commit to user 15
c. Purwakanthi basa lumaksita adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata
atau frasa letaknya di depan, tengah dan akhir satuan lingual yang kesemuanya itu untuk memberikan suasana estetisindah Sutarjo,
2002:125. Purwakanthi basa lumaksita adalah pengulangan suku kata, kata, dan baris Dhanu Priyo Prabowo, 2007:247.
3. Diksi
Diksi adalah pilihan kata untuk memperoleh efek tertentu dalam pidato drama dan karang mengarang. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-
kata yang dipakai untuk menyampaikan ide atau gagasan-gagasan pengarang. Selain itu, diksi bukan hanya sebagai kata-kata yang diberikan untuk
mengungkapkan ide, gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, ungkapan Gorys Keraf, 2004:23. Fraseologi mencakup persoalan kata-
kata dalam pengelompokan atau susunannya yang khusus berbentuk ungkapan- ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-
ungkapan yang individual atau karakteristik atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi.
Menurut Gorys Keraf 2004:24 pengertian diksi adalah pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata yang dipakai untuk menyampaikan
suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam situasi. Kedua, pilihan kata atau
diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
commit to user 16
pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
Perbendaharaan kata atau kosakata bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.
Harimurti Kridalaksana 2008:50 mengatakan bahwa diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan
umum atau dalam karang mengarang. Sementara Panuti Sudjiman 1990:21 mengatakan bahwa diksi adalah pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan.
Diksi yang baik berhubungan dengan pemilihan kata yang bermakna tepat dan selaras yang penggunaannya cocok dengan pokok pembicaraan, peristiwa, dan
khalayak pembacapendengar. Pengertian diksi yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
2002:264 adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, jelaslah bahwa pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat yang
digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi.
a. Ketepatan dalam pemilihan kata
Gorys Keraf 2004:87 mengemukakan bahwa ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan
yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Sebab itu, persoalan ketepatan pilihan
kata akan menyangkut pula masalah makna kata dan kosakata seseorang.
commit to user 17
Ambiguitas makna ganda sebisa mungkin dihindarkan apabila akan berbicara atau menulis. Kita tidak perlu memakai kata terlalu banyak untuk
menyampaikan maksud yang dapat disampaikan secara singkat. Gorys Keraf 2004:100 menyebutkan cara lain untuk menjaga ketepatan pilihan kata adalah
kelangsungan. Yang dimaksud dengan kelangsungan pilihan kata adalah teknik memilih kata yang sedemikian rupa, sehingga maksud atau pikiran seseorang
dapat disampaikan secara tepat dan ekonomis.
b. Persyaratan ketepatan diksi
Penulis atau pembicara di dalam menggunakan sebuah kata harus hati-hati dan cermat agar maksud yang ingin disampaikan tercapai dan tidak menimbulkan
salah paham. Gorys Keraf 2004:88-87 mengatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam ketepatan diksi yaitu; 1 membedakan secara cermat denotasi
dari konotasi, 2 membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim, 3 membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya, 4 hindarilah kata-kata
ciptaan sendiri, 5 waspada terhadap penggunaan akhiran asing, 6 kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis, 7 mampu
membedakan kata umum dan kata khusus, 8 mempergunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi yang khusus, 9 memperhatikan perubahan makna
yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal, 10 memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharan kata bahasa itu. Perbedaharaan kata
atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah
commit to user 18
bahasa. Kekhasan penggunaan pilihan kata yang ditemukan dalam sandiwara JS dan KK antara lain sebagai berikut.
1 Kosakata Bahasa Indonesia Kata atau frasa sudah sering kita jumpai dalam penulisan ilmiah. Dalam
teks bahasa Jawa bisa saja disisipkan kata atau frasa Indonesia. Pemakaian kata atau frasa Indonesia dalam teks bahasa Jawa dirasakan lebih ilmiah daripada harus
menerjemahkannya dalam bahasa Jawa. Namun bisa saja pemakaian kata atau frasa Indonesia tersebut hanya untuk menunjukkan bahwa seseorang mengetahui
istilah-istilah tersebut, padahal belum tentu ia mengerti maksudnya dan dapat mengucapkan atau menulisnya dengan benar. Contoh: kata stan, frasa vas bunga.
2 Sinonim Sinonim adalah salah satu dari dua kata lebih dalam bahasa yang sama
yang maknanya sama atau mirip dalam semua atau beberapa seginya Panuti Sudjiman, 1990:74. Sementara itu, Harimurti Kridalaksana 2001:198
mengatakan bahwa, sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain; kesamaan itu berlaku bagi kata, kelompok kata, atau
kalimat, walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja. Misalnya: omba
’luas’ dan jembar ’luas’, dandan ’berhias’ dan macak ’berhias’. 3 Idiom atau ungkapan
Idiom atau ungkapan adalah a kontruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota mempunyai makna yang ada karena bersama
yang lain; b konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya; c bahasa dan dialek yang khas menandai suatu bangsa,
suku atau kelompok Harimurti Kridalaksana, 2001:80.
commit to user 19
4 Tembung Kasar atau Makian Kata Makian yang diturunkan dari verbal memaki
berarti ’mengeluarkan kata-kata keji, kotor, kasar sebagai pelampiasan kemarahan atau rasa jengkel
KBBI, 2002:702. Makian mempunyai arti yang tidak jauh berbeda dengan umpatan, yaitu ’perkataan yang keji-keji atau kotor yang diucapkan karena marah,
jengkel atau kecewa’ KBBI, 2002:1244. Kata-kata kasar berarti tidak sopan, keji berarti sangat rendah, tidak sopan, dan kata-kata kotor berarti jorok, menjijikkan,
melanggar kesusilaan KBBI, 2002:511,527,599. Oleh karena itu, seseorang yang memaki atau mengumpat berarti mengucapkan kata-kata tersebut tidak biasa
digunakan dalam percakapan secara wajar dan hanya digunakan sebagai pelampiasan perasaan marah, jengkel atau kecewa. Misal: iblis
’makhluk pengganggu manusia’, brengsek ’kurang ajar’.
5 Tembung Saroja Tembung saroja adalah penggunaan dua kata atau mirip artinya
dimaksudkan untuk memberikan penyangatan arti sehingga menimbulkan efek emosi yang kuat. Tembung saroja tegese tembung rangkep, maksudte tembung
loro kang padha utawa meh padha tegese dienggo bebarengan. Kata saroja adalah kata rangkap, maksudnya dua kata yang sama atau hampir sama artinya
digunakan bersamaan Padmosoekotjo, dalam Sutarjo, 2003:62. Misalnya: bagas waras dan pas trep. Kata bagas berarti sehat, waras juga berarti sehat, dan pas
berarti sesuai trep juga berarti sesuai. 6 Kata Seru
Kata seru adalah kata atau frasa yang dipakai untuk mengawali seruan, bentuk yang tak dapat diberi afiks dan yang tidak mempunyai dukungan sintaksis
commit to user 20
dengan bentuk lain, dan dipakai untuk mengungkapkan perasaan Harimurti Kridaslaksana, 2001:84 dan 100. Misal: Wahh untuk kata pengungkap rasa
kagum, Huuhhh untuk kata pengungkap rasa kesal.
4. Gaya Bahasa a. Pengertian Gaya Bahasa