yang berjejal, penarikan gigi yang proklinasi, derotasi gigi anterior, dataran kurva spee yang curam, dan perbaikan gigi molar yang tidak stabil.
6
Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang ortodonti memungkinkan banyak pilihan perawatan non-
ekstraksi seperti pengasahan interproksimal, ekspansi rahang serta distalisasi.
6,11
2.2.1.1 Pengasahan Interproksimal
Pengasahan interproksimal adalah pengurangan email gigi di bagian mesial dan distal.
6,11,22
Ketebalan permukaan email berbeda-beda dimana email distal lebih tebal daripada mesial. Pengasahan interproksimal email gigi biasanya 1-1,5 mm per
kontak area 0,5-0,75 mm tiap permukaan baik pada gigi anterior maupun posterior.
11
Indikasi pengasahan interproksimal gigi adalah bila pasien memiliki oral hygiene yang baik, profil pasien lurus dengan kebutuhan ruang ringan hingga sedang
yaitu sebesar 2-5 mm per lengkung dengan lebar mesio-distal gigi geligi yang besar, dan pada pasien yang memerlukan penyesuaian interdigitasi pada akhir
perawatan.
11,22
Gigi yang sering dilakukan pengasahan interproksimal adalah gigi insisivus rahang bawah. Gigi lain yang dapat dilakukan pengasahan interproksimal
adalah gigi anterior rahang atas dan gigi premolar rahang atas dan rahang bawah. Kontraindikasi untuk pengasahan interproksimal adalah pasien dengan resiko karies
yang tinggi dan pada pasien anak karena dianggap masih memiliki kamar pulpa yang lebar.
6
2.2.1.2 Ekspansi Rahang
Ekspansi rahang adalah salah satu metode menambah ruang non-invasif yang biasanya dilakukan pada pasien dengan rahang atas yang menyempit atau pasien
dengan unilateral atau bilateral crossbite.
6
Ekspansi dapat mengatasi kekurangan ruang 3-8 mm dengan melebarkan jarak intermolar lengkung gigi atas sekitar 4-10
mm dan lebar intermolar lengkung gigi bawah sekitar 4-6 mm. Adkins dkk., menyatakan bahwa tiap penambahan 1 mm lebar intermolar akan menambah panjang
lengkung gigi sebesar 0,7 mm.
11
Ekspansi dapat diperoleh efek pada jaringan skletal
Universitas Sumatera Utara
ataupun dentoalveolar. Ekspansi skletal melibatkan pemindahan sutura mid palatal sedangkan ekspansi dentoalveolar menghasilkan ekspansi pada dental tanpa
perubahan pada skeletal.
6
2.2.1.3 Distalisasi Gigi Molar
Distalisasi gigi molar bertujuan untuk memperoleh ruangan guna memperbaiki susunan gigi geligi atau memperbaiki hubungan gigi molar. Prosedur
ini menambah panjang lengkung rahang sebanyak panjang dari distalisasi yang dicapai. Pergerakan yang diinginkan adalah pergerakan bodily semaksimal mungkin
dengan minimalnya resiko resorpsi akar dan loss of anchorage gigi anterior ke labial. Indikasi distalisasi molar atas adalah pada kasus maloklusi klas II ringan hingga
sedang, terutama pada kasus yang disebabkan oleh premature loss, pada kasus gigi berjejal ringan hingga sedang, baik untuk tipe wajah mesofacial atau brachifacial,
profil wajah lurus atau flat dan masih mempunyai potensi pertumbuhan.
6,11
2.2.2 Perawatan dengan Pencabutan Gigi Ekstraksi