Buah Biji Morfologi Tanaman Buah Naga

commit to user 6

2. Batang dan cabang

Batang tanaman buah naga berukuran panjang dan bentuknya siku atau segi tiga. Batang tanaman buah naga mengandung air dalam bentuk lendir dan berlapis lilin bila sudah dewasa. Warnanya hijau kebiru-biruan. Dari batang ini tumbuh banyak cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang. Batang dan cabang ini juga berfungsi sebagai daun dalam proses asimilasi, itu sebabnya batang dan cabangnya berwarna hijau. Batang dan cabang mengandung cambium yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Dari batang dan cabang tumbuh duri-duri yang keras, tetapi sangat pendek sehingga tidak mencolok. Jumlah duri di setiap titik pada batang dan cabang sekitar 4-5 buah. Letak duri tersebut pada tepi siku-siku batang maupun cabang. Karena duri yang sangat pendek maka tanaman buah naga ini dianggap sebagai kaktus tidak berduri.

3. Bunga

Bunga tanaman buah naga berbentuk corong yang melingkupi sejumlah benang sari berwarna kuning di dalamnya. Kuncup bunga umumnya mekar pada sore hari, berukuran panjang sekitar 30 cm. Bunga mekar mulai dari mahkota bunga bagian luar berwarna krem, sekitar pukul 21.00 WIB, disusul kemudian mahkota bunga bagian dalam yang berwarna putih bersih. Bunga tanaman buah naga mekar penuh sekitar tengah malam. Saat bunga mekar penuh menebarkan bau yang sangat harum sehingga mengundang kelelawar untuk hinggap dan menyerbukinya.

4. Buah

Buah berbentuk lonjong atau bulat panjang dan berdaging sangat tebal. Letak buah pada umumnya mendekati ujung cabang atau batang. Pada cabang atau batang dapat tumbuh buah lebih dari satu, terkadang bersamaan atau berhimpitan. Ketebalan kulit buah 2-3 cm. pada permukaan kulit buah terdapat jumbai atau jambul berukuran 1-2 cm. Rata-rata berat buah hanya 400 gr Suryono,2006. commit to user 7

5. Biji

Biji buah naga berbentuk bulat berukuran kecil dengan warna hitam. Kulit biji sangat tipis, tetapi keras. Setiap buah terdapat 1.200 – 2300 biji. Biji ini dapat dipergunakan untuk perbanyakan tanaman secara generative. Biji merupakan organ perkembangbiakan , tetapi jarang digunakan karena dibutuhkan waktu relative lama untuk mendapatkan tanaman berproduksi. C. Susunan Genetik Deskripsi tanaman yang hanya didasarkan penampilan fenotip saja akan memberikan hasil yang berbeda-beda. Untuk mempermudah pengembangan pemuliaan tanaman maka diperlukan juga deskripsi tanaman berdasarkan analisis sitologinya. Menurut Akagi, et. al. 1996 dan Stent 1978, pengamatan sifat berdasarkan uji sitologis tersebut akan sangat diperlukan dalam usaha pemuliaan tanaman karena dengan pengamatan sitologis tersebut, informasi sifat genetik pada suatu tanaman berdasarkan jumlah, ukuran dan susunan kromosomnya dapat lebih akurat. Menurut Crowdrer 1986, kromosom merupakan benda-benda halus berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok serta berfungsi sebagai pembawa bahan keturunan atau materi genetik. Kromosom merupakan bentukan makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa informasi genetika dalam sel biologi. DNA dapat terpaket dalam satu atau lebih kromosom. Sebuah kromosom dalam bahasa Yunani chroma = warna dan soma = badan adalah sebuah potongan DNA yang sangat panjang dan berkelanjutan, yang terdapat banyak gen unsure regulator dan sekuens nukleotida lainnya. Selama mitosis pembelahan sel, kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing- masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom memilki dua lengan, yang pendek disebut dengan lengan p dari bahasa Perancis, petit yang berarti kecil dan lengan yang panjang lengan q q mengikuti p dalam alpabet Anonim, 2008c. commit to user 8 Struktur kromosom dapat dilihat sangat jelas pada fase-fase tertentu waktu pembelahan nukleus pada saat mereka bergulung. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang membagi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang area yang membesar yang disebut tombol knob atau kromomer, adanya perpanjangan halus pada terminal dari material kromatin yang disebut satelit dan sebagainya Stansfield, 1991. Kromosom dapat diperlihatkan dengan teknik pengecatan khusus hanya selama waktu inti sel sedang membelah. Ini disebabkan karena kromosom pada saat itu menebal dan memendek serta lebih banyak menyerap zat warna dibanding dengan inti sel yang sedang dalam keadaan istirahat Emery, 1983. Menurut Apandi 1992, prosedur pewarnaan modern memproduksi pewarnaan yang tidak merata, menghasilkan jalur-jalurgarisgaris terang dan gelap. Pola bergaris-garis dari kromosom individual yang ditemukan adalah unik dan konsisten. Hal ini digunakan untuk mengenali identifikasi pasangan-pasangan homolog. Pengamatan kromosom paling sering menggunakan metode squash atau metode pencet yaitu suatu metode untuk mendapatkan preparat dengan cara memencet suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan. Dengan demikian, didapat suatu preparat yang menyebar sehingga dapat diamati di bawah mikroskop. Dalam pembuatan preparat ini diusahakan agar sel-sel terpisah satu sama lain, tetapi tidak kehilangan bentuk aslinya dan tersebar dalam suatu lapisan di atas gelas benda, sehingga mempermudah dalam pengamatan bagian-bagian sel. Metode ini banyak dipakai di dalam laboratorium botani Suntoro, 1983. commit to user 8

III. METODE PENELITIAN