Lokasi Penelitian Penunjukan Informan .

NGW tanggal 13 Januari 2005 yang telah menjatuhkan putusan mengembalikan alat-alat atau alat angkut kepada pemiliknya.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Boyolali, Pengadilan Negeri Tanjung, Pengadilan Negeri Muaro, Pengadilan Negeri Limboto, Bojonegoro dan Ngawi , alasan pemilihan lokasi karena di Pengadilan Negeri tersebut telah menjatuhkan putusan yang amarnya mengembalikan alat-alat atau alat angkut kepada pemiliknya, yang sebenarnya bertentangan dengan bunyi Pasal 78 ayat 15 Undang-undang Kehutanan

E. Penunjukan Informan .

Surnber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia dalam posisi sebagai nara sumber atau informan. Pemilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dilapangan memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti untuk itu penulis menggunakan purposive sampling. Penelitian kualitatif tidak memilih sampling cuplikan yang bersifat acak random sampling yang merupakan teknik sampling yang paling kuat digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk melakukan generalisasi. Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikannya cenderung bersifat purpusive karena dipandang mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti H.B. Sutopo 2006 : 45-46 . Tata cara purposive sampling diterapkan apabila peneliti benar-benar ingin menjamin, bahwa unsur – unsur yang hendak ditelitinya masuk kedalam sample yang ditariknya. Untuk itu, maka dia menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, didalam memilih unsur- unsur dari sample. Dia percaya bahwa data yang diperolehnya, tidak berbeda dengan data yang didapatkan melalui penerapan probability sampling Soerjono Soekanto 2007: 196 Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikannya cenderung bersifat purposive karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data didalam menghadapi realitas yang tidak tunggal H.B. Sutopo , 2006 : 45 . Penelitian yang dilakukan penulis dalam menentukan informan atau nara sumber adalah purposive sampling. Hal ini dilakukan mengingat bahwa informan sudah dapat diketahui lebih dahulu. Jumlah informannya sangat terbatas, biaya dan waktu lebih efisien. Disamping itu ada jaminan bahwa sample yang dikehendaki peneliti benar-benar dapat dihubungi dan diteliti. Sebagai informan atau nara sumber adalah Majelis hakim Pengadilan Negeri Boyolali yang memutus perkara illegal loging dengan mengembalikan alat angkut yang dipergunakan kepada pemiliknya yaitu : Tumpak Situmorang, SH Wakil Ketua PN Boyolali, Kayat, SH.MH. hakim PN Boyolali, Purnama, SH hakim PN Boyolali mantan Hakim PN Bengkalis dan Hakim- hakim lain yang telah memutus perkara sejenis yaitu : Sulthoni SH.MH Hakim PN Jakarta Selatan mantan Ketua PN Tanjung, Nuryanto, SH Hakim PN Tenggarong mantan Hakim PN Tanjung, , Darius Naftali, SH., SH Hakim PN Limboto, Didit Susilo Guntono, SH Hakim PN Sukoharjo mantan Hakim PN Muaro,

F. Sumber Data