawah ini ketua Rukun Warga 02 kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan. menerangkang bahwa :

Nama : Raudhatul Munawaroh

Tempat/Tgl lahir : Ciomas, 27 februari 1988

Nim : 106011000151

Status : Mahasiswa UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta

Nama tersebut benar, telah mealakukan penelitian berupa observasi, wawancara dan penyebaran angket kepada para remaja diwilayah RW.02 kel. Jelambar baru kec. Grogol petambura. Juga majlis ta’lim yang kami pimpin dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul “peranan majlis ta’lim al furqon terhadap prilaku remajadiwilayah RW.02 kel. Jelambar baru kec. Grogol petamburan”.

Demikian surat ini keterangan ini, kami buat dengan sebenarnya untuk dapat di pergunakan sebagaimana metinya.

Jakarta,11 Oktober 2010 Ketua RW. 02


(13)

Berita Wawancara

Hari/Tanggal : Senin,5 Juni 2010 Temapat yang di kunjungi : Wilayah RW 02

Yang diwawancarai : Ketua RW 02 Jelambar Baru Alamat : RW 02 Kel.Jelambar Baru

Kec Grogol Petamburan

1. Berapa lama bapak menjabat sebagai ketua RW ? Jawab: 1992-2010

2. Ada berapa jumlah RT yang bapak pimpin? Jawab: 12 Rukun Tetangga (RT)

3. Bagaimana wilayah rw 02 jika dilihat dari letak geografis serta bangun fisik yang ada ?

Jawab : Perbatasan Utara berbatasan dengan Jalan Raya Tubagus Angke, sebelah Barat kali hitam latumenten, dari sebelah Selatan berbatasan dengan Borobudur (Grogol Permai),di sebelah Timur berbatasan dengan Jelambar Jaya 3, 80% Bangunan Permanen.

4. Bagaimana keadaan ekonomi penduduk wilayah RW 02 dari segi pekerjaan?

Jawab: Pegawai Negri 20 orang, Karyawan 200 orang , Buruh 100 orang, Pedagang 100, Pemilik Pabrik 60 orang

5. Ada berapa jumlah sarana Ibadah umat Islam dan non muslim ? Jawab: 2 Masjid ( Al Huda dan Nurul Iman ), 2 Gereja,1 Klenteng

Jakarta, 13 Juli 2010 Ketua RW 02


(14)

Hari/Tanggal : Senin, 15 Juni 2010 Temapat yang di kunjungi : Wilayah RW. 02

Yang diwawancarai : Ketua Majlis Ta’lim Al-Furqon Alamat : RW 02 Kel.Jelambar Baru

Kec Grogol Petamburan

1. Bagaimana minat remaja terhadap pendidikan agama?

Jawab : Cukup baik namun, ada sebagian remaja kurang terhadap pendidikan agama, mereka lebih cendrung pada berkumpul bersama teman-teman mereka.

2. Sarana apa sajakah yang tersedia dalam pembinaan pendidikan agama? Jawab : Sarana tersedia adalah perpustakan yang di sediakan oleh majlis talim,dimana perspustakaan tersebut menyediakan alquran terjemaah, alquran dan Iqra buku cerita tentang islam, dan buku-buku yang lainnya untuk menambah pengetahuan

3. Bagaimana dukungan orang tua terhadap anak remaja dalam pembinaan pendidikan agama?

Jawab : Orang tua di wilyah ini sangant mendukung dalam pembinaan agama terhadap pendidikan agama dengan berbagai cara

4. Adakah penagaruhnya terhadap perilaku remaja di RW.?

Jawab : Hingga saat ini pengaruh majlis talim terhadap perilaku remaja cukup berpengaruh, hingga saat ini para remaja berperilku secara santun, bsesuai dengan syariat, walaupun ada sebagian tidak berubah dalam berperilaku kepada yang lebig baik


(15)

5. Langkah apa yang dilakuakan dalam pembinaan pendidikan agama? Jawab :

Langkah-langkah yang di lakukan dalam pendidikan agama terhadap anak- anak remaja adalah dapat dilaksanakan melalui pola pendidikan agama sebagai berikut:

1. Menanamkan Jiwa Kepemimpinanan Islam dengan dasar Aqidah yang kuat dan ketaqwaan kepada Allah S.W.T dengan adanya jiwa kepemimpinan yang kuat dan didasari Aqidah dan keimanan yang kuat kepada Allah S.W.T maka pembaharu Islam ditengah masyarakat globalisasi ini akan menghasilkan dampak yang positif.

2. Membentuk Akhlakul Karimah yang baik menurut ajaran Islam. Dengan membentuk akhlakul karimah yang baik dan benar menrut ajaran Islam akan menjadikan seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari mengajarkan amal saleh yang menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangananya,dan dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembentukan akhlakul karimah bagi seorang remaja harus dibina melalui keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah, agar para remaja terbiasa dengan berprilaku atau berakhlak yang baik sesuai dengan yang diajarkan oleh Islam.

3. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu duniawi dan syahwat. Pengendalian diri terhadap duniawi agar tidak berlebihan-lebihan dalam kehidupan dunia yang bersifat sementara yang akhirnya kita akan kemabalikepada Allah S.W.T, lebih mengingat kehidupan di akhirat nanti. dan syahwat terhadap berbuat maksiat kepada lawan jenis terutama para remaja Islam yang sekarang ini mereka terlibat dalam pergaulan bebas yang di pengaruhi oleh budaya barat sehingga syahwat dapat dikendalikan dengan dasar iman dengan pemahaman ajaran Islam yang benar.


(16)

4. Membina ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Ketenangan dan kebahagiaan hidup akan di dapat oleh semua orang jika kita selalau mengingat dan beribadah kepada Allah SWT baik ibadah secara zahiriah maupun batiniah yang semua itu akan membawa ketenangan di setiap hati nurani manusia karena usaha pendekatanya kepada Allah S.W.T. Dengan adanya ketenangan dan kebahagian hidup seseorang yang selalau mengingat Allah maka setiap orang akan selalu mensyukuri atas nikmat yang telah Allah SWT berikan dan tidak saling mengganggu antara yang satu dengan yang lain.

5. Secara pedagogis, pendidikan itu harus dimulai sejak bayi (dalam kandungan), dengan jalan membiasakan ibu yang sedang hamil dengan meningkatkan intensitas membaca mempelajari Al-Qur’an dan melaksanakan shalat, khususnya shalat malam sehingga suasana hati ibu hamil menjadi tenang dan tawakal kepada Allah SWT. Suasana hati yang tenang dan tawakal serta penuh harapan terhadap anak bayi yang akan dilahirkan ibu yang hamil sangat mempengaruhi banyinya di kemudian hari.

Jakarta, 13 Juli 2010 Ketua Majlis Talim Al Furqan


(17)

(18)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL ...vii

BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah ...3

C. Pembatasan Masalah ...4

D. Perumusan Masalah ...4

E. Sistematika Penulisan ...4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Majlis Ta’lim ...6

B. Sejarah Majlis Ta’lim...7

C. Tujuan Majlis Ta’lim ...9

D. Fungsi Majlis Ta’lim...9

E. Pengertian, dan Tujuan Pendidikan Agama ...9

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...9

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...10

3. Dasar Pendidikan Agama Islam ...11

F. Materi Pendidikan Agama ...13

G. Perilaku Remaja ...14


(19)

1. Pengertian Perilaku ...14

2. Pengertian Remaja ...15

3. Perilaku Remaja ...18

4. Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja ...20

5. Masalah Remaja ...21

6. Tanggung Jawab Orang Tua ...23

7. Pembinaan Akhlak ...25

8. Upaya Penggulangan Remaja ...27

BAB IIII METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ...32

B. Tujuan Penelitian ...32

C. Pendekatan penelitian ...33

D. Populasi dan Sampel ...33

E. Tekhnik Pengumpulan Data...34

F. Teknik Analisis Data...34

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Keadan Wilayah RW 02 ...36

B. Sejarah Majlis Ta’lim Al Furqon ...37

C. Visi dan Misi Majlis Ta’lim Al Furqon ...39

D. Sepak Terjang Majlis Ta’lim Al Furqon...39

E. Pengaruh dan Sasaran Majlis Ta’lim Al Furqon...40

F. Pola Pendidikan yang Dilakukan di Majlis Ta’lim Al Furqon ...40

G. Deskrisi Data ...42


(20)

vi

H. Analisis Data ...43 I. Interpretasi Data ...48 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ...58 B. SARAN ...59 DAFTAR PUSTAKA ...60 LAMPIRAN


(21)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi objektif wilayah RW.02 Jelambar Baru kec. Grogol Petamburan 1. Keadaan RW.02 kel. Jelambar Baru Grogol Petamburan

Berdasarkan data dan informasi dari ketua RW. 02 dapat di utarakan sebagai berikut: RW. 02 kel. Jelambar baru dalah salah satu Rukun warga jelambar baru yang berbentuk persegi. RW 02 berbatasan sebelah Utara dengan jalan raya Tubagus Angk, dari sebelah selatan berbatasan dengan Borobudur (Gorogol permai), sebelah barat berbatsan dengan kali hitam (Latu Menten), dan sebelah Timur berbatasan dengan Jelambar Jaya 3.

2. Kehidupan Ekonomi di Wilayah RW 02 kel. Jelambar Baru

Wilayah RW,02 Jelambar baru banyak menerima pengaruh perkotaan seperti pesatnya pembangunan, sehingga masyarakat RW. 02 untuk lebih jelas keadaan ekonomi masyarakat RW.02 jelambar baru dapat dilihat sebagi berikut

No Mata Pencaharian Jumlah Keterangan

1 Pegawai Negri 20 -

2 ABRI - -

3 Karyawan 200 -

4 Buruh 100 -

5 Purnawirawan - -

6 Pedagang 100 -


(22)

37

7 Pemilik pabrik 60 -

8 Pensiunan 20 -

9 Penjahit 3 -

jumlah 503 -

B. Sejarah Majlis Ta’lim Al Furqon

Majlis Ta’lim Alfurqon adalah lembaga pendidikan non formal Islam yang terletak di jalan Jelambar Baru di wilayah RW.02 Grogol Petamburan. Majlis ta’lim Al furqon didirikan pada tahu 1981 yang di bentuk oleh ibu-ibu yang di pimpin H.Turmudzi dan ibu Hj Su’iah Turmudzi, majlis talim ini dibentuk karena semakin banyaknya para jamaah yang berdatangan tidak hanya ibu-ibu tetapi juga, remaja, dan anak-anak untuk belajar ilmu agama kerumah, sehingga di berikan lahan khusus untuk menampung jamaah yang mau belajar agama,hingga saat majlis ta’lim al furqon masih tetapkatif aktif hingga saat ini.

Majalis ta’lim tersebut memiliki struktur kepengurusan mulai dari periode 1986-2006 sebagai berikut

Kepengurusan periode 1986-1988

Penasehat umum H. Turmudzi

Ketua umum Hj. Su’iah

Ketua Syidah

Wakil ketua Arfiah Majid

Bendahara Empi rafiah

Sekertaris I Gondo


(23)

38

Kepengurusan priode 1988-2002

Penasehat umum H. Turmudzi

Ketua umum Hj. Su’iah

Ketua Syidah

Wakil ketua Ruqoyah

Bendahara Parjo

Sekertaris I Susi

Sekertaris II Bondo

Kepengurusan priode 2002-2006

Penasehat umum H. Turmudzi

Ketua umum Hj. Su’iah

Ketua Sucidah

Wakil ketua Watini

Bendahara Parjo

Sekertaris I Irawati

Sekertaris II Tasri

Setelah H. Turmudzi meninggal selaku penasehat majlis ta’lim al furqon maka kepnegurusan pda priode 2006 hengga sekarang adalah

Kepengurusan priode 2006-2010

Penasehat umum H. Alimi S.Pd

Ketua umum Hj. Su’iah

Ketua Humaeroh SPd.I

Wakil ketua Tarsi

Bendahara Irawati

Sekertaris I Sopini


(24)

39

Itulah kepengurusan majlis ta’lim Al furqon dari priode kepride berikutnya hingga sekarang ini. Kegiatan yang dilakukan di majlis ta’lim al furqon yaitu dalam satu minggu adalah tiga kali petemuan yaitu pada hari selasa, kamis dan sabtu pada jam 19.00-20.30 materi yang diajarkan yaitu al,qura’an, Fiqih, Akidah Akhlak, Tauhid, Dakwah ,Yasin dan Tahlil, serta kesenian Islam (Qosidah).

C. Visi Majlis dan Misi Talim Al Furqon 1. Visi majlis ta’lim al Furqon

Membangun aqidah umat yang mantap untuk selalu mejadi yang terdepat dalam kualitas pendidikan agama Islam dimasyarakat serta meningkatkan hubungan silaturahmi dengan seluruh msayarakat terutama para remaja yang berdasakan ajaran islam

2. Misi majlis ta’lim Al furqon

Merubah sistematika kehidupan masyarakat yang sesuai dengan syariat islam dan kebudayaan Islam. Agar para remaja lebih cendrung kepada perubahan baik segi perilaku yang didasarkan kepada syariat Islam serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan (IMTAQ).

D. Sepak terjang

Dari tahun 1981 sampai dengan sekarang majlis ta’lim al furqon tetap eksis dalam pengajaran da’wah islam dan al qur’an dengan menggali ilmu al quran dan aqidah islam sebagai awal dari kehidupan manusia.

Kendala yang yang dihadapi dari tahun ketahun adalah perilaku remaja yang selalu berubah-ubah karena perubahan jaman yang semakin lama semakin modern, dimana anak-anak lebih menyukai apa yang tersedia dijaman sekarang ini terutama pada tekhnoligi computer dimana dalam penerapannya tidak sesuai dengan yang semestinya. Seperti warnet-warnet yang tersedia bukan untuk mencari informasi yang baik melainkan lebih kepada permainan (game online).

Namun dengan demikian majlis ta’lim al furqon mampu mengatasi hal tersebut dengan memberikan pengarahan-pengarahan kepada remaja tidak hanya


(25)

40

pada pengajaran agama tetapi juga pada tekhnologi, sehingga para remaja disamping mendalami ilmu agama juga terampil akan tekhnologi.

E. Pengaruh dan Sasaran Majlis Ta’lim

Majlis ta’lim merupakan lembaga pendidikan non formal dalam Islam namun memeiliki kedudukan yang strategis dan sangat penting, karena berda langsung di tengah-tengah masyarakat yang dapat di terima oleh semua kalangan baik nanak-anak, remaja maupun orang dewasa, tidak terkecuali majlis talim al furqon majlis ta’lim ini merupakan majlis ta’lim yang berada yang berada di wilayah RW.02 Jelambar Baru.

Masyarakat merupakan salah satu dati tiga lingkungan pendidikan yang terdiri dari rumah, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut haruslah memiliki perhatian yang sama dan utama. Apabila dari salah satu lingkungan tersebut tidak mendapatkan perhatian atau diabaikan dari salah satunya maka bukan berakibat negatif bagi lingkungan tersebut tetapi dapat menggoyahkan atau meniadakan hasil pembinaan lingkungan lain. Majlis ta’lim, rumah, sekolah, dan lingkungan merupakan mata rantai yang saling berkaitan.

Adapun sasaran majlis ta’lim Al Furqon adalah salah satu dari mata rantai tersebut adalah masyarkat umum, khususnya para kaum remaja, terhadap pembinaan perilaku remaja yang lebih baik yang didasarkan pada agama. Berhasilnya pendidikan agama dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan suatu penunjang bagi keberhasilan pendidikan agama di lingkungan rumah dan sekolah.dengan demikian sangat jelas betapa pentingnya keberadaan majlis talimdalam pendidikan agama atau dakwa Islamiyah.

F. Pola Pendidikan Anak Yang Dilakukan Di Majlis Ta’lim Al Furqon

Langkah-langkah yang di lakukan dalam pendidikan agamaterhadap anak- anak

remaja adalah dapat dilaksanakan melalui pola pendidikan agama sebagai berikut:

1. Menanamkan Jiwa Kepemimpinanan Islam dengan dasar Aqidah yang kuat dan

ketaqwaan kepada Allah S.W.T dengan adanya jiwa kepemimpinan yang kuat dan didasari Aqidah dan keimanan yang kuat kepada Allah S.W.T maka pembaharu


(26)

41

Islam ditengah masyarakat globalisasi ini akan menghasilkan dampak yang positif.

2. Membentuk Akhlakul Karimah yang baik menurut ajaran Islam. Dengan

membentuk akhlakul karimah yang baik dan benar menrut ajaran Islam akan menjadikan seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari mengajarkan amal saleh yang menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangananya,dan dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembentukan akhlakul karimah bagi seorang remaja harus dibina melalui keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah, agar para remaja terbiasa dengan berprilaku atau berakhlak yang baik sesuai dengan yang diajarkan oleh Islam.

3. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu duniawi dan syahwat. Pengendalian diri

terhadap duniawi agar tidak berlebihan-lebihan dalam kehidupan dunia yang bersifat sementara yang akhirnya kita akan kemabalikepada Allah S.W.T, lebih mengingat kehidupan di akhirat nanti. dan syahwat terhadap berbuat maksiat kepada lawan jenis terutama para remaja Islam yang sekarang ini mereka terlibat dalam pergaulan bebas yang di pengaruhi oleh budaya barat sehingga syahwat dapat dikendalikan dengan dasar iman dengan pemahaman ajaran Islam yang benar.

4. Membina ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Ketenangan dan kebahagiaan hidup akan di dapat oleh semua orang jika kita selalau mengingat dan beribadah kepada Allah SWT baik ibadah secara zahiriah maupun batiniah yang semua itu akan membawa ketenangan di setiap hati nurani manusia karena usaha pendekatanya kepada Allah S.W.T. Dengan adanya ketenangan dan kebahagian hidup seseorang yang selalau mengingat Allah maka setiap orang akan selalu mensyukuri atas nikmat yang telah Allah SWT berikan dan tidak saling mengganggu antara yang satu dengan yang lain.1

5. Secara pedagogis, pendidikan itu harus dimulai sejak bayi (dalam kandungan),

dengan jalan membiasakan ibu yang sedang hamil dengan meningkatkan intensitas membaca mempelajari Al-Qur’an dan melaksanakan shalat, khususnya shalat malam sehingga suasana hati ibu hamil menjadi tenang dan tawakal kepada Allah SWT. Suasana hati yang tenang dan tawakal serta penuh harapan terhadap

1 Ha sil Wa w a nc a ra, Ke tua Ma jlis Ta ’ lim a l Furq a n, RW02 Je la m b a r Ba ru15 juni 2010


(27)

42

anak bayi yang akan dilahirkan ibu yang hamil sangat mempengaruhi banyinya di kemudian hari.2

G. Deskripsi data

Dari hasil penelitian penulis mendapatkan gambaran melalui angket penelitian, yang atara lain mayoritas pendidikan yang didapatkan anak remaja untuk mengetahui sejauh mana pendidikan orang tua yang didapatkan oleh anak remaja melalui lembaga pendidikan awal bagi remaja diwilayah RW.02

Table I

Mayoritas pendidikan yang di peroleh anak remaja

No Alternati Jawaban Frekuensi (F) Persentase

Keluarga sendiri 20 33.333

Majlis Ta’lim / Guru Ngaji 22 36.667

Pondik pesantren 8 13.333

Madrasah Ibtidaiyah 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat kita lihat bahwa mendidik anak remaja yang dilaksanakan di Wilayah RW 02 Kelurahan Jelambar 33.333 % memperoleh pendidikan dari oleh keluarga sendiri,36.667 % majlis ta’lim, 13.333% pondok pesantren dan 13.667 % diserahkan kepada madrasah ibtidaiyah.

Dengan demikian lebih dari setengahnya pembinaan pendidikan agama Islam diserahkan kemajlis ta’lim atau guru ngaji karena orang tua mereka mengatakan tidak mempunyai waktu . Dari sistem pembinaan pendidikan agama Islam dengan melalui dukungan orang tua untuk lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut

2 Ab d ul Q a d ir Dja e la ni, Ke lua rg a Sa kina h, (Sura b a ya : PT Bina Ilm u,1995), ha l.242-243


(28)

43

Table 2

Dukungan Orang Tua terhadap Pembinaan Pendidikan No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Penyediaan dana 30 50

2 Tauladan yang baik 20 33.333

3 Motivasi dan nasehat yang baik 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas responden menyatakan bahwa dukungan orang tua dalam rangka upaya keberhasilan anak melalui penyediaan dana 50 %, tauladan yang baik 33.333 %, dan nasehat yang baik 16.667 % dengan demikian sebagian besar keberhasilan mendidik anak melalui penyediaan dana yang cukup

H. Analisis Data

Dalam analisis data penulis melihat sampai sejauh mana upaya dan usaha-usaha penanggulangan kenakalan remaja di wilayah tersebut.

Menanggulangi kenakalan remaja tidak bisa dilakukan oleh tenaga ahli melainkan perlu kerjasama semua pihak antara lain keluarga, sekolah, majlis ta’lim, masyarakat dan pemerintah sebagai usaha tersebut dapat dilakukan sebagai berikut

1. Usaha yang dilakukan di rumah tangga

Usaha menanggulangi kenakalan melalui rumah tangga keluarga dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Penanggulangan kenakalan remaja di lingkungan rumah tangga No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Shalat Berjamah 15 25

2 Penagjian Alquran 30 50

3 Pendidikan akidah akhlak 5 8.333


(29)

44

Jumlah 60 100

Tabel di atas responden menyatakan bahwa usaha penaggulangan kenakalan remaja dirumah tangga melalui shalat berjamaah 25%, pengajian 50%, pendidikan aqidah akhlak 8.333%, doa-doa tertentu 16.667% dengan demikian penaggulangan kenakalan remaja melalui pengajian atau majlis talim al Furqan karena dengan mempelajari Al-Quran berarti mereka mudah mempelajari isi kandungannya, yang apabila di amalkan akan merubah perilaku yang negatif serta mengurangi kenakalan remaja.

Dari sisi lain usaha-usaha penaggulangan kenakalan di rumah tangga dapat dilakukan dengan menciptakan kehidupan yang harmonis antara ayah dan ibu dan anak-anak dapat dilihat melalui tabel berikut

Tabel 4

Penanggulangan kenakalan remaja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Kumpul bersama

diwaktu tertentu

25 41.667

2 Memberi kasih Sayang secara wajar

5 8.333

3 Memberi pengwasan

secara wajar

30 50

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel di atas respon menyatakan bahwa menaggulangi kenakalan remaja dengan menciptakan kehidupan yang harmonis antara ayah, ibu, dan anak berkumpul bersama pada waktu tetentu 41,667%, memberi kasih sayang secara wajar 8.333%, dan memberi pengawasan secara wajar 50%.

Dengan demikian lebih dari setengahnya menanggulangi kenakalan remaja dengan cara menciptakan kehidupan yang harmonis antara ayah, ibu, dan anak memberi pengawasan secara wajar.


(30)

45

Tabel 5

Kebiasaan shalat berjamaah di rumah

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat setuju 15 25

2 Setuju 30 50

3 Kurang setuju 15 25

Jumlah 60 100

Tabel tersebut ressponden menyatakan bahwa menaggulangi kenakalan remaja melalui kebiasaan shalat berjamah di rumah 25% sangat setuju, 50% setuju dan 25% kurang setuju. Dengan demikian sebagian besar menyatakan setuju bahwa penaggulangan kenakalan remaja dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah melalui shalat berjamaah di rumah.

2. Usaha yang dilakukan di sekolah Tabel 6

Suri tauladan yang baik

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat setuju 30 50

2 Setuju 30 50

3 Kurang setuju - -

Jumlah 60 100

Jumlah tersebut menunjukan,bahwa cara menanggulangi kenakalan remaja di sekolah melalui suri tauladan guru yang baik responden menyatakan sangat setuju 50%,dan 50% setuju dan tidak setuju tidak ada yang menjawab. Dengan demikian pemberian suritauladan guru yang baik haruslah diterapkan di sekolah.

Adapun dari sisi lain penaggulangan kenakalan remaja dapat di lihat dari tabel berikut


(31)

46

Tabel 7

Upaya untuk menunjang keberadaan guru sebagai penanggulangan kenakalan remaja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Guru hendaknya memiliki

izajah keguruan

20 33.333

2 Guru Agama yang Ahli dan Berwibawa

10 16.667

3 Memberi Bimbingan Dan Penyuluhan

15 25

4 Ekonomi Guru Hendaknya Mencukupi

15 25

Jumlah 60 100

Tabel tersebut di atas menunjukan bahwa cara penanggulangan kenakalan remaja melalui keberadaan guru di sekolah responden menyatakan 33.333% guru hendaknya memiliki izajah keguruan, 16.667% hendaknya guru agama yang ahli dan berwibawa, 25% hendaknya guru dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan dan 25% keadaan ekonomi guru dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.

3. Usaha yang dilakukan di mayarakat

Masyarakat adalah tempat pendidikan ketiga stelah pendidikan keluarga dan sekolah, ketiganya mempunyai kesamaan dalam mengrahkan putra-putrinya untuk mencapai suatu tujuan yang baik terutama kenakalan remaja yang berimplikasi terhadap perubahan perilaku remaja di Wilayah RW.02 kel. jelambar baru, majlis ta’lim telah menyediakan macam-macam bacaan dapat dilihat pada tabel beriku:


(32)

47

Tabel 8

Frekuensi kegiatan pembinaan masyarakat Wilayah RW.02 Jelambar

No Nama Kegiatan Frekuensi Keterangan

1 Pengajian Di Masjid dan Mushala

3 kali Seminggu

2 Pengajian Di Rumah Ba’da Magrib

5 kali Seminggu

3 Penggalakan Shalat Berjamaah Di Masjid Dan Mushala

5 kali Seminggu

4 Penyelenggaraan Majlis Ta’lim Remaja

2 kali Sebulan

5 Pembinaan Karang

Taruna

Tabel 9

Peralatan Kegiatan Keagamaaan Di Majlis Ta’lim Al Furqan

No Macam-macam peralatan bacaan

Jumlah Keterangan

1 Al Quran Terjemahan 7 Perpustakaan Majlis Ta’lim Al Furqon

2 Juz ama dan iqro 10 Perpustakaan

Majlis Talim Al Furqon

3 Al qu’ran 20 Perpustakaan


(33)

48

Alfurqan 4 Buku-Buku Cerita Tentang

Islam

15 Perpustakaan Majlis Talim Al Furqon

5 Buku Agama 20 Perpustakaan

Majlis Ta’lim Al Furqon

Jumlah 72

Sumber : Hasil wawancara dengan ketua majlis ta’lim Al furqon

Tabel di atas menunjukan bahwa penaggulangan kenakalan remaja dan upaya majlis ta’lim Al-Furqon melalui peralatan kegiatan bacaan keagamaan yang berupa Al-Qur’an termahan 7 buah, Juzama dan Iqro 10 buah, Al-Qur’an 20 buah, buku-buku cerita tentang islam 15 buah, dan buku agama 20 dengan demikian jumlah seluruhnya 72 buah yang semuanya ini merupakan alternatif (Pilihan/usaha lain yang gunakan) untuk menggulangi kenakalan remaja sekaligus dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja.

Dengan adanya peralatan keagamaan yang tedaftar dalam tabel diatas dapat mengurangi kenkalan remaja untuk memepelajari al-quran dan terjemah, iqro dan juz ama serta para remaja dapat membaca buku cerita buku-buku agama tentang keislaman sehingga para remaja dapat memahami apa yang mereka baca dengan cara tersebut dapat mengurangi kenakalan remaja.

I. Interpretasi Data

Dalam pelaksanaaan pendidikan agma islam bagi anak-anak remaja terdapat pendukung atau penunjang dan factor penghambat. Dua faktor itulah penulis temukan di lapangan di samping penjelasan dari tokoh masyarakat, agama, dan tokoh pemuda yang disampaikan kepada penulis.

a. Faktor Penunjang

Faktor penunjang pembinaan Agama di Wilayah RW02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat antara lain:


(34)

49

Lembaga pendidikan di RW. 02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan terdapat beberapa tempat sarana pendidikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 10

Tempat dan Sarana Pendidikan No Jenis atau Tempat Pendidikan Jumlah

1 Majlis ta’lim 2

2 Masjid 2

3 Mushala -

Jumlah 4

Tabel tersebut menunjukkan bahwa faktor penunjang untuk pembinaan pendidikan remaja terdiri dari 2 majlis talim, dan dua masjid, empat tempat atau lembaga pendidikan tersebut adalah faktor penunjang yang sangat dominan untuk mengatasi kenakalan remaja karena lembaga tersebut sangat berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan agama, yang merupakan pedoman hidup di dunia ini yang ada tujuannya menetak remaja Muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia. Adapun faktor penunjang yang lain adalah:

Tabel 11

Peran Tokoh Masyarakat

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mendukung 15 25

2 Cukup mendukung 30 50

3 Kurang mendukung 15 25

4 Tidak mendukung - -

Jumlah 60 100

Tabel di atas menunjukan bahwa tokoh masyarakat 25% sangat mendukung, 50% cukup mendukung, 25% dan yang kurang mendukung dan yang tidak mendukung tidak ada . Dengan demikian mayoritas responden menyatakan bahwa peran tokoh masayarakat cukup mendukung dalam mengatasi kerawanan


(35)

50

remaja misalnya Pengajian, Pembangunan temapat tempat Ibadah dan Majlis Ta’lim.

Dari tabel ini dapat dijelaskan bahwa sangatlah jelas paran tokoh masyarakat untuk menunjang dalam mengatasi kerawanan yang dapat menimbulkan kenakalan remaja mendukung adangnya pengajian remaja yang dilakukan oleh majlis ta’lim alfurqan, tokoh masyarakat mendukungan atas pembangunan temapat ibadah bukan hanya untuk beribadah tetapi kegiatan yang positif seperti kegiatan remja masjid, santunan pengajian bulanan.

b. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat pembinaan agama dalam rangka penaggulangan kenakalan remaja dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 12

Pengawasan Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat sulit 33 55

2 Cukup sulit 14 23.333

3 Sulit 10 16.667

4 Tidak sulit 3 5

Jumlah 60 100

Gambaran tabel tersebut memperlihatkan bahwa pengawasan orang tua remaja sangat sulit ini dinyatakan oleh 55% responden, cukup sulit 23.333%, sulit 16.667% dan tidak sulit 5%. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa pengawasan anak remaja sangat sulit karena remaja zaman sekarang khususnya di wilayah RW 02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan lebih senang bermain diluar rumah sehingga orang tua sulit untuk mengawasinya. Adapun faktor penghambat lainnya dapat dilihat sebagai berikut


(36)

51

Tabel 13

Pertemuan Anak Dengan Orang Tua

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat sulit 15 25

2 Cukup sulit 30 50

3 Tidak sulit 15 25

Jumlah 60 100

Tabel tersebut menunjukan bahwa pertemuan antara anak dengan orang tua sangat sulit hal ini terlihat dari yang di ungkapkan responden sebanyak 25%, cukup sulit 50% dan tidak sulit 25%. Dengan demikian bahwa pertemuan antara anak dengan orang tua dinyatakan cukup sulit oleh sebagian besar responden. Karena orang tua sibuk dengan pekerjaan demi untuk menghidupi keluarganya

Karena sulitnya pertemuan antara orang tua dengan anak maka tugas sebagai pendidik dalam rumah tangga tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya, hal ini berdampak sebagai penghambat penaggulangan kenakalan remaja. Adapaun sis lain adalah pengaruh budaya asing yang negatif seperti berpakaian,tingkah laku dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 14

Pengaruh Budaya Asing

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mempengaruhi 20 33.333

2 Cukup mempengaruhi 30 50

3 Kurang mempengaruhi 10 16.667

4 Tidak mempengaruhi - -


(37)

52

Tabel di atas memperlihatkan, bahwa budaya asing yang negatif sangat mempengaruhi 33.333% cukup mempengaruhi 50% kurang mempengaruhi 16.667% dan tidak mempengaruhi tidak ada.

Dengan demikian sebagian besar masyarakat mengatakan bahwa budaya asing cukup mempengaruhi terhadap para remaja, baik budaya yang dipentaskan melalui layar telvisi (TV) maupun prilaku para turis asing yang negatif baik dari segi berpakaian ataupun tingkah laku yang di suguhkan secara langsung tidak hanya itu saja melalui musik ( lagu- lagu) yang didengarkan baik dari radio ataupun melalui konser-konser yang berasal dari budaya asing lebih digemari oleh para remaja dibanding musik (lagu-lagu) yang berasal dari budaya Timur yang juga akan menghambat pembinaan pendidikan agama dalam rangka penanggulangan kenkalan remaja

Tabel 15 Ekonomi Orang Tua

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mencukupi 15 25

2 Mencukupi 25 41.667

3 Kurang mencukupi 10 16.667

4 Tidak mencukupi 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa ekonomi orang tua pada taraf sangat cukup 25%, mencukupi 41.667% kurang mencukupi sebanyak 16.667% dan tidak mencukupi 16.667%. Dengan demikian lebih dari setengahnya responden menyatakan cukup hal ini dapat mempengaruhi penghambatatan pembinaan remaja.


(38)

53

Tabel 16 Tingkat Kepadatan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat padat 30 50

2 Padat 15 25

3 Cukup padat 15 25

4 Tidak padat - -

Jumlah 60 100

Tabel di atas menunjukan bahwa tingkat kepadatan responden menyatakan sangat padat 50%, padat 25%, cukup padat 25% dan menyatakan tidak padat tidak ada, dengan demikian sebagian besar responden menyatakan penduduk masyarakat RW 02 sangat padat hal ini dapat mnjadi penghambat penaggulangan kenakalan remaja

Tabel 17

Pendidikan Orang Tua

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase

1 MI/SD 15 25

2 MTS/SLTP 25 41.667

3 Aliyah/SLTA 10 16.667

4 Perguruan tinggi 10 16.66

Jumlah 20 100

Tabel tersebut menunjukan bahwa pendidikan orang tua responden 25% tamatan MI/SD, 41.667% MTS/SMP, tamatan 16.667% SLTA/SMA, dan 16.667% tamatan Perguruan Tinggi.

Dengan demikian lebih dari setengahnya pendidikan orang tua masarakat Rw 02 Jelambar Baru adalah sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama. Kalau dilihat dari responden tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kurang pedulinya orang tua terhadap peningkatan pembinaan pendidikan agama terhadap para remaja, karena pengaruh latar belakang pendidikan orang tua yang kurang


(39)

54

menunjang. Dan para lebih mengandalkan para guru baik di sekolah maupun di masyarakat terhadap pembinaan pendidikan agama, kebanyakan para orang tua karna pengaruh latar pendidikan yang kurang menunjang hanya memikirkan kesibukan mereka dalam memenuhi kebutuhan.

Mendorong para remaja untuk mencari pekerjaan, tanpa dilandasi pembinaan pendidikan agama yang kurang, sehingga banyak para remaja mengambil pekerjaan tanpa memilah-milah, itupun menjadi faktor penghambat penaggulangan kenakalan remaja.

Tabel 18

Keadaan Belajar Para Remaja dalam Pendidikan Agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Malas 15 25

2 Semangat 15 25

3 Kadang rajin kadang malas 30 50

4 Sangat rajin - -

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa 25% para remaja malas, 25% menyatakan semangat, 50% menyatakan kadang malas kadang rajin, dan yang menjawab sangat rajin tidak ada.

Dengan demikian sebagian besar para remaja memiliki semangat belajar dalam pendidikan agama yang kadang rajin dan kadang malas sehingga dapat memperhambat dalam penanggulangan kenakalan remaja.


(40)

55

Tabel 19

Motovasi orang tua terhadap remaja untuk mempelajari agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sering sekali 10 16.667

2 Sering 13 21.667

3 Kurang 23 38.333

4 Tidak pernah 14 23.333

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 16.667% orang tua sering sekali memberi motivasi terhadap remaja untuk mempelajari agama, 21.667% sering memberikan motivasi terhadap remaja untuk mempelajari agama, 38.333% kurang memberikan motivasi terhadap remaja untuk mempelajari agama dan 23.333% menyatakan tidak pernah tidak ada.

Dalam hal ini motovasi orang tua terhadap remaja untuk memepelajari agama sangat penting, karena kurangnya motivasi orang tua dapat menimbulakan prilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan mengarah kepada perilaku menyimpang (kenakalan remaja).

Tabel 20

Semangat remaja dalam memepelajari agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat semangat 10 16.667

2 Semangat 15 25

3 Kurang semangat 30 50

4 Tidak semangat 5 8.333

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 16.667% sangat semangat untuk mempelajari agama, 25% semangat dalam memepelajari agama, 50 % kurang semangat dalam memepelajari agama, 8.333% tidak semangat untuk memepelajari agama.


(41)

56

Data di atas dapat disimpulkan bahwa semangat para semaja untuk mempelajari agama kurang semangat. Karena itu perlu adanya semangat dalam diri para remaja untuk mempelajari agama sehingga dapat mencerminkan prilaku yang baik tidak mengararah kepada perilaku yang tidak baik (kenakalan remaja).

Tabel 21

Remaja membuat kelomok belajar untuk memperdalam Agama No Alternativ Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju sekali 15 25

2 Setuju 25 41.667

3 Kurang setuju 10 16.667

4 Tidak setuju 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 25% sangat setuju remaja memebuat kelompok belajar untuk memperdalam agama, dan 41.667% setuju dengan remaja membuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama, 16.667% kurang setuju untuk membuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama,16.667% menyatakan tidak setuju

Dengan adanya kegiatan para remaja yang memebuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama dapat memeberikan dampak yang positif, sehingga dapat menghindari para remaja kepada arah yang kurang baik yaitu pada kenakalan remaja.

Dapat meningkat kegiatan yang positif dan dapat bergaul dengan sesama remaja yang sesuai dengan syariat seperti membentuk organisasi remaja masjid yang tidak meniru pada budaya yang tidak sesuai dengan syariat Islam seperti halnya dalam berbusana.


(42)

57

Tabel 22

Motivasi dari dalam diri remaja untuk memeperdalam agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat semangat 13 21.667

2 Semangat 17 28.333

3 Kurang semangat 15 25

4 Tidak semangat 15 25

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 21.667% motivasi dalam diri remaja untuk memperdalam agama sangat semangat, 28.333%, semangat, 25% Kurang Semangat, 25% Tidak Semangat.

Dengan demikian dengan adanya motivasi dalam diri para remaja untuk memeperdalam agama, maka para remja dapat mengarah kepada akhlak yang lebih baik sehingga tidak menyimpang kearah yang tidak baik yang dapat menimbulkan kenakalan remaja.

Dengan adanya motivasi tersebut orang tua juga harus memberikan dukungan sehingga remaja tersebut lebih mudah memotivasi dalam dirinya untuk lebih sengat untuk memperdalam agama. Sehingga mereka memahami apa yang diajarkan oleh agama dan mengiplikasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam lingkungan keluarga, tetapi di sekolah dan lingkungan masyarakat sehinggga para remaja dapat bersosialisasi dengan baik yang sesuai dengan syariat Islam.


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Akhir dari pembahsan ini berdasarkan data yang di peroleh, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut

1. Peranan majlis ta’lim al furqon terhadap perilaku remaja adalah segai wadah dalam pembimnaan perilaku remaja di wilayah rw.02 kel. Jekmabar baru kec. Grogol petamburan untuk pembentukan perilaku remaja yang berakhlakul karimah dan religius

2. Peranan majlis ta’lim al furqon sangatlah penting bagi para remajan di wilayah rw 02 dalam memeberikan dan dorongan dann upaya penanggulangan kenakalan remaja sehingga dapat merubah perilaku remaja kearah yang lebih baik, mampu membaca Al qur’an dengan baik dan benar dan memahami kandungan dunga yang terdapat dalam alqur’an memilki kualitas keagamaan yang baik serta berperilaku sesuai dengan syariat islam

B. Saran-saran


(44)

1. Kepada lembaga pendidikan agama yang ada baik secara formal maupun non formal khususnya majlis ta’lim yang letaknya berda di tengah-tengah masyarakat khususnya majlis ta’limagar acara-acara pengajian dapat kiranya memberikan pelayanan yang lebih baik dari segi fisik amaupun pemeberian materi, sehingga para remaja dapat brlajar dengan penuh kenyamanan

2. Hendak para pengajar Majlis Ta’lim Al Furqon lebih meningkatkan pengajaran terhadap al Qur’an dan hadist serta Aqidah Akhlak agar para remaja dapat memahami inti kandungan Al-quran,dan dengan pelajaran aqidah akhlak dapat merubah perilaku remaj yang beruk kepada perilkua yang lebih baik yang sesuai dengan ajaran Islam

3. Kepada para orang tua hendaknya harus terus memberikan motivasi kepada para remaja baik secara materi maupun non materi untuk mempelajari agama,agar para remaja dapat berkembang dalam imu pengetahuan serta diiringi dengan keimanan dan ketakwaan

4. Kepada seluruh masyarakat diwilayah RW.02 haruslah turut serta dalam menanggulangi kenakalan remaja dengan memeberikan suri tauladan yang baik kepada pra reamaja

5. Kepada para remaja hendaknya dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif untuk memeprdalam ilmu agama.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Islam Berbasis Kopetensi, Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 2004

Arifin H.M, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: P.T Golden Terayoan Press. 1982

A. Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: Pustaka Setia 2007

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: CV. Indah Press, 1994.

Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama, 2008

Daradjat Dzakiah, kesehatan mental, Jakarta: PT. Gunung Agung, 2001.

Daradjat Dzakiah, Perawatan untuk Jiwa Anak-Anak, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Daradjat Dzakiah dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Dokumen yang bersangkutan beruap arsip-arsip Majlis Ta’lim Al Furqon

Heni Narendrani Hidayati & Andri Yudiantoro, Psikologi Agama,UIN Jakarta Press, 2007.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Indonesia, Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 1996.

Mahfudz Jamaludin Syaikh M, Psikologi Anak dan Remaja, Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2001

M.Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, Jakarta: C.V Pedoman Ilmu Jaya Kramat Raya 3, 1997

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: P.T. Raja Grafindo Persada 2003.

Nurulhuda, Pedoman Majlis Ta’lim, Jakarta, 1981.

Samil Ali, Remaja Meraih Sukses, Jakarta: Populer Pustaka Obor, 2000.

Yusuf H.Syamsu,Psikologi Anak dan Remaja, Bandung: P.T Rosda Karya, 2004. Yuwono, Menjadi Guru Sejati, www.sripoku.com, 6maet 2010


(46)

61

S.Sumargno, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: P.T Rineka Cipta, 2002. Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: P.T

Rineka Cipta, 2006

Sudarsono, EtikaIslam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, 1989. Sekertariat RW 02 Kel.Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan

Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: CV.Pustaka Setia, 2007 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Muhammad kholid fathoni, Pendidikan Islam dalam Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005

Abu Jamin Roham, Sorrga di Bawah Telapak Kaki Ibu, Jakarta: Media Dkwah, 1989

Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, Surabaya: P.T Bina Ilmu, 1995 Hasil Wawancara Ketua Majlis talim al Furqon

Departemen Agama, Al qur’an dan Terjemah, Jakarta: C.V Indah Press, 1999 Nuraida, Diktat Metodologi Penelitian, Ciputat : Aulia Publishing, 2008


(1)

56

Data di atas dapat disimpulkan bahwa semangat para semaja untuk mempelajari agama kurang semangat. Karena itu perlu adanya semangat dalam diri para remaja untuk mempelajari agama sehingga dapat mencerminkan prilaku yang baik tidak mengararah kepada perilaku yang tidak baik (kenakalan remaja).

Tabel 21

Remaja membuat kelomok belajar untuk memperdalam Agama No Alternativ Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju sekali 15 25

2 Setuju 25 41.667

3 Kurang setuju 10 16.667

4 Tidak setuju 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 25% sangat setuju remaja memebuat kelompok belajar untuk memperdalam agama, dan 41.667% setuju dengan remaja membuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama, 16.667% kurang setuju untuk membuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama,16.667% menyatakan tidak setuju

Dengan adanya kegiatan para remaja yang memebuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama dapat memeberikan dampak yang positif, sehingga dapat menghindari para remaja kepada arah yang kurang baik yaitu pada kenakalan remaja.

Dapat meningkat kegiatan yang positif dan dapat bergaul dengan sesama remaja yang sesuai dengan syariat seperti membentuk organisasi remaja masjid yang tidak meniru pada budaya yang tidak sesuai dengan syariat Islam seperti halnya dalam berbusana.


(2)

57

Tabel 22

Motivasi dari dalam diri remaja untuk memeperdalam agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat semangat 13 21.667

2 Semangat 17 28.333

3 Kurang semangat 15 25

4 Tidak semangat 15 25

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 21.667% motivasi dalam diri remaja untuk memperdalam agama sangat semangat, 28.333%, semangat, 25% Kurang Semangat, 25% Tidak Semangat.

Dengan demikian dengan adanya motivasi dalam diri para remaja untuk memeperdalam agama, maka para remja dapat mengarah kepada akhlak yang lebih baik sehingga tidak menyimpang kearah yang tidak baik yang dapat menimbulkan kenakalan remaja.

Dengan adanya motivasi tersebut orang tua juga harus memberikan dukungan sehingga remaja tersebut lebih mudah memotivasi dalam dirinya untuk lebih sengat untuk memperdalam agama. Sehingga mereka memahami apa yang diajarkan oleh agama dan mengiplikasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam lingkungan keluarga, tetapi di sekolah dan lingkungan masyarakat sehinggga para remaja dapat bersosialisasi dengan baik yang sesuai dengan syariat Islam.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Akhir dari pembahsan ini berdasarkan data yang di peroleh, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut

1. Peranan majlis ta’lim al furqon terhadap perilaku remaja adalah segai wadah dalam pembimnaan perilaku remaja di wilayah rw.02 kel. Jekmabar baru kec. Grogol petamburan untuk pembentukan perilaku remaja yang berakhlakul karimah dan religius

2. Peranan majlis ta’lim al furqon sangatlah penting bagi para remajan di wilayah rw 02 dalam memeberikan dan dorongan dann upaya penanggulangan kenakalan remaja sehingga dapat merubah perilaku remaja kearah yang lebih baik, mampu membaca Al qur’an dengan baik dan benar dan memahami kandungan dunga yang terdapat dalam alqur’an memilki kualitas keagamaan yang baik serta berperilaku sesuai dengan syariat islam

B. Saran-saran


(4)

1. Kepada lembaga pendidikan agama yang ada baik secara formal maupun non formal khususnya majlis ta’lim yang letaknya berda di tengah-tengah masyarakat khususnya majlis ta’limagar acara-acara pengajian dapat kiranya memberikan pelayanan yang lebih baik dari segi fisik amaupun pemeberian materi, sehingga para remaja dapat brlajar dengan penuh kenyamanan

2. Hendak para pengajar Majlis Ta’lim Al Furqon lebih meningkatkan pengajaran terhadap al Qur’an dan hadist serta Aqidah Akhlak agar para remaja dapat memahami inti kandungan Al-quran,dan dengan pelajaran aqidah akhlak dapat merubah perilaku remaj yang beruk kepada perilkua yang lebih baik yang sesuai dengan ajaran Islam

3. Kepada para orang tua hendaknya harus terus memberikan motivasi kepada para remaja baik secara materi maupun non materi untuk mempelajari agama,agar para remaja dapat berkembang dalam imu pengetahuan serta diiringi dengan keimanan dan ketakwaan

4. Kepada seluruh masyarakat diwilayah RW.02 haruslah turut serta dalam menanggulangi kenakalan remaja dengan memeberikan suri tauladan yang baik kepada pra reamaja

5. Kepada para remaja hendaknya dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif untuk memeprdalam ilmu agama.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Islam Berbasis Kopetensi, Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 2004

Arifin H.M, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: P.T Golden Terayoan Press. 1982

A. Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: Pustaka Setia 2007

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: CV. Indah Press, 1994.

Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama, 2008

Daradjat Dzakiah, kesehatan mental, Jakarta: PT. Gunung Agung, 2001.

Daradjat Dzakiah, Perawatan untuk Jiwa Anak-Anak, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Daradjat Dzakiah dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Dokumen yang bersangkutan beruap arsip-arsip Majlis Ta’lim Al Furqon

Heni Narendrani Hidayati & Andri Yudiantoro, Psikologi Agama,UIN Jakarta Press, 2007.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Indonesia, Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 1996.

Mahfudz Jamaludin Syaikh M, Psikologi Anak dan Remaja, Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2001

M.Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, Jakarta: C.V Pedoman Ilmu Jaya Kramat Raya 3, 1997

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: P.T. Raja Grafindo Persada 2003.

Nurulhuda, Pedoman Majlis Ta’lim, Jakarta, 1981.

Samil Ali, Remaja Meraih Sukses, Jakarta: Populer Pustaka Obor, 2000.

Yusuf H.Syamsu,Psikologi Anak dan Remaja, Bandung: P.T Rosda Karya, 2004. Yuwono, Menjadi Guru Sejati, www.sripoku.com, 6maet 2010


(6)

61

S.Sumargno, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: P.T Rineka Cipta, 2002. Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: P.T

Rineka Cipta, 2006

Sudarsono, EtikaIslam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, 1989. Sekertariat RW 02 Kel.Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan

Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: CV.Pustaka Setia, 2007 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Muhammad kholid fathoni, Pendidikan Islam dalam Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005

Abu Jamin Roham, Sorrga di Bawah Telapak Kaki Ibu, Jakarta: Media Dkwah, 1989

Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, Surabaya: P.T Bina Ilmu, 1995 Hasil Wawancara Ketua Majlis talim al Furqon

Departemen Agama, Al qur’an dan Terjemah, Jakarta: C.V Indah Press, 1999 Nuraida, Diktat Metodologi Penelitian, Ciputat : Aulia Publishing, 2008