commit to user
Umumnya pengamatan morfologi dan aktivitas kromosom lebih mudah dilakukan pada tahap-tahap pembelahan tertentu dari
pembelahan inti. Morfologi kromosom biasanya digambarkan pada tahap metafase. Saat itu kromosom dalam pemadatan maksimum dan
paling mudah diwarnai. Saat itu pula kromosom dalam keadaan ganda, terdiri dari dua kromatid bakal kromosom anak dan sentromernya
masih satu Crowder, 1997. Pada tahap ini kromosom berada pada kondisi paling mudah diamati dengan mikroskop cahaya, karena
kromosom lebih terkondensasi, lebih pendek dan lebih tebal dibandingkan dengan keadaan pada tahap-tahap lainnya. Meratanya
kromosom pada metafase adalah saat yang paling baik untuk menghitung
jumlah dan
membandingkan ukuran
kromosom Kartasapoetra, 1991 ; Suryo, 1995.
B. Ukuran dan Bentuk Kromosom
Panjang kromosom diukur menggunakan kertas millimeter blok. Panjang lengan kromosom diukur dalam satuan millimeter, untuk
lengan yang berbentuk tidak lurus diukur dengan bantuan benang. Pengukuran panjang kromosom dilakukan terhadap lengan yang
panjang dan yang pendek. Hasil pengukuran dilakukan penjumlahan panjang lengan
panjang dan pendek untuk memperoleh panjang kromosom total. Selain itu dilakukan juga pembagian panjang lengan yang panjang
dengan lengan yang pendek untuk memperoleh rasio lengan kromosom yang digunakan untuk mengetahui bentuk kromosom. Panjang lengan
total dan bentuk kromosom akan sangat memengaruhi dalam mencarikan pasangan kromosom.
Pada umumnya bentuk kromosom dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu metasentrik m, submetasentrik sm, akrosentris t,
telosentrik T. Penentuan bentuk kromosom tersebut dapat dilakukan berdasarkan letak sentromer pada kromosom. Setiap kromosom
commit to user
biasanya memiliki sentromer, karena sentromer berfungsi sebagai tempat berpegangnya benang-benang plasma pada gelendong inti pada
waktu pembelahan sel berlangsung. Tabel 4.1 Ukuran dan Bentuk Kromosom Buah Naga Jingga
Kromosom Panjang lengan µm
Panjang Total
q+p Rasio
qp Bentuk
Kromosom Lengan Panjang q Lengan Pendek p
1 6.33
5.33 11.66
1.18 meta
2 8.67
3.33 12
2.6 submeta
3 10.13
6 16.13
1.68 meta
4 4.67
3 7.67
1.56 meta
5 7.33
5 12.33
1.47 meta
6 6
4.67 10.67
1.28 meta
7 8
8 16
1 meta
8 7.33
5.67 13
1.29 meta
9 6.67
5.33 12
1.25 meta
10 8.13
7.33 15.46
1.11 meta
11 3.33
3 6.33
1.11 meta
12 9.33
9 18.33
1.04 meta
13 7.33
6.67 14
1.09 meta
14 7.33
5.33 12.66
1.38 meta
15 10.67
4 14.67
2.67 submeta
16 9.33
4 13.33
2.33 submeta
17 5.2
3.33 8.53
1.56 meta
18 10.67
9.33 20
1.14 meta
19 4.53
4 8.53
1.13 meta
20 8.67
6 14.67
1.4 meta
21 9.33
8 17.33
1.17 meta
22 3.3
3.2 6.5
1.03 meta
23 10.33
9.33 19.66
1.11 meta
24 10.33
8.33 18.66
1.24 meta
25 7.46
7.46 14.92
1 meta
26 5.3
3.33 8.63
1.59 meta
27 7.3
5.33 12.63
1.37 meta
28 9.33
6 15.33
1.56 meta
29 9.2
5.46 14.66
1.69 meta
30 6
5.3 11.3
1.13 meta
31 6
6 12
1 meta
32 6.67
6.67 13.34
1 meta
33 6.67
6 12.67
1.11 meta
commit to user
Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain :
1. Kromosom Metasentrik
Kromosom yang memiliki sentromer di tengah, sehingga kromosom dibagi atas dua lengan sama panjang. Biasanya
kromosom membengkok di tempat sentromer sehingga kromosom berbentuk huruf V.
2. Kromosom Submetasentrik
Kromosom yang memiliki sentromer yang tidak di tengah, sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang. Bila
kromosom ini membengkok di tempat sentromer, maka kromosom berbentuk huruf J, lengan yang pendek biasanya diberi simbol
tanda p, sedang lengan panjang q. 3.
Kromosom Akrosentrik Kromosom yang mempunyai sentromer disalah satu ujungnya,
sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang. Biasanya kromosom ini lurus tidak membengkong Suryo, 1986.
4. Kromosom Telosentrik
Kromosom yang memiliki sentromer disalah satu ujungnya sehingga kromosom tetap lurus dan tidak terbagi atas dua lengan.
Antara kromosom
yang berbentuk
metasentrik dan
submetasentrik terkadang tidak dapat dibedakan secara langsung satu dengan yang lainnya. Penentuan bentuk kromosom berdasarkan rasio
lengan panjang dan lengan pendek kromosom r = qp dengan mengikuti cara Ciupercescu
et al.,
1990
cit.
Parjanto
et al.,
2003. Kromosom buah naga jingga mempunyai ukuran yang
bervariasi, dimana ukuran lengan panjang berkisar antara 3,3 µm – 10,67 µm, ukuran lengan pendek berkisar antara 3 µm – 9,33 µm
sedangkan panjang total lengan kromosom berkisar antara 6,33 µm – 20 µm. Data di atas menunjukkan bahwa kromosom terpanjang ada
pada kromosom no. 18 dengan panjang kromosom total 19,66 µm, dan
commit to user
kromosom terpendek dengan panjang 6,33 µm pada kromosom no. 11. Penomoran kromosom dilakukan secara
acak hanya untuk mempermudah dalam pengukuran dan memasukkan data panjang
kromosom. Melalui data di atas juga dapat diketahui dari 33 kromosom tiga diantaranya berbentuk submetasentrik dan sisanya berbentuk
metasentrik. Kromosom terdiri dari dua bagian yaitu sentromer dan lengan.
Sentromer merupakan bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan. Kromosom menggantung pada serat gelendong lewat
sentromer saat sel membelah. Lengan adalah badan kromosom sendiri yang mengandung kromonema dan gen. Gen terdapat di dalam lokus
yang terletak linier pada kromosom dan lokus lawannya terletak pada kromosom homolog. Kromosom tersusun dari nukleoprotein yaitu
persenyawaan antara asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa bahan genetik yang terdiri DNA dan RNA Crowder, 1997.
C. Kariotipe Kromosom