Pencegahan Klasifikasi Manfaat Penelitian

2.1.8. Pencegahan

Pencegahan secara Umum Pencegahan terhadap asfiksia neonatorum adalah dengan menghilangkan atau meminimalkan faktor risiko penyebab asfiksia. Derajat kesehatan wanita, khususnya ibu hamil harus baik. Komplikasi saat kehamilan, persalinan dan melahirkan harus dihindari. Upaya peningkatan derajat kesehatan ini tidak mungkin dilakukan dengan satu intervensi saja karena penyebab rendahnya derajat kesehatan wanita adalah akibat banyak faktor seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, kepercayaan, adat istiadat dan lain sebagainya. Untuk itu dibutuhkan kerjasama banyak pihak dan lintas sektoral yang saling terkait Perinasia, 2006. Pencegahan saat persalinan Pengawasan bayi yang seksama sewaktu memimpin partus adalah penting, juga kerja sama yang baik dengan Bagian Ilmu Kesehatan Anak. • Yang harus diperhatikan: a. Hindari forceps tinggi, versi dan ekstraksi pada panggul sempit, sertapemberian pituitarin dalam dosis tinggi. b. Bila ibu anemis, perbaiki keadaan ini dan bila ada perdarahan berikan oksigen dan darah segar. c. Jangan berikan obat bius pada waktu yang tidak tepat, dan jangan menunggu lama pada kala II Perinasia, 2006. Pre-eklampsi 2.2.1. Definisi Pre-eklampsi merupakan sindrom spesifik kehamilan pada umur kehamilan diatas 20 minggu, yang paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria Cunningham, 2005

2.2.2. Klasifikasi

Menurut Manuaba 2007 klasifikasi pre-eklampsi terbagi dua, yaitu a. Pre-eklampsi ringan bila disertai keadaan sebagai berikut : 1. Tekanan darah 14090 mmHg atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih 2. Oedema ringan dengan kenaikan BB 1 kgminggu 3. Proteinuria 0,3 gr24 jam atau + 1 sd + 2 4. Tidak disertai gangguan fungsi organ b. Pre-eklampsi berat bila disertai keadaan sebagai berikut : 1. Tekanan darah 160110 mmHg atau lebih 2. Proteinuria 5 gr24 jam atau +4 sd +5 3. Bisa disertai dengan • Oliguria urine ≤ 400 mL24jam • Keluhan serebral, gangguan penglihatan • Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas atau daerahepigastrium • Gangguan fungsi hati dengan hiperbilirubinemia • Edema pulmonum, sianosis • Gangguan perkembangan intrauterine • Microangiopathic hemolytic anemia, trombositopenia

2.2.3. Etiologi dan Faktor Risiko