30 b. Membentuk karakteristik manusia yang sesuai dengan ajaran agama;
c. Membiasakan untuk bersikap baik dalam kehidupan masyarakat yang tidak menyimpang dari hukuman agama maupun norma-norma yang
berlaku di masyarakat; d. Amar ma’ruf nahi munkar terhadap segala sesuatu yang di jumpai
berdasarkan aturan atau hukuman.
12. Materi Penanaman Akhlak
Secara garis besar penanaman akhlak mengarah kepada tiga dimensi pokok
ajaran Islam, yaitu: a. Akhlak kepada Allah
Akhlak kepada Allah dilakukan dengan cara berhubungan dengan Allah melalui media-media yang telah disediakan oleh Allah. Berakhlak kepada Allah di
ungkapkan pula meliputi berdo’a, berdo’a adalah meminta apa yang diinginkan dan
dicita-citakan. b. Akhlak kepada sesama manusia
Berakhlak kepada sesama manusia adalah bergaul dan berbuat baik kepada orang lain. Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain, dimulai kepada
keluarga sendiri, terutama ibu dan bapak. c. Akhlak terhadap lingkungan hidup
Manusia merupakan bagian dari alam dan lingkungan, karena itu umat manusia diperintahkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan
31 hidupnya. Sebagai makhluk yang ditugaskan sebagai manusia dituntut untuk
memelihara dan menjaga lingkungan hidupnya.
49
Orang yang berakhlak karena ketakwaan kepada Allah semata-mata, maka dapat menghasilkan kebahagiaan, antara lain:
- Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat. - Akan disenangi orang dalam pergaulan.
- Akan dapat terpelihara dari hukuman yang sifatnya manusia dan sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Tuhan. - Orang yang bertakwa dan berakhlak mendapat pertolongan dan
kemudahan dan memperoleh keluhuran, kecukupan, sebutan yang baik. - Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan segala penderitaan
dan kesukaraan.
50
Jadi penanaman akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting dalam seluruh proses pendidikan Islam yang meliputi, pembentukan pribadi muslim yang
sempurna, baik secara intelektual, emosional, spiritual, maupun praktikalnya. “Muh. Athiyah Al Abrasyi sangat menekankan pendidikan akhlak sehingga beliau
mengatakan bahwa “pendidikan akhlak adalah jiwa dari pendidikan Islam”.
51
E. Pendidikan Nonformal 3. Pengertian Pendidikan Nonformal
Pendidikan Non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
52
49
Sofiah Sauri, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian PAI, Bandung: Alfabeta, 2004, hlm. 118-121
50
HLM.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Cv Pustaka Setia,1997, hlm. 26.
51
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, hlm. 3.
52
Depdiknas RI. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.