commit to user 11
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Landasan Teori 1. Stilistika
Stilistika adalah ilmu tentang style. Style , ’stail’ yaitu cara yang khas
dipergunakan oleh seseorang untuk mengutarakan atau mengungkapkan diri; gaya pribadi Soediro Satoto, 1995:36. Pemakaian gaya bahasa yang digunakan
pengarang disadari oleh pengarang. Hal ini digunakan oleh pengarang untuk mencapai keindahan dalam membuat karyanya.
Menurut P. Suparman Natawidjaja 1986:1 menyatakan bahwa ekspresi individual melahirkan stilistika. Yang dimaksud dengan ekspresi individual
adalah cara tersendiri dari seorang penulis dalam menyatakan atau menggambarkan sesuatu hal. Suparman juga menambahkan bahwa lisensi
stilistika licentia stlestica merupakan penyimpangan tata kalimat untuk mencapai retorik, tetapi hasilnya tidak menimbulkan efek artistik. Pemakaian
bahasa dalam karya sastra yang runtut dan sesuai gramatikal memang baik, tetapi terdapat juga pemakaian yang memperlihatkan keunikan bahasa atau yang
menyimpang dari pola umum. Penyimpangan tersebut merupakan daya tarik karya sastra yang merupakan cerminan dari gaya bahasa seorang pengarang.
Menurut Enkvit dalam Umar Junus 1989:4 pengertian style mencakup enam konsep yakni 1 bungkus membungkus inti atau pernyataan yang telah ada
sebelumnya, 2 pilihan antara berbagai-bagai pernyataan yang mungkin, 3 sekumpulan ciri-ciri pribadi, 4 penyimpangan daripada norma atau kaidah, 5
sekumpulan ciri-ciri kolektif, 6 hubungan antara satuan bahasa yang dinyatakan
11
commit to user 12
dalam teks yang lebih luas daripada sebuah ayat. Pengertian style atau gaya dalam arti luas dapat meliputi gaya penulisan pengarang.
Menurut pendapat Sutejo 2010:5 style merupakan gaya bahasa termasuk di dalamnya pilihan gaya pengekspresian seorang pengarang untuk menuangkan
maksud yang bersifat individu dan kolektif. Karena itu, berkaitan dengan keunikan pengarang dalam memilih bahasa sebagai sarana estetis penulisan
karyanya. Sedangkan stilistika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang style.
Stilistika mengkaji wacana sastra dengan orientasi linguistik yakni mengkaji cara sastrawan memanipulasi potensi dan kaidah yang terdapat dalam
bahasa serta memberikan efek tertentu. Harimurti Kridalaksana 2001:202 stilistika adalah ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam karya
sastra; ilmu interdisipliner antara linguistik dan kesastraan; penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa.
Teori stilistika mempunyai pandangan bahwa pentingnya bahasa dalam teks sastra. Bahasa merupakan medium untuk mengekspresikan karya sastra.
Sebagai media pengucapan seorang sastrawan, bahasa mempunyai kedudukan yang sama dengan cat sebagai medium ekspresi seorang pelukis. Oleh karena itu,
teori stilistika merupakan teori sastra yang menitikberatkan pada penggunaan bahasa dalam teks sastra.
Secara definitif stilistika adalah ilmu yang berkaitan dengan gaya dan gaya bahasa, tetapi pada umumya lebih banyak mengacu pada gaya bahasa. Jadi, dalam
pengertian yang paling luas, stilistika sebagai ilmu tentang gaya, meliputi
commit to user 13
berbagai cara yang dilakukan dengan kegiatan manusia Nyoman Kutha Ratna, 2009:167.
Aminudin 1995:13 menyatakan bahwa style dapat diartikan sebagai bentuk pengungkapan ekspresi kebahasaan sesuai dengan kedalaman emosi dan
sesuatu yang ingin direfleksikan pengarang secara tidak langsung. Penulisan karya sastra tidak terlepas dari persolan style. Style ditulis
pengarang memang untuk estetis, dan dalam konteks kesastraan dilakukan untuk menuansakan estetika sebuah karya. Hakikat style menyarankan seorang
pengarang dalam memilih teknik berbahasa memilih ungkapan kebahasaan yang dipandang representatif untuk mengungkapkan gagasan dan pemikiran.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai stilistika penulis dapat menarik simpulan bahwa stilistika adalah ilmu yang mempelajari gaya pengarang yang
dituangkan ke dalam karya sastra dengan medium bahasa. Kajian stilistika ini meliputi pembahasan mengenai kekhasan pemakaian bahasa Jawa naskah
sandiwara JS dan KK karya Kusuma Danang Joyo dalam pemanfaatan aspek bunyi, diksi atau pilihan kosakata, gaya bahasa dan pencitraan.
2. Purwakanthi
Istilah purwakanthi berasal dari dua kata purwa ’permulaan’ dan kanthi
’menggandeng kawan, memakai, menggunakan’. Jadi purwakanthi berarti menggandeng atau menggunakan apa yang telah disebutkan di bagian depan atau
di bagian permulaan. Adapun yang digandeng adalah suara, huruf, dan kadang- kadang katanya. Di dalam sastra Indonesia istilah purwakanthi identik dengan