Etiologi dan Faktor Risiko . Patogenesis

2.2.3. Etiologi dan Faktor Risiko

Walaupun belum ada teori yang pasti berkaitan dengan penyebab terjadinya pre- eklampsi, tetapi beberapa penelitian menyimpulkan sejumlah faktor yang mempengaruhi terjadinya pre-eklampsi. Faktor risiko tersebut meliputi a Disfungsi dan aktivasi dari endothelial Wiknjosastro, 2007: b Invasi trofoblas yang abnormal c Iskemia uterus d Peran faktor genetik dan imunologik e Defisiensi kalsium. Kalsium berfungsi membantu mempertahankan vasodilatasi dari pembuluh darah f Primigravida g Riwayat pernah menderita preeklampsia dan eklampsia dalam keluarga h Riwayat penderita hipertensi. i Multipara dengan umur 35 tahun j Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun k Wanita dengan gangguan fungsi organ diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi l Kehamilan kembar

2.2.4 . Patogenesis

Patogenesis terjadinya Pre-eklampsi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penurunan kadar angiotensin II dan peningkatan kepekaan vaskuler . Pada pre-eklampsi terjadi penurunan kadar prostasiklin dengan akibat meningkatnya thromboksan yang mengakibatkan menurunnya sintesis angiotensin II sehingga peka terhadap rangsangan bahan vasoaktif dan akhirnya terjadi hipertensi. Prawihardjo,2002 2. Hipovolemia Intravaskuler Pada pre-eklampsi terjadi penyusutan volume plasma hingga mencapai 30-40 kehamilan normal. Menurunnya volume plasma menimbulkan hemokonsentrasi dan peningkatan viskositas darah. Akibatnya perfusi pada jaringan atau organ penting menjadi menurun hipoperfusi sehingga terjadi gangguan pada pertukaran bahan-bahan metabolik dan oksigenasi jaringan. Penurunan perfusi ke dalam jaringan utero-plasenta mengakibatkan oksigenasi janin menurun sehingga sering terjadi pertumbuhan janin yang terhambat Intrauterine growth retardation, gawat janin, bahkan kematian janin intrauterin. Prawihardjo,2002 3. Vasokonstriksi pembuluh darah Pada kehamilan normal tekanan darah dapat diatur tetap meskipun cardiac output meningkat, karena terjadinya penurunan tahanan perifer. Pada kehamilan dengan hipertensi terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasokonstriktor sehingga keluarnya bahan- bahan vasoaktif dalam tubuh dengan cepat menimbulkan vasokonstriksi. Adanya vasokonstriksi menyeluruh pada sistem pembuluh darah arteriol dan kapiler pada hakekatnya merupakan suatu sistem kompensasi terhadap terjadinya hipovolemik. Sebab bila tidak terjadi vasokonstriksi, ibu hamil dengan hipertensi akan berada dalam syok kronik. Prawihardjo, 2002 Pada pre-eklampsi yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan iskemia Cunningham, 2005.

2.2.5. Diagnosis